PAPA BERTAHAN

2K 316 165
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hay Hay sayangku
Judulnya agak gimana gitu yaaa wkwk
Langsung baca aja yaa

~Happy Reading ~



"Surya itu Om gue." Azraq menatap Jovan datar, sebelum menjemput Syera ia memutuskan untuk mendatangi Jovan.

"Gue udah tau." Jawab Azraq singkat, "Terus lo gimana?"

"Ga gimana-gimana." Azraq menatap Jovan kesal.

"Please deh Van, gue baru balik. Lo jangan mancing emosi lah."

"Ya gimana dong? Gue mah bodoamat sama tu orang."

"Lo ga niat ngebantu dia kan?" Jovan menggeleng.

"Engga, makasih."

"Good boy." Azraq memandang pigura foto yang masih bertengger di atas nakas Jovan. "Dekat ya dulunya?"

"Iya."

"Terus kenapa bisa jadi bejat gitu?"

"Tanyain sama keluarga lo." Azraq menatap Jovan, menaikkan sebelah alisnya.

"Gue ga menutup fakta kalo keluarga lo juga salah karena problem pendonoran itu. Tapi gue juga ga membenarkan perbuatan Om Surya dan Genta."

"Semuanya juga ga bakal terjadi kalo Om lo ga berulah." Azraq menatap Jovan sengit, setelah mengetahui bahwa Jovan adalah keluarga Surya membuatnya agak ragu dengan Jovan.

"Itu urusan keluarga lo sama Om Surya. Jangan bawa-bawa gue." Jovan mengalihkan tatapannya dari Azraq, ia dapat merasakan keraguan Azraq terhadap dirinya.

"Ternyata lo ragu sama gue Az." Batin Jovan.

"Rumah lo sepi mulu, panggil gih yang lain. Bilangin gue udah balik, dan lagi berkelana menuntaskan masalah." Azraq berdiri setelah mengatakan itu, ia menatap Jovan sekilas. "Jujur, gue ragu sama lo. Tapi gue percaya sama lo Van."

"Gue ga maksa lo buat percaya sama gue Az."

"Hem. Gue cabut."

Jovan menatap punggung Azraq yang menghilang dari balik pintu kamarnya, punggung yang selama beberapa waktu ini tak ia lihat. Inilah sebab yang membuat ia tak mau terbuka kepada orang lain, karena ia ada di tengah keluarga yang bisa dikatakan tak baik. Yang sewaktu-waktu bisa membuat orang memandang jelek kepada dirinya.

"Gue harus nangkep Om Surya sebelum dia berulah makin jauh."

Jovan mengeluarkan ponselnya, menelfon Ayahnya.

"Pa."

"Kenapa Van? Papa lagi kerja nih."

"Papa sehat?"

"Hem ya sehat. Nanti lagi aja ya, di sini masih jam kerja Van."

"Bentar Pa. Bentar aja."

"Ya mau ngomong apa Van?"

"Kapan pulang? Jovan kangen."

GHAZZAL FAMILY'S [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang