Beri Penghargaan Kepada Penerjemah Dengan Klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.
"Ap....apa itu!"
Aku membuka mataku karena terkejut.
Tapi mau tidak mau aku menutupnya lagi karena angin kencang yang melukai mataku.
Swinggg!
Rambutku bergoyang dan membuat wajahku berantakan.
"Ehhh!"
Padahal itu hanya berlangsung sesaat.
Angin kencang yang bertiup begitu tiba-tiba telah berhenti dengan tiba-tiba.
Daerah itu kembali tenang hingga tidak ada yang percaya apa yang baru saja terjadi. Aku perlahan mengangkat kepalaku.
“Hanya apa…….”
“Kyu?”
Saat itu, tangisan aneh terdengar. Tercengang, aku mengalihkan pandanganku ke tempat asal suara itu.
Pada gaun yang aku kenakan. Bola bulu putih…….
“Kyu!”
Tidak, kelinci.
“Ini, apa…….”
Aku tidak bisa melanjutkan kata - kataku pada situasi yang sulit dipercaya ini. Angin kencang bertiup, dan kemudian seekor kelinci muncul di kamarku.
Aku menggosok mataku untuk melihat apakah aku melihat sesuatu, tapi tetap saja, aku bisa melihat bayi kelinci putih di depanku.
“Kyu-kyu!”
Kelinci itu memiringkan kepalanya sambil menatap manusia di depannya.
Kemudian ia akan melompat ke arahku.
Dalam sekejap, bola bulu putih ada di kakiku.
"Ha. Darimana asalmu? Ini adalah lantai dua……."
“Kyu?”
"Tidak mungkin kamu diambil dari angin."
Kelinci itu mengedipkan mata merahnya dan memiringkan kepalanya lagi seolah tidak mengerti sepatah kata pun yang kuucapkan.
"Baiklah. Jika kamu benar-benar memahami kata-kataku, maka itu akan lebih mengerikan daripada ini.”
Saat itu. Kelinci yang menatapku sebentar, membuka mulutnya.
Dua gigi depan yang lucu terlihat dari itu. Tapi diwaktu yang sama.
"Misi selesai."
Suara laki-laki dewasa keluar dari mulut kelinci lucu itu.
"Ack!"
Aku membeku selama satu detik sebelum berteriak dan mundur.
Karena itu, kelinci yang ada di kakiku terlempar ke lantai.
Untuk sesaat, aku pikir aku melakukan langkah yang salah, tetapi untungnya, kelinci itu mendarat dengan sempurna di atas karpet.
Kemudian dia menatapku seolah-olah tidak ada yang terjadi.
“Kyu?”
“Ap...apa itu? Baru saja……”
“Bukankah suara laki-laki berasal dari kelinci itu?”
Itu hanya binatang yang seukuran kepalan tanganku, tapi aku tetap waspada, ketakutan.
Aku menunggu sebentar tetapi kelinci itu masih tidak berbicara.
Aku bergumam, tidak bisa memikirkan apapun.
“Apa.....Apakah aku baru saja mendengar ini…….”
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Ke Game Online Sialan [1] [TAMAT]
RomanceNOVEL TERJEMAHAN || Novel di tl sendiri jadi harap maklum.