ZAFERINO EILGAR

3.5K 352 70
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hay hay sahabat Wattpad
Apa kabarnya hari ini?
Jangan lupa vote dulu sebelum baca

~happy reading~



Eilgar masih terjaga, menatap kosong pigura foto yang ada di meja belajarnya. Angin malam masuk lewat pintu balkon yang masih terbuka lebar, udara yang dingin seakan tak mengganggu cowok dengan celana pendek itu.

"Gue beban?"

"Hahhh."

"Harusnya gue sadar diri, gue cuma beban buat keluarga ini." Eilgar mengambil buku di dalam laci belajarnya,

Pukul 00.48 di pertengahan Desember.
Gue beban? Gue memang beban, hal itu tidak ada artinya bagi gue karna gue punya keluarga yang baik.
Tapi, kayaknya gue lupa. Gue pikir mereka ga bakal bilang gue beban, tapi malam ini, Rean secara terang-terangan bilang gue adalah beban.
Maaf Pa, Ma, Abang.
Gue bakal berusaha buat ga jadi beban buat kalian lagi.

-Zaferino

Eilgar menutup bukunya dan kembali memasukkannya ke laci, setidaknya sesak yang dia rasakan sudah cukup tercurah karena tulisan itu.

Ting

Notifikasi yang masuk membuat Eilgar menatap benda pipih itu,

Abang Sulung🦊
Gue minta maaf

Sepertinya Rean juga belum tidur, namun Eilgar tak memiliki niat untuk sekedar melihat pesan itu apalagi membalasnya.

Ting

Abang Sulung 🦊
Gue g mksd ngmong gtu

Ting

Abang Sulung 🦊
Gar?
Eilgar?
Adek?
Gue tau lo blm tdr

Anda
Ya

Abang Sulung🦊
Lo marah?

Anda
Engga

Abang Sulung🦊
Gue minta maaf

Eilgar hanya melihat pesan terakhir dari Rean dan tak membalasnya lagi. Remaja itu memutuskan untuk menutup pintu balkon dan merebahkan tubuhnya, berharap dapat segera masuk ke alam mimpi.

"Gue tau lo sakit hati, mending lo temenin gue aja."

"Kalo lo mati, kita bisa temanan."

"Gue tau lo udah ga tahan di sebut beban terus."

"Ayo lompat Eilgar."

Bukannya tertidur, Eilgar malah berjalan menuju balkon kamarnya. Bisikan itu selalu terdengar di telinganya.

"Ayo lompat Zaferino."

GHAZZAL FAMILY'S [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang