Chapter 4 (S2)

3K 277 8
                                    

Malam ini cuaca begitu dingin. Lio bahkan sesekali bersin dan mendusel pelan didada bidang zuel. Jika bertanya baby al, maka bayi itu telah tidur nyenyak dikamar nya sejak tadi. Bayi itu mungkin kelelahan setelah bermain diruang vexana tadi.

"Daddy~" panggil lio pelan. Wajahnya memerah karena efek cuaca malam ini.

"Iya sayang, why?" balas zuel. Tangannya mengusap punggung sempit sang istri yang tengah duduk dipangkuan nya dan mendusel di dada bidang nya.

" lio mau makann lagi " pinta lio tiba tiba. Zuel bingung dengan permintaan lio.

"Makan lagi? Bukannya baru setengah jam yang lalu kamu makan sayang. Dan porsi makan kamu tidak sebanyak biasanya" heran zuel. Lio mengerucutkan bibir nya mendengar perkataan zuel.

"Ihh!! Lio laper daddy, mau makann! Mau yang pedes pedes" permintaan lio makin ngawur, jelas tentu nya zuel akan melarang istri nya itu memakan makanan yang pedas.

"No."

"..."

"Jaat" ucap lio dan dia pun menyembunyikan wajahnya di dada itu. Zuel menghela nafas, "Bukan nya daddy ingin melarangmu. Tapi sayang makanan pedas di cuaca seperti ini tidak baik untuk kesehatan perut mu" ucap zuel tenang agar lio mau mendengarkan perkataannya.

Tak ada jawaban dari lelaki manis itu. Zuel merasakan jika dada nya basah, "Sayang? Astaga" zuel menarik pelan tubuh lio dan terlihat lah wajah merah dan mata yang berair lio.

"Hiks.. Sek-sekali aja dad hiks.." tangis lio. Dia itu pengen makan yang pedas sekarang, pokoknya sekarang tidak bisa ditunda tunda.

Zuel menghela nafas, dia tau jika makanan pedas yang lio maksud adalah seblak, bakso, dan juga samyang. Dia mengambil ponsel nya dan menghubungi salah satu pelayan agar memasaknya apa yang lio ingin kan.

Akhirnya setelah beberapa lama menunggu, lio masih setia duduk dipangkuan zuel dan memainkan ujung baju yang zuel pakai. Walupun zuel masih berusia 27 tahun aura daddy nya itu sangat kental. Banyak wanita-wanita dan uke- uke yang ingin menjadi zuel sebagai kekasih nya namun mereka tidak dapat mewujudkan hal itu karena mereka kalah saing dengan lio.

Tok tok tok

"Masuk"

Beberapa pelayan masuk dengan beberapa makanan yang mereka bawa. Sesuai yang zuel katakan, semua makanan jenis itu ada dihadapan lio saat ini. Setelah makanan makanan tersebut disajikan dimeja khusus untuk lio makan didalam kamar, istri zuel itu dengan binar dimatanya mulai melahap salah satu makanan tersebut.

Zuel hanya memperhatikan sesekali mengusap sudut bibir lio. Anak itu makan dengan berantakan.

Tak butuh waktu yang lama bagi lio untuk menghabiskan itu semua. Dia pun bangun dan pergi ke kamar mandi guna mencuci wajahnya dan tangan nya.

"Daddy~" panggil lio pelan. Hujan begitu deras sehingga zuel tidak mendengar kan panggilan lio.

"Ihhh!!" lio menghampiri zuel dengan kaki yang dia hentak-hentak kan. Zuel menatap lio bingung, apa yang terjadi dengan lio?

"Kenapa sayang? Sakit ya perut nya, makanya kalo dikasi tau itu.."

Ucapan zuel terpotong karena lio yang menutup mulut zuel dengan tangan mungil nya. "No, ga boleh bilang lio nakal!" ancam lio. Zuel mengangguk pelan, lalu tangan kekar nya membawa lio kembali untuk duduk dipangkuan nya.

"Untuk kali ini aja ya? Daddy ga akan izinin kalo kamu makanan yang begituan lagi" peringat zuel saat lio mulai memejamkan matanya. Lio pun membuka kembali matanya dan mengangguk. Tangannya memeluk tubuh zuel erat agar menjadi hangat, walaupun kamar zuel sudah dinyalakan penghangat ruangan tetap saja lio masih merasakan kedinginan. Jadinya dia memeluk tubuh zuel erat.

"Sayang, kamu ada niatan bikin adek buat baby al nga?" zuel tersenyum dengan pikirannya yang entah kemana-mana. Lio memukul punggung zuel dengan tangannya dengan raut wajah yang garang.

"No! Baby al masi bayii masa mau diksi adek!" bantah lio pelan. Zuel hanya tersenyum kecil mendengar tolakan dari sang istri. Ah sungguh menggemaskan dan cantik!

"Daddyy ngantuk~"

"Ayo tidur, daddy akan memeluk mu agar tidak kedinginan"

Lio mengangguk dan berbaring dikasur. Jadi sedari tadi mereka berada diatas kasur. Zuel pun ikut berbaring disamping lio dan memeluk tubuh istri nya itu, menyelimuti badan mereka dengan selimut agar cuaca yang begitu dingin ini tidak menganggu tidur mereka.



Tbc

Daddy S2 (bl) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang