Mulai ber-adaptasi pt.7

193 14 2
                                    

"Emang di neraka ada perendaman air panas?"

"Nggak ada,"

"Terus onsen-nya jenis apa yah?"

"Berendam di api penyucian, WAHAHA awokawok,"

Di balik wajah yang sangar, ternyata bapack Belial ini punya jiwa humor bapack-bapack yang bikin ketar-ketir.

Antara ngeri sama nahan ketawa ga jauh tipis bedanya kalo sama bapak satu ini.

--

"Ealah, ini mah ga jadi ketemu ultramen," kata author tentunya. Dari awal chapter adaptasi ngerempong mulu heran, gada kelarnya.

"Ya emak sendiri yang bikin lama," Jun mengoreksi. Nih anak minta ditabok, untung oc.

"Bilang gitu lagi, gue resign silsilah lu jadi anak angkatnya om Sepen bukan Es, biar gelut sama Jeroh mulu, mampus!"

"Kek emak sudi ngelakuin aja...,"

"Ya... Kaga sih," akhirnya author diem. Bengong, mikirin masa depan penpiknya yang lain karena ga ke urus dan juga ini penpik yang katanya mau spam publis sampai chapter adaptasi pt.10 tapi belum kesampaian karena view keburu sampai goal duluan.

"Ini bis pada kemana sih anjer?!" koar author kemudian.

"Pindah ke server korea kali mak? Biar berteman dengan tayo,"

"Hmm... Mending robocar poli ah, henshin jadi robot,"

"Perasaan bis-nya mah ngga bisa henshin dah?"

"Yaudah transpomer, biar ketemu optimum praid,"

"Emang di transpomer ada yang bis?"

"Gatau,"

Elah bacot kali kalian berdua, rumah cuman lima langkah dari halte juga!

"Jun, kamu ga pulang? Nanti bapakmu nyariin, aku yang kena ngep," kata author sambil peluk-peluk badan sendiri.

"Kalau bapak ngep emak, emak tinggal bilang ngap," author kicep, pengen ngebunuh tapi inget oc sendiri. Jadilah dia nyamperin kotak surat.

"Eh ini reader jan salah paham ye, ane bukan bininya Ace. Sekian,"

"Ngomong sama siapa mak?" author yang lagi bisik-bisik sama kotak surat --yang nyatanya adalah kamera-- auto nengok, terus kasih cengiran kuda kebanggaan-nya sambil garuk-garuk kepala.

"Biasa... Dah yuk ah, balik. Besok aja ketemuannya kalau udah pt. 10," kata author yang cus jalan kaki duluan ninggalin Jun.

"Hah... Iye dah," Jun mah nurut aja iyekan, gamau dia nanti dihapus dari list oc sama author cuman gegara ini book.

--

"Eh Vic, dah mau malem ini... Pulang yuk?" kata Ginga yang lagi peluk-peluk manja sama tiang listrik.

Adem katanya. Tapi dimohon untuk tidak dicontohkan ya, reader sekalian.

"Kita belom nyari rumah kita Ging. Si Orb sama X aja gada kabar," bales Victory sambil natep sohibnya itu dengan pasrah.

Pengen unkenal, tapi nanti anaknya malah sok mendramatisir sambil plesbek masa-masa awal kenal.

Kan kesabaran Victory diuji abis-abisan jadinya.

"Mereka berdua mah lagi jalan-jalan ditempat kulineran atau toko mainan sih pastinya," kata Ginga yang keliatan banget ancang-ancang mau manjat itu tiang listrik. Tapi Victory keburu peka, dan nyeret Ginga jauh-jauh dari tiang listrik tersebut.

"Yaudah kita kabarin aja mereka, ajak ketemuan,"

"Wah, pinter juga lu!"

"Iyalah. Emangnya kek lu, punya otak jarang dipake,"

Ultra HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang