Chap. Three

1.2K 58 0
                                    

Happy reading

.

.

___________________
_____



Sesuai janjinya, Akeno mengajak Mavra pergi keluar dorm mengantongi izin dari Hyun jung. Pemuda jepang itu yakin jika ia meminta izin pada Samudera, pasti akan di beri banyak wejangan dan banyak pertanyaan.

Seperti seorang bapak yang anak perawannya akan di bawa kawin lari saja!

Tapi Akeno paham, kenapa pria itu bisa seposessive ini dengan si maknae. Karena mereka hidup bersama sedari awal.

Tinggal di negara yang sama, dan merantau bersama. Menggapai mimpi bersama, susah senang bersama. Kadang ia iri dengan keduanya.

Tapi, ketika melihat pemuda pendek yang kini tersenyum manis sambil menggandeng tangannya, membuatnya kembali berfikir. Ia merasa sangat bersyukur di pertemukan dan di satukan dengan member grupnya.

Ia merasa lengkap, jika tanpa keluarga di sini.

"Jangan berlari, santai saja. Kita akan mampir di tempat makan dekat gang perusahaan."

"Serius?! Ahh aniki sangat baik, aku menyayangimuu."

"Yaya, jika ada maunya kau langsung menyayangiku. Coba saja di hari biasa, kau dengan Lucas selalu saja menggangguku."

Mavra tertawa kecil, kedua lengan kurusnya memeluk tangan yang lebih besar. Musim dingin terasa sangat dingin hingga menusuk kulit.

"Aniki, apa di tempat ice cream ada penghangat ruangannya?"

"Ya, pasti."

Mavra mendengus, menendang gumpalan salju yang ada di hadapannya.

"Kemarin aku beli di dekat sekolah Eun woo hyung yang dulu, tidak ada penghangat ruangan. Aku sudah membeli ice creamnya lagi."

"Kenapa tidak buang saja jika sudah terlanjur?"

"Ih, mana boleh! Itu membuang buang makanan. Masih banyak yang butuh makan, aku tidak boleh sembarang begitu! Aniki juga!"

Akeno menghentikan langkah kakinya, membuat Mavra juga ikut berhenti.

Pipi tembam itu sudah memerah dengan pucuk hidung yang juga ikut berwarna pink. "Ng? Ada apa?"

Akeno menggeleng, ia maju selangkah lalu meninggalkan kecupan dalam di pipi yang terasa dingin namun kenyal. Mengunyahnya sampai Mavra berontak minta di lepas.

"Aniki kenapa? Jangan memakanku!"

"Kau menggemaskan, ikut aku ke jepang saja yuk?"

Mavra menggeleng tegas dengan telunjuk yang juga ikut bergerak. "Aku tidak bisa bahasa jepang, di jepang pasti sekarang lebih dingin."

"Hahaha, kau mau apa hari ini? Akan aku belikan semua."

"Serius?! Kenapa hari ini hyung sangat baik?"

Akeno melanjutkan langkahnya, kedua tangannya masuk ke kantung jaket dengan satu tangan yang masih menggenggam erat telapak halus yang kecil.

Bibirnya terkulas senyuman. "Kau imut sih, jika tidak jadi idol aku akan jadi daddy untukmu saja."

"Uh?"

》 [ G o d l i k e ] 《

"Aniki, sup itu terlihat enak."

"Kau mau?"

"Boleh?"

"Tentu saja, tapi kita harus makan dulu. Itu nanti saja di bawa pulang."

GodlikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang