5. Telanjang(+)🔞

1.4K 87 6
                                    

Mark saat ini sedang menelpon Jaemin, untungnya diangkat olehnya.

"Iya kenapa?" tanya Jaemin disebrang sana.

"Besok bisa kau jemput aku?" tanya Mark, dalam hati dia berharap Jaemin akan mau.

"Mian, aku tidak bisa, seperti kata Jeno" ucap Jaemin.

Mark sedih. "Tapi kau masih pelayan ku!" Tegas Mark.

Jaemin disebrang sana tersenyum kecut. "Hanya pelayan" batin Jaemin.

"Yaaaa hanya pelayan yang datang saat kau panggil" ucap Jaemin.

Mark mengepalkan tangannya erat. "Ya dan saat ini aku sedang memanggilmu, aku memanggilmu untuk menjemputku besok!" marah Mark.

"Kecuali yang itu, aku tidak akan mengantar jemputmu karena kau sudah memiliki supir pribadi" ucap Jaemin.

Mark rasanya ingin menangis tapi dia tahan agar terlihat tegar.

"Kalau begitu kirimkan alamatmu" ucap Mark.

Jaemin disebrang sana ketar-ketir, dia gelagapan. "Ti-tidak, memangnya kenapa dengan alamat ku?" tanya Jaemin.

"Aku ingin kerumahmu lah" ucap Mark, Jaemin diam tidak berniat membalas.

"Jaem?" tanya Mark bingung karena tidak ada suara dari sebrang.

"Ma-maaf tapi tidak bisa, sampai jumpa" Jaemin segera mematikan telpon, Mark terkejut dan kesal karena ulah Jaemin.

Mark segera melempar handphonenya ke kasur. "Hiks kenapa ini menyakitkan?" tangis Mark.

Sementara Jaemin menghela napas bersalah setelah dia mematikan teleponnya.

"Sampai kapanpun, aku tidak akan memberikan alamat rumahku, Mark" gumam Jaemin.

***

Keesokan paginya, Jaemin benar-benar tidak ada, justru malah supir pribadi Mark yang mengantar jemput.

Sekarang ini Mark sedang berada di mobil sambil menatap jendela, diluar jalanan sangat ramai karena ada sebuah festival.

Mark menatap orang orang itu dan tak sengaja matanya melihat Jaemin.

Mark langsung terlonjak kaget dan reflek membuka pintu mumpung mobil sedang berenti, sang supir justru lebih kaget dan meneriaki nama Mark tapi tidak dipedulikan oleh Mark.

Mark berlari kearah Jaemin. "Jaemin" Mark menepuk bahu Jaemin membuat sang empu terkejut dan berbalik, ada Mark disana yang tersenyum.

"Mark? Kau sedang apa disini?" tanya Jaemin.

"Ya tadi aku baru saja ingin diantar pulang tapi tidak sengaja melihatmu jadi aku kesini. Dan sekarang giliranku yang bertanya, kau sedang apa?" tanya Mark.

"Aku ingin mendaftar di festival ini" tunjuk Jaemin kearah spanduk besar.

"Kontes bakat? Wah kau punya bakat melukis dan menggambar kan? Ikut saja, ayo aku dukung" ucap Mark kegirangan sambil mendorong-dorong Jaemin menuju ke tempat pendaftaraan.

"Ya-ya aku mau tapi masalahnya aku tidak punya model" ucap Jaemin.

"Aku bersedia menjadi modelmu!" tegas Mark.

"Benarkah?" tanya Jaemin.

"Ya" yakin Mark, Jaemin tersenyum dan mengangguk, dia berjalan menuju ke tempat pendaftaran.

"Tuan muda harusnya anda tidak lari seperti itu" ucap sang supir setelah repot mencari tempat parkir untuk mobilnya.

"Ah maafkan saya, tapi saya tidak akan pulang, karena saya ada urusan dengan teman saya, jadi anda pulang saja" ucap Mark.

I'm just a servant || MinmarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang