Seandainya luka itu dapat terlihat,
mungkin, menyapanya saja kau tak akan sanggup
-Tulisan Badai
***
author's note
(1) Kesamaan nama tokoh, tempat, dan kejadian adalah murni kebetulan
(2) Written in bahasa with harsh word & broken english
(3) Kindly gives love & feedback juseyo ^^
(4) Enjoy :)
***
"Lu sendiri lagi di sini?"
Kehadiran Arka yang tiba-tiba membuat Jihan terkejut. Gadis itu sedang duduk di pinggir lapangan, menunggu Pak Fajar selaku guru olahraga IS-2 datang.
"I-iya."
"Temen-temen lu kemana?"
Mata gadis itu melirik tajam pada laki-laki di sampingnya.
"You're out of line. Again."
"Lah katanya lu nggak benci sama gue. Jadi gue pikir ya nggak apa-apa dong kalo kita temenan."
Lagi-lagi kalimat itu digunakan untuk menyerangnya.
Jihan hanya memutar bola matanya, malas meladeni lebih jauh.
"Jihan! kuy," ujar Atha yang tiba-tiba datang menguarkan perasaan canggung di antara kedua orang di sana.
"Lu juga, Ka. Pak Fajar nyuruh kumpul di lapangan."
"Gue duluan ya.." pamit Arka sebelum melangkah pergi.
"Lu sejak kapan deket sama Arka sih?"
Jihan mengangkat bahu, "Bukan urusan lu. Dan.. gue nggak deket sama dia."
"Ya emang bukan urusan gue tapi—"
"Daripada lu ngurusin gue ya.. mending lu telpon si Leia deh. Lu berdua belum baikan kan?"
"Nggak usah ikut campur ih. Gue bakal urus sendiri nanti," jawab Atha malas.
"Mau ngurus sendiri apaan. Palingan juga lu bakal diem aja. Nunggu si Leia nelpon lu duluan," cibir Jihan. "Lu nggak kasian sama Leia? Padahal udah banyak masalah, masih aja lu tambahin masalah baru."
"Udah ah diem. Pergi sana lho! Itu Pak Fajar keburu marah-marah."
"Ini juga mau pergi," dengus Jihan, "Dengerin gue kalo lu nggak mau nyesel. Disambar Kala baru tau rasa lu."
Atha hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Gue setuju sama Jihan," Jeehan mengangguk sepakat.
"Lu nggak usah ikut-ikutan deh."
"Nih ya.. si Leia kan anaknya blak-blakan banget, dia bakal frustasi sih kalo lu silent treatment gini. Mending lu omongin apa yang nggak lu suka. Unek-unek lu tuh dikeluarin semua biar bisa dicari solusinya."
Atha memiringkan kepalanya, berpikir.
Ada benernya juga sih omongan dua anak itu.
"Tungguin gue woy, Jee."
***
Jadwal olahraga kelas XI-IS 2 dan XI-IA 1 memang jatuh di hari yang sama. Bedanya, kelas IS 2 diajar oleh Pak Fajar yang terkenal killer, sedangkan IA 1 diajar oleh Pak Agung yang terkenal baik hati dan baik juga dalam memberikan nilai pada murid-muridnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between [COMPLETE]
FanficIni kisah tentang mereka yang hidup di antara. antara suka dan luka, antara benci dan cinta, serta antara hidup dan mati. Tentang Jihan yang berusaha mati untuk sembuhkan luka hingga pertemuannya dengan orang-orang dari masa lalu yang mengubah hidu...