Happy reading
.
.
____________________
_____Hyun jung lebih dulu mengetuk pintu lalu membukanya, mendapati dua bungkus selimut di masing masing ranjang yang masih tenang tertidur.
Tangannya terulur, menepuk selimut dengan warna gelap yang langsung di sambut rambut singa yang berantakan.
"Lucas, makan malam."
"Ngh, hyung jam berapaa?"
Hyun jung menatap jam tepat di atas pintu. "Setengah tujuh."
Dirinya kembali menuju kasur samping, selimut dengan warna putih cerah.
"Mavra, bangun. Waktunya makan."
Bukannya wajah gembul yang biasa terlihat, justru Eun woo yang menunjukkan diri. "Hyung, bantu aku."
Dengan suara seraknya ia meminta tolong, membuka selimut dan memperlihatkan bagaimana bayi koala yang masih terlelap, memeluknya erat dengan kepala yang terlihat nyaman di dada.
Hyun jung menepuk pipi tembam itu, mencubitnya pelan lalu di kecup ringan. "Hey baby, wake up."
Melihat Eun woo juga Lucas yang kembali memejam, ia menyiapkan jemarinya. Menyentil kedua kening mereka agar terbangun.
"Cepet cuci muka, hyung sudah memasak."
"Hmmm."
Karena tak kunjung bangun, dengan sekuat tenaga ia mengangkat tubuh yang lebih kecil. Membawanya ke dapur. "Akeno, tolong usap air di wajahnya."
"Ngg, dingiin."
Samudera mengambil alih, membiarkan Hyun jung duduk dan bersiap untuk menyantap makan malamnya.
Ketika semua sudah berkumpul, mereka semua langsung mengambil apa yang ingin di lahap. Terkecuali Samudera yang memilih menyuapi Mavra lebih dulu.
"Mavra sendiri aja, bang."
"Oke, jangan belepotan."
"Iya iya, udah abang makan!"
Suasana di meja makan kembali tenang, hanya ada dentingan sendok yang beradu dengan piring. Atau sesekali terdengar Eun woo dan Akeno yang saling berbisik makian.
》 [ G o d l i k e ] 《
Setelah makan malam, Hyun jung menyuruh mereka semua berganti baju karena tadi setelah latihan mereka langsung merebahkan diri.
Biasanya malam malam seperti ini akan mereka gunakan sebaik mungkin, untuk mengobrol atau menonton film bersama.
Seperti sekarang, Mavra dengan piyama panda yang bercelana pendek berjalan mendekat sambil membawa selimut.
Mendudukan diri di samping Akeno, lalu memeluk lengan yang lebih besar darinya. "Nii chan, kau berjanji belikan aku ice cream."
Mendengar cicitan lirih, Akeno menoleh. Pemuda itu tersenyum teduh. "Besok, kita keluar bersama."
"Ramai ramai?"
"Berdua."
"Hanya berdua?"
"Iya, kau keberatan?"
Mavra menggeleng, menempelkan lemak pipinya ke bisep Akeno. "Kita akan kencan!"
"Iya, kencan hanya di lakukan dua orang. Sst, jangan bilang siapa siapa, oke?"
"Oke, siap!"
Malam ini, Samudera kebagian untuk memilih film apa yang akan mereka tonton. Action terpilih, dan lampu mulai di matikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Godlike
Teen FictionGodlike adalah grup dari beberapa pemuda yang berasal dari berbagai negara yang berbeda, visual mereka membuat para gadis mengaguminya. Tapi, banyak rahasia yang tersimpan di dalam grup itu dan mereka bekerja sama untuk menutupinya.