Chap. One

2.5K 92 0
                                    

Happy reading

.

.

____________________
_____

   Latihan telah usai beberapa menit yang lalu, ruang dance dengan kaca lebar menampilkan enam pemuda yang sedang menghirup udara dengan rakus. Dada mereka memompa cepat.

Satu satunya pemuda paling pendek di sana bangkit, berjalan gontai. Menghampiri yang lebih tua.

"Abang, mavra lapeer~ "

Samudera memeluk pinggang yang lebih ramping, ketika mavra justru malah menjatuhkan diri di atasnya.

"Hyung, sudah boleh pulang?"

"Sebentar, hyung bicara pada manajer dulu."

Lalu ruangan kembali hening, sebelum pemuda jepang berteriak nyaring. "Aku lelah!!"

"Semua juga lelah bukan hanya dirimu!"

"Mata sipit! Kau diam saja."

"Dasar jangkung!"

"Sudah, mari kita bersiap ke bawah lebih dulu sambil menunggu Hyun jung hyung."

Lucas dengan mata sayunya, menghentikan perdebatan antara si jangkung Akeno dan si sipit Eun woo. Pasalnya mereka berdua seringkali beradu omongan meski itu bukanlah hal yang penting.

"Mavra, abang mau bangun."

Kepala dengan mahkota cokelat madu itu mendusal di dadanya, mengerang lirih. "Mavra ngantuuk."

"Tadi laper, sekarang ngantuk. Ayo kita pulang ke dorm dulu."

Dengan wajah masam, mavra bangkit. Berjalan gontai lalu menyenderkan badan pada Eun woo yang memang mempunyai badan yang sama besar dengan Samudera.

"Hyuung~ masakan aku sup ayam yaa?"

Si empu berbalik, menangkup pipi tembam yang memerah. "Iya, tapi kau harus mandi dulu."

"Eung~!" Jawaban yang terkesan malas itu membuat Akeno terkekeh, lengan panjang dan berototnya merangkul pundak yang lebih sempit dan pendek.

"Jangab lesu begitu, nanti Aniki belikan ice cream. Mau?"

"Jangan ajak aku bicara, aku capek nii-chaaan."

Eun woo menjitak jidat lebar pemuda yang seumuran dengannya, menyuruhnya diam dengan isyarat mulut dan tangan.

Di belakang mereka, berdiri Lucas bersama Samudera dengan pakaian hitam mereka. Terlihat seperti pengawal yang menjaga.

Belum Eun woo menyentuh gagang, pintu cokelat itu sudah terbuka lebih dulu. "Eh? Aku pikir kalian masih merebahkan diri."

"Hyuuung, aku ngantuuuk!"

Hyun jung terkekeh, sontak memeluk badan yang lebih kecil dan pendek darinya, mengusap belakang kepala anak itu untuk menenangkan.

Mavra si maknae, memang rewel jika mengantuk dan lapar.

"Iya, mobilnya udah siap di bawah. Kalian turun tangganya hati hati."

》 [ G o d l i k e ] 《

  Sesampainya mereka di dorm, Lucas lansung berlari dan mendudukan dirinya di kursi empuk di ruang tengah. Menyalakan ac juga televisi.

Mavra ikut berbaring, menaruh kepala di paha Lucas dan mendusal di perut yang keras.

Mereka berdua di kenal sangat serasi karena sama sama pemalas dan suka bersantai.

"Lucas, bangunkan mavra. Cuci kaki dan tangan lebih dulu sebelum bersantai, kita baru saja dari luar."

"Iya hyung."

Hyun jung, adalah ketua dari boygrup asal korea selatan. Dengan tinggi badan 178 dan tahi lalat di sekitar mata menjadi daya tariknya.

Samudera, member paling tua, berasal dari indonesia. Lahir pada tahun 1998. Dirinya senang berolahraga hingga terbentuk otot yang kuat, tingginya 185.

"Mavra, ayo cuci badan kotor kamu dulu."

Akeno, pemuda asal jepang yang jangkung. Tingginya melebihi Samudera, 187. Bahunya lebar dengan bisep yang besar.

"Hei, wake up." Karena tak sabar akhirnya Lucas mengangkat badan Mavra yang memang lebih kecil darinya, membawanya masuk ke kamar mandi.

Membasuh muka, tangan, juga kaki. Di lanjut dirinya, Lucas menghela nafas. "You're like a baby, buka mata sebentar~"

Eun woo, si gila bersih. Umurnya tak beda jauh dengan Akeno, hanya beberapa hari saja. Tingginya 181, badannya bongsor walau tak punya banyak otot.

Lalu di lanjut Lucas, LA boy. Kulit tan nya menjadi prioritas utama sebagai kesexyan yang alami, tingginya 180. Walaupun dia termasuk dalam maknae line, otot tubuhnya sudah terbentuk karena sering pergi ke gym bersama Samudera.

"Ganti baju?"

"Ng, aku ngantuuk."

Lucas tersenyum jenaka, ketika mata cantik dengan bulu mata yang lentik sedikit terbuka, menampilkan manik putihnya yang memerah.

"Gendong, boleh?"

Yang lebih tua mengangguk setuju, menyangga bokong sekal itu lalu menyuruhnya memeluk leher agar tidak jatuh.

Baru keluar dari kamar mandi, mereka sudah berpas pasan dengan Hyun jung yang sudah berganti baju.

"Udah?"

Lucas mengangguk.

Leader dengan sifat keibu-annya maju selangkah, mengusap kening berkerut yang lebih kecil, lalu meninggalkan kecupan ringan.

"Kamu jangan lupa ganti baju, yang lain sudah ke alam mimpi."

"Iya, hyung."

Dan yang paling muda sekaligus paling kecil dan pendek, Mavra. Pemuda asal bandung, yang merantau ke korea bersama Samudera. Tingginya 167, badannya langsing namun memiliki kaki yang kuat untuk berlari jauh.

Lucas menutup pintu, membaringkan tubuh Mavra di atas ranjang lalu menarik selimut hingga batas dada, kening itu kembali di usap. Sepertinya maknae merasa sedang tak nyaman.

Setelah latihan hari ini yang terakhir, mereka di beri libur selama tiga hari di dorm. Karena tahun baru akan segera tiba, bos memberi mereka waktu beristirahat sebelum kembali memulai kerja.

Pintu terbuka.

"Kenapa hyung?"

Kepala dengan poni terbelah dan hidung mancung muncul di sela pintu. "Aku boleh tidur di sini tidak?"

"Memangnya di kamarmu ada apa?"

Eun woo membuka pintu, memasukan tubuhnya lalu kembali menutup. Wajahnya merengut.

"Si jangkung itu mengorok! Berisik sekali."

Lucas terkekeh. "Badanku sama besarnya, lebih baik kau tidur bersama Mavra, singkirkan saja teddy miliknya."

"Hehe, maknae memang yang terbaik."

》 [ G o d l i k e ] 《

.

.

Tbc

  

GodlikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang