1. the boy who never grow up

389 46 0
                                    

renjun menoleh ketika mendapati sahabat karibnya yang menguap tanpa rasa bersalah disisi bangkunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

renjun menoleh ketika mendapati sahabat karibnya yang menguap tanpa rasa bersalah disisi bangkunya.

rupanya pemuda itu sudah terlelap cukup lama, karena yang terjadi selanjutnya pemuda itu justru mengganti posisi tidur. yang semula menunduk ke bawah meja--kini wajahnya menoleh ke samping--tepat dimana renjun berada.

sang empu menghela napas saja, sudah bukan hal yang baru lagi. namun ketika pupil matanya dibawa kembali untuk menatap figur sahabat karibnya, sejenak renjun merasa perlu untuk mengagumi paras indah itu sementara.
terlebih ketika sahabatnya itu tertidur, renjun seolah dapat merasakan kedamaian dan rasa ingin melindungi yang besar.

renjun terkekeh pelan, menyadari bahwa hidung sahabatnya ternyata membentuk sudut lancip empat puluh derajat. ia jadi tergelitik untuk menghitung sudut indah lain di wajahnya.

"renjun?" mendapat panggilan mendadak seperti itu membuat tubuh kecilnya tersentak kaget. ia mendongkak dan mendapati seisi kelas yang menatapnya datar.

sedangkan wanita dengan balutan khaki berwarna abu-abu berkacamata bulat dengan rok setinggi betis itu terlihat berjalan ke arahnya dengan tatapan kesal.

renjun segera melirik pada eksistensi sahabatnya, takut-takut jika pemuda itu tertangkap basah sedang tertidur saat sesi kelas berlangsung. namun nyatanya jeno justru sudah terbangun dan terlihat bugar.

barangkali ia terbangun bersamaan ketika renjun terkejut mendapat panggilan.

"apa kamu mendengarkan apa yang ibu katakan?"

"eng.. maaf bu, boleh ibu katakan lagi, tadi apa pertanyaanya?"

wanita itu tampak menghela napas lelah, bukanya menjawab permohonan renjun. ia justru kembali menyerang renjun dengan tanya, "sampai mana tadi kamu mendengarkan?"

"oh, itu.. saat ibu mengulas kembali materi sejarah kelas pertama."

"oke, lalu?" renjun diam. sebetulnya ia tidak benar-benar mengabaikan materi pelajaran hari ini. hanya saja terkadang guru sejarahnya itu selalu mengulas materi sebelumnya--yang dimana bagi renjun yang sudah mengingat semuanya dari awal terasa begitu membosankan.

tidak mendengar jawaban, guru tersebut melanjutkan kalimatnya. "baik renjun, kalau begitu jawab. berapa lama negara indonesia mengalami penjajahan oleh belanda?"

itu pertanyaan paling mudah yang bisa renjun jawab dengan sekali dengar. tetapi untuk beberapa detik ia terdiam.

"tidak pernah?"

yang kemudian jawaban konyol itu sontak memunculkan tawa dan cercaan ramai dari kawan-kawanya. sabahat karibnya--jung jeno, bahkan membuka mulut tidak percaya. seolah bersimpati dengan kadar ilmu pengetahuanya.

tidak, tetapi renjun punya alasan. "benarkah renjun? itu jawabanmu?"

"ya, maksudku--"

"kamu harus kembali membaca buku sekolah dasar, renjun." ujar sang guru, membuat renjun seketika menggeleng berusaha menjelaskan ditengah riuh kelas yang menertawainya.

the man of damnedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang