"Turun" Jisoo menatap jengah sang putra.
"Ah Eomma, aku pasti akan di hukum karena terlambat" Taehyun masih memakai sabuk pengamannya.
"Itu salahmu Taehyun"
"Cepat turun, mau kamu turun sekarang atau nanti tidak akan merubah apapun kamu tetap akan di hukum" Jisoo sudah membukakan pintu untuk Taehyun supaya putranya itu keluar dari mobil.
"Sayang" Taehyung datang menghampiri mereka yang berada di parkiran basemen.
"Lihat putramu itu, Bawa Dia masuk sebelum hukumannya semakin bertambah"
"Ayo, Appa masih ada jadwal lain Taehyun" ucap Taehyung sambil menarik putra nya itu supaya keluar dari mobil.
"Oh iya, kalian tidur di dorm saja" ucap Jisoo membuat Taehyun yang sudah keluar dari mobil menatap Eommanya.
"Eomma mengusir ku? Ah Eommaaaa salahkan Appa kenapa aku terlalu menuruni sifat jeleknya" Taehyun memeluk Eomma nya itu.
"Yak! Anak ini" Taehyung.
"Bukan, Eomma akan sibuk dan tinggal di dorm juga sekitar 1 atau 2 minggu" ucap Jisoo membuat Taehyun menatap Eommanya.
"Jika ingin pulang, pulang saja dengan Appamu" ucap Jisoo mengecup dahi Taehyun.
"Aku?" Taehyung memajukan tubuhnya saat Putranya melepas pelukan pada Jisoo.
Taehyung dengan sigap membalik tubuh sang putra dan menutup mata nya sebelum mencium bibir Jisoo.
"Iss Appa!" Taehyun melepas paksa tangan yang menutupi matanya.
"Wae? Ingin di cium juga" ucap Taehyung membuat Taehyun menjauhkan tubuhnya dari sang Appa.
"Jangan aneh-aneh" Taehyun berusaha memundurkan langkahnya.
"Kamu di cium Eomma gak protes kenapa sama Appa gak mau?" Taehyung menatap tidak suka pada putranya.
"Ahh Taehyun telat, Bye Eommaaa" ucap Taehyun berlalu masuk kedalam gedung dan tidak menjawab pertanyaan Appanya.
"Appa, bawakan taskuuuu" ucap Taehyung sebelum benar-benar masuk.
"Yak kamu benar-benar yah!" Taehyung sabar kok.
Jisoo membuka pintu mobil dan mengeluarkan tas milik Taehyun lalu memberikan pada suaminya.
"Aku mau langsung pergi" ucap Jisoo.
"Hati-hati membawa mobilnya, jangan pikirkan Taehyun, Aku yang akan mengurusnya"
"Sulit untuk di percaya, tapi jaga Taehyun" ucap Jisoo memeluk Taehyung dan Taehyung juga memeluk istrinya balik.
Yah keduanya terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing apalagi jika ada jadwal luar negri yang memakan waktu bulanan membuat keduanya tidak ada waktu untuk bertemu.
Dan meskipun Jisoo sering kesal pada kedua Tae ini tapi Ia sangat menyayangi Suami dan putranya.
.
.
"Yang benar saja" Mina mengerutkan dahinya.
"Cepat turun Jisung" Mina meminta sang putra untuk keluar dari mobil.
"Ya Eomma, Eomma kan tidak ada jadwal hari ini" Jisung masih memegangi lengan Eommanya.
"Iya, tapi gak mungkin juga Eomma mengikuti semua jadwalmu hari ini kan?" Ucap Mina karena mendengar rengekan putranya itu.
"Managermu datang" ucap Mina saat melihat manager Jisung menghampiri mobilnya.
"Hyung, Eomma bisa mengikuti jadwal ku kan?" Ucap Jisung tiba-tiba pada Managernya.
"Mwo?!" Tanyanya lagi karena ingin memastikan pertanyaaan Jisung.
Bagaiman sang manager tidak terkejut, Eomma Jisung itu kan member Twice.
"Apa tidak kenapa-kenapa?" Tanya Manager.
"Eomma sedang tidak ada jadwal yakan Eomma" ucap Jisung tersenyum kearah Eomma nya dan Mina hanya bisa menarik nafasnya pasrah dengan sikap sang putra.
"Nde, tidak papa" Mina pada akhirnya.
"Akhh, eomma sakit" Mina mencubit pinggang Jisung membuat putranya itu mengaduh kesakitan.
Akhirnya Mina pasrah duduk memakai masker topi kacamata untuk menyembunyikan identitasnya karena Jisung memiliki aktifitas outdoor, meskipun Ia Eomma dari Jisung tapi tetap saja Ia adalah seorang Idol.
"Eomma" Jisung menghampiri Eomma nya lalu mengambil air yang Eomma nya berikan.
"Apa kamu lelah?" Tanya Mina mengelap keringat di wajah Jisung.
"Tidak, itu menyenangkan" ucap Jisung semangat.
Yah anggap saja hari ini Mina bisa menemani kegiatan sang putra dan bisa melihat apa yang putranya itu kerjakan.
Dia dan Joshua sudah cukup sibuk dan Jisung juga mulai sibuk. Makannya sedikit apapun waktu yang mereka miliki harus mereka manfaatkan dengan baik. Jika mereka bisa pulang ke apartemen milik mereka sebisa mungkin mereka akan pulang walaupun hanya 1 malam dan hanya untuk tidur saja.
Terlebih ketiganya berada di 3 agensi yang berbeda.
"Eoh Appa menelfon" ucap Mina mengangkat panggilan suaminya.
"Appaaaa" Jisung.
"Eoh, Jisung kenapa kamu sama Eomma? Kamu gak ada jadwal?" Joshua.
"Ada, Ini Jisung lagi kerja Appa" Jisung menunjukan sekeliling pada Appanya.
"Lalu?" Joshua.
"Eomma menemani Jisung bekerja" Jisung.
"Kamu memaksa Eomma" ralat Mina.
"Mengajak" Jisung menatap Eommanya.
"Memaksa" Mina.
"Hey, Appa masih di sini" protes Joshua saat mendengar perdebatan kecil Istri dan putranya itu.
"Ada apa menghubungiku?" Tanya Mina membuat Jisung mengarahkan layar ponsel pada sang Eomma.
"Kamu tidak ada jadwal kan? Lebih baik menghampiriku" Joshua.
"Mana bisa, Eomma berjanji akan mengikuti jadwal ku" protes Jisung mengambil alih ponsel Mina lagi.
"Terserah Appa, Eommamu itu istri Appa" Joshua.
"Tetap tidak bisa, Bye Appa Jisung akan bekerja kembali" ucap Jisung lalu mematikan panggilan video itu begitu saja.
"Kenapa mematikan, Appamu akan marah" ucap Mina.
"Nanti juga Appa menghubungi lagi" ucap Jisung seakan tidak perduli jika Appanya mengomel.
"Dasar Kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
(REST) Not Twins, But Brothers
Fanfictionwajah kita memang berbeda tapi kita lahir di tanggal bulan dan tahun yang sama. apa kita tidak cukup? kenapa anak kita juga harus lahir di tanggal bulan dan tahun yang sama juga?