BAB X

221 24 0
                                    

[September 22nd, 2021]

Pukul satu dini hari, Wonwoo menunggu Dahyun yang masih berada di kamar mandi. Wanita itu sempat menemani sang putri di kamarnya selama kurang lebih satu jam, karena saat sampai rumah tadi Wonwoo membangunkan Jiah untuk bersih-bersih sebelum tidur karena Jiah sudah mengenakan gaunnya sejak siang hari.

Dahyun akhirnya keluar dengan bathrobe yang masih melekat di tubuhnya. Dia berjalan menuju meja rias untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

"Aku hampir berlumut menunggumu." Wonwoo menghampiri wanita itu. Oh, wangi buah mangga dari shampoo sang istri benar-benar dia rindukan.

Dahyun terkekeh, dia melihat pantulan Wonwoo dari cermin. "Mianhae," dia langsung berbalik badan saat pria Jeon itu memeluknya.

Dahyun mendongak, menatap dalam wajah pria itu. Huh, padahal dia sudah cukup tinggi dibandingkan dengan tinggi badan perempuan pada umumnya, tapi dia masih harus sedikit berjinjit jika ingin memeluk Wonwoo.

Wanita itu mengalungkan tangannya di leher Wonwoo. "Sepertinya kau lupa kalau kau juga meninggalkanku," Ucap Wonwoo.

Dahyun hanya terkekeh pelan, "baiklah, tapi aku belum pernah melihat Jiah bahkan saat pertama kali dia lahir. Jadi aku ingin menghabiskan waktu malam ini dengannya sebentar." Jelasnya. "Besok juga dia ingin menghabiskan waktu denganku sepulang sekolah." Lanjutnya.

"Itu kan besok. Sekarang kau harus disini bersamaku dan kau tidak boleh kemana-mana." Ucap Wonwoo.

Keheningan kembali menyelimuti. Dahyun kembali menatap pria itu sendu. "Mau cium." Ucapnya.

"Cium saja?" Goda Wonwoo sambil menyeringai.

Dahyun membalasnya dengan seringai nya pula, dia berjinjit, mendekatkan bibirnya pada telinga pria itu. "Kalau aku ingin yang lain, bisa, Tuan?" Bisiknya. Hingga Wonwoo langsung membalas menyerang bibirnya.

Wonwoo menganggap itu ajakan yang jelas sehingga dia mendorong tubuh Dahyun ke tepi dinding, tepat di samping meja riasnya. Satu tangan pria itu membelai bagian paha wanita itu yang masih terbuka dan mulai naik keatas untuk membuka ikatan tali bathrobe yang Dahyun kenakan kemudian merengkuh tubuh yang sudah dia dambakan sejak mereka sampai di rumah. Sebagai pria dewasa, bohong jika Wonwoo tidak merindukan sentuhan Dahyun, begitupun sebaliknya. Hujan kembali mengguyur setibanya mereka di rumah tadi sedangkan dua sejoli ini masih tetap fokus menjaga ritme mereka. "Dahyun-ah,"

"Sshh, jangan berhenti," racau Dahyun.

.•.°.•.°.•°.•°.
[October 15th, 2021]

"Jiah-ya, nanti sepulang sekolah, datang ke rumahku, ya!" Ajak Hyebin.

Jiah mengerutkan keningnya, bingung. "Eomma ku memasak makanan yang enak karena kelahiran adik laki-laki ku dan dia menyuruhku mengajak teman-teman untuk merayakannya di rumah. Kau mau, 'kan?" Jelas Hyebin.

Jiah mengangguk mengerti, "oh iya, aku baru ingat adikmu baru saja lahir tiga hari yang lalu." Ucapnya. "Geurae! Aku akan datang!"

Singkatnya, sepulang sekolah Jiah langsung bersiap untuk pergi ke rumah Hyebin.

"Jadi Hyebin baru saja punya adik?" Tanya Dahyun sambil merapikan rambut anak itu.

Jiah mengangguk cepat, "Iya! Adiknya laki-laki. Hyebin bilang adiknya sangat tampan dan menggemaskan makanya aku tidak sabar untuk melihatnya!" Jelas anak itu antusias.

Dahyun mengangguk mengerti, "sudah selesai." Dia pun berdiri dan memperhatikan wajah Jiah. "Okay, Eomma akan mengambil jaket dulu sebentar, eoh. Kau bisa tunggu di bawah."

소원Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang