: Bonus Chapter : #1

238 25 2
                                    

: Merry & Happy :

[December 19th, 2022]

"Sowon-ah,"

Wonwoo tengkurap di kasur sambil memperhatikan wajah Sowon yang tertidur pulas. Tangannya sesekali menjawil hidung mancung bayi kecil itu yang nampak tidak terganggu.

"Jeon Sowon."

"Biarkan dia tidur dengan tenang," ujar Dahyun baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang masih basah. Lantas wangi shampoo nya langsung menyerbak ke seluruh kamar.

"Saat aku pulang cepat dia malah sudah tertidur." Ucap Wonwoo. Dia lalu bangkit dan meraih pengering rambut di meja rias Dahyun.

"Aku bisa melakukannya sendiri."

"Tidak apa-apa. Aku terbiasa melakukannya untukmu," Wonwoo menyisir rambut Dahyun sebelum mengeringkannya menggunakan pengering rambut yang sudah ada di tangannya.

"Waktu sangat cepat berlalu, ya. Aku rasa baru kemarin Sowon lahir, sekarang umurnya sudah empat bulan." Ujar Dahyun sambil menatap pantulan Wonwoo di cermin.

"Ya, aku rasa juga baru kemarin kau terbangun tengah malam lalu tiba-tiba meminta pergi ke Australia untuk membeli ice cream di toko ice cream favoritmu disana." Ujar Wonwoo membuat Dahyun menatapnya kesal.

"Huh, itu kan karena Sowon yang menginginkannya."

Wonwoo hanya terkekeh singkat. "Tanganku terluka karena kuku mu yang menancap di kulitku saat melahirkan Sowon." Ujarnya lagi.

Dahyun hanya tersenyum kecil. "Karena rasanya memang benar-benar menyakitkan. Bahkan dibandingkan saat aku melahirkan Jiah dulu, tubuhku rasanya seperti terbelah menjadi dua."

Beberapa menit pun berlalu. Wonwoo dan Dahyun kini berbaring di kasur dengan Sowon di tengah-tengah mereka. "Tanganmu semakin kecil saja," ucap Wonwoo pelan saat menggenggam pergelangan tangan Dahyun.
"Kau tidak boleh diet,"

"Tidak, aku tidak sedang diet. Aku pikir aku malah semakin gemuk sekarang."

"Benarkah?" Wonwoo pun langsung mengusap pipi Dahyun lalu mencubitnya gemas.

"Ya, itu sakit." Ujar Dahyun.

Wonwoo terkekeh. Belum puas mencubit pipi wanita itu, tangannya menjawil hidung mancung Dahyun sampai memerah.

"Ya, geumanhae,"

"Kau terlalu menggemaskan!" Ujar Wonwoo gemas.

Suara Wonwoo tersebut membuat bayi kecil di tengah-tengah mereka menggeliat kemudian merengek dan pada akhirnya menangis keras. Dahyun segera menggendong Sowon, menimangnya agar bayi itu tenang.

Memang tak butuh waktu lama agar Sowon kembali tenang tapi sekarang dia tidak mau kembali tidur dan terus membuka matanya. "Ini semua karenamu," ujar Dahyun.

"Kenapa jadi salahku? Suaraku tidak terlalu keras, kok."

"Sudahlah, pergi tidur sana, jangan membuatku semakin kesal."

"Aku akan menemanimu sampai Sowon tertidur."

"Aku bilang tidur, Wonwoo." Ucap Dahyun penuh penekanan.

Ya, Wonwoo lebih baik menurut sekarang karena tak mau membuat istrinya itu kesal. Sejujurnya dia juga sudah mengantuk karena kemarin tidak mendapat tidur yang cukup.

소원Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang