MENEMUKAN MEREKA

2.1K 309 36
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏
Annyeong para ayangnya kembar4🤭
Jangan lupa ya tekan ⭐ terlebih dahulu...
Nih, aku udah update nihh🤭
Jangan lupa mampir ke "ELEGI SANDHYAKALA" yaa💚

•Happy Reading•



Seminggu telah kembali terlewati, kondisi Rean sudah jauh lebih baik, dan saat ini ia sudah di perbolehkan pulang. Fachri bersama Arman datang untuk mengantar Rean pulang.

"Pokoknya pulang ini beli brownies coklat keju, ga mau tau." Rean menatap Arman dengan bibir yang dimajukan, tadi pagi ia dipaksa memakan bubur oleh Arman.

"Iya iya Adek juga mau." Eilgar ikut mengangguk dan menatap Arman dengan puppy eyes nya.

"Hufft, iya." Jawab Arman singkat membuat senyum terbit di bibir kedua kembar itu. Saat ini mereka tengah bersiap-siap unuk kepulangan Rean, Syera dan Ayden tengah mengemas barang Rean, Azraq dan Fachri tengah berbincang serius di sofa rumah sakit.

"Boy!" Semua mata teralih menatap Arman, pria itu menepuk tangannya dua kali untuk menarik perhatian. "Setelah masalah ini selesai, kita liburan ke Aceh ya."

"Aceh?" Kompak Rean, Ayden dan Eilgar. Sedangkan Azraq melebarkan senyumnya, ia cukup rindu dengan suasana Aceh dan rumah masa kecil Papanya.

"Asyik ke Aceh lagi!" Seru Azraq dan mengepalkan tangannya di udara. Semua mata sekarang menatap Azraq.

"Lagi? Oh jadi waktu itu lo di bawa Opa ke Aceh?!" Tuding Rean dengan mata melotot.

"Iya."

"Ngapa ga lo kabarin ke kita hah?!" Ayden juga bertanya dengan melototkan matanya yang sipit itu, membuat semua orang tertawa.

"Tanya aja sama kakek tua itu, dia ga ngasih gue izin buat ngehubungi orang-orang, berasa di sandera huhuhu." Azraq memeragakan seolah menghapus air mata.

"Jijay gue liat ekspresi lo!" Ayden melempar baju kaos Rean tepat mengenai kepala Azraq.

"Permisi." Semuanya menjadi diam saat melihat dokter cantik memasuki ruangan Rean dengan senyum manisnya.

"Wahh lagi rame ya." Dokter itu tersenyum dan mendekati ranjang Rean, "Hari ini pulang ya?"

"Iya Dok." Rean tersenyum manis.

"Saya periksa dulu ya." Rean mengangguk, dokter itu memeriksa keadaan Rean, termasuk luka sayatan yang sudah mulai sembuh.

"Alhamdulillah ya, udah baik semua. Untuk pemulihan kita evaluasi tiap bulan selama 3 bulan ini ya. Soalnya kemaren kan sempat mengenai titik vital." Dokter itu mengusap pundak Rean.

"Baik Dok."

"Baiklah, saya permisi ya."

"Iya terimakasih dok." Dokter itu tersenyum tipis membalas ucapan Syera dan berlalu dari sana.

*****

"Om, gimana perkembangannya? Udah ketemu titiknya?" Azraq menatap Fachri yang tengah duduk di depan laptopnya, saat ini mereka berada di taman belakang rumah si kembar.

GHAZZAL FAMILY'S [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang