Chapter 2 (S2)

5.1K 372 31
                                    

Didalam ruangan yang gelap, amis, dan kotor. Lio dan zuel tersenyum kearah rena yang telah diikat dan tentu nya mulut wanita tersebut telah di ikat menggunakan kain.

"Huh, daddy ada ada saja yaa.." ucap lio terkekeh geli saat zuel memeluk nya dari samping dan mendusel pelan di leher lio.

"Enaknya dihukum atau langsung aja dad?" tanya lio

Zuel berfikir sebentar, dia mengecup pipi gembul lio. "Siksa dulu, tadi dia fitnah daddy sayang" jawab zuel menatap kedua manik bulat milik lio penuh cinta.

"Humm.. Pasti seru!!" pekik lio kesenangan karena zuel satu pemikiran dengan dirinya.

Kedua orang itu menatap rena yang masih dalam keadaan pingsan. Zuel menyuruh salah satu bodyguard nya untuk menyiram rena agar wanita itu bangun.

Byur

"Akhh!!" pekik rena karena yang di siram oleh bodyguard nya zuel bukan air biasa melainkan air keras.

"Hay bitch" sapa Lio dengan senyuman manisnya kepada rena.

"K-Kamu?? Akhh" kulit-kulit mulus rena mulai mengelupas karena efek dari air keras tersebut. Lio tertawa pelan melihat rena yang mengalami keadaan seperti itu.

"Kenapa? Sakit yaa kasian.."

"Lepaskan aku bocah!!" teriak rena mencoba melepaskan ikatan yang mengikat tubuhnya, bukannya terlepas ikatan itu malah semakin kuat mengikat tubuh nya.

"AKHH!!!" rena benar benar kesakitan. Lio memutar bola matanya malas melihat rena yang seperti itu.

"Baru dikit. Lemahh" cibir lio. Lelaki manis itu mengisyaratkan salah satu bodyguard untuk membawa kan barang yang dia butuhkan. Tak lama barang barang tersebut tersusun dihadapan lio.

Zuel mengusap pelan rambut lio dan berjalan ke arah sofa yang tak jauh dari sana. Dia hanya akan menyaksikan bagaimana lio menghabisi wanita jalang itu.

Lio tersenyum senang saat berhadapan dengan rena. Tangannya memegang satu pisau kecil yang mana jika sedikit saja tergores fitnah akan membuat luka yang lebar dan tentunya tak main main.

"Emmm.. Mau yang mana?" tawar lio sambil menampakkan dua jenis pisau yang dia pegang. Zuel yang mendengar nya terkekeh sambil meminum alkohol yang dibawakan oleh salah satu bodyguard.

"Tapi jangan dulu deh.. Oh ya disini ada dede kan? Umumu" tanpa aba aba lio menginjak perut rena dan seketika teriakan rena menggema diruang tersebut. Injakan lio tak main main, contohnya sekarang dari bagian bawah rena mengeluarkan darah yang banyak.

"Ngaku ngaku dihamilin daddy, pernah ketemu aja nga. Benar-benar jalang.." desis lio. Dia mulai mencengkram leher rena lalu setelah melihat wajah pucat rena lio melepaskan cengkraman nya dan beralih mengukir kata kata di wajah mulus rena. Darah mengalir disana, lio asik mengukir di wajah mulus rena. Entahlah lio begitu bersemangat sekarang, apa mungkin dia merindukan sifat lama nya? Maybe..

"Jangan kecil kecil baby, bikin yang lebar" kekeh zuel kembali meneguk alkohol milik nya itu.

"Iyaa daddy~"

Lio ingin menyiksa rena dulu, salah siapa dia bikin drama didepan lio. Sala rena kan siapa suruh dia cari masalah sama lio, coba kalo sama orang lain gapapa.

"Mau lembut apa kasar? Eh nga deh, kalo daddy bilang sama lio kayak gitu ya pasti daddy ajak naena. Kalo buat jalang kayak lo ga perlu ditanya pasti gw bakal habisin lo" lio mengambil pistol milik nya, sebelum itu dia sempat menusukan pisau kecilnya itu dibeberapa bagian tubuh rena. Sang empu nampak tak berdaya dan kesakitan.

Daddy S2 (bl) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang