[August 7th, 2022]
Jiah masih menangis di pelukan sang ibu malam itu sementara Wonwoo membawa beberapa tas dari kamar dan memasukkannya ke mobil. "Eomma, gajima.." ucapnya sedih.
"Jiah-ya, kau bilang kau tak sabar untuk bertemu adikmu, 'kan? Eomma akan kembali bersama adikmu, hm." Ucap Dahyun menenangkan anak itu.
Tangisan Jiah malah semakin menjadi, "Eomma... na deligo ga jwo.."
"Jiah-ya, setelah adikmu lahir kau boleh menjenguknya, Appa akan mengantarkanmu." Ucap Wonwoo setelah selesai merapikan barang-barang yang akan dibawa ke rumah sakit. Dia duduk di samping Dahyun dan Jiah.
"Shireo.."
Dahyun hanya mengusap rambut Jiah, agar tangisan anak itu setidaknya mereda. "Jiah-ya, giyeokna? You sure took your time. Didn't you want to come out? You can tell me now, apa saat itu kau sangat betah di perut Eomma?" Ucap Dahyun membuat Jiah sedikit tersenyum.
"Benar, kau membuat Eomma kesakitan selama dua puluh delapan jam." Timpal Wonwoo.
"Mianhae, Eomma." Ucap Jiah. Dia lalu mengusap-usap perut Dahyun. "Jadi sekarang Eomma juga kesakitan karena aegi?"
"Hm. Hanya sedikit."
Jiah terdiam sejenak, "baiklah. Aku mau pergi ke rumah halmeoni." Ucapnya.
Dahyun dan Wonwoo tersenyum lega. "Geurae, Appa sudah memasukkan baju-bajumu, mau berangkat sekarang?" Tanya Wonwoo.
Jiah mengangguk cepat. Mereka pun berangkat ke rumah Suzy dan menitipkan Jiah disana selama beberapa hari kedepan.
"Eomma, hwaiting! Neo halsuisseo!" Pekik Jiah pada Dahyun sebelum akhirnya kaca mobil itu tertutup dan mobil itu melaju.
.•.°.•.°.•°.•°.
[August 9th, 2022]Jiah terus tersenyum di sepanjang lorong itu sementara Wonwoo menggandengnya, menuntunnya ke ruangan tempat Dahyun berada.
"Cuci tanganmu dulu, eoh." Ucap Wonwoo.
Setelah mencuci tangannya, senyum anak itu semakin melebar tatkala melihat sang ibu dan seorang bayi kecil digendongannya.
Perlahan dia naik ke tempat tidur. Mengusap pipi lembut adiknya pelan, lalu menggenggam tangan kecil bayi itu. "Dia sangat kecil," ucapnya.
Dahyun menatap Jiah sambil tersenyum, "Tapi dia sangat menggemaskan, bukan?"
Jiah mengangguk cepat, "dia juga cantik. Sama seperti Eomma." Ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dari sang adik.
"Kalau dulu yang memberi kau nama adalah Eomma, kali ini Appa yang memberikan nama untuk adikmu." Ucap Wonwoo.
"Siapa namanya, Appa?" Tanya Jiah.
"Namanya Sowon."
Mata Jiah berbinar, "namanya juga cantik, Appa."
"Geureonikka,"
Jiah kembali mengusap pipi sang adik. "Sowon-ah, aku berjanji akan menjadi kakak yang baik untukmu."
.•.°.•.°.•°.•°.
[August 20th, 2022]Saat ini Jiah tengah menjaga Sowon di ruang keluarga, berbaring di karpet bulu sambil bercanda dengan adik kecilnya. Dahyun sedang di dapur sementara Wonwoo sedang menjemur pakaian di halaman belakang. Walaupun sebagian sudah mereka antar dan dicuci di binatu, tapi Wonwoo memilih untuk mencuci baju Sowon di rumah saja. Kebetulan hari ini jadwalnya kosong, jadi dia bisa membantu Dahyun di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
소원
Fanfiction[TWICE Dahyun & SEVENTEEN Wonwoo] (Romance)(Family)(Angst) "Mereka bilang kau sudah berada di tempat yang lebih baik. Tapi tempat yang lebih baik adalah disini bersamaku." ! SEMUA LATAR BELAKANG, TOKOH, ORGANISASI, INSIDEN, DAN LOKASI DALAM CERITA...