Mulai ber-adaptasi pt.5

186 18 15
                                    

"Boy, bisa bilangin ke bang Ribut ga?"

Janji ga bang Ribut? "Eh? Mau nitip pesan apa kak?"

"Bilangin ke bang Ribut kalo dia udah balik ya...?"

"Shap!! Bilang apa kak?"

"Aku pergi duluan, dipanggil pak Hikari."

"Oke!"
.

.

.
"Eh Boy, mana Kak Sora-nya?"

"Pergi bang, ada panggilan dari pak Hikari katanya."

"...sedih, mana badan encok lagi."

"Sabar bang."

"Pijetin dong Boy."

"Tapi nanti kemping lagi ya bang."

Ternyata prediksinya benar ges.

--

"Nah babu, kamu tolong beliin suku cadang ini ye." kata Hikari sambil ngasih gulungan kertas ke Mebius.

"Asli deh yah, bang, gue bukan babu :( ." kata Mebius masang muka sebel, tangannya mah sibuk masukin tadi gulungan kertas ke dalem tas pinggangnya.

"Babu. Soalnya lu disuruh ini-itu mau aja, jadi ya... Babu." ujar Hikari.

Gatau, tapi gue rasanya pen gitu ke gedung Tsuburaya terus ganti namanya Hikari jadi Cahyo ಥ⁠‿⁠ಥ

"Yang lagi kerja sambilan, mending diem aja." berisik kau bang Cahyo.

"Punten, ada yang meminta bantuan?" tanya Sora yang baru aja nyampe. Mebius yang liat Sora duluan langsung lambaikan tangan tinggi-tinggi.

"Halo Mebi!" sapa Sora terus masuk, pintunya udah ditutup lagi kok. "Katanya tadi nyariin yak?"

"Itu tuh bang Hikari katanya ada perlu, gatau apaan." kata Mebius sambil ngecekin isi tas pinggangnya. "Sip!!"

"Lho, mau kemana Meb?" tanya Sora. "Mau-"

"Biasa, ngebabu." bales Hikari duluan sebelum Mebius ngomong. "Bang?!"

"Eh pak, siang." sapa Sora dengan ramah tamah, ngga kaya seseorang.

"Ini udah sore sih... tapi ya ga apa." Hikari nengok ke Mebius. "Ngapain masih di mari? Minggat sono, hus hus."

Kek ngusir kucing aja bang

"Duitnya belom bang. Astaghfirullah..." kata Mebius sambil elus dada. Disuruh beli, tapi gada duitnya sama aja ngutang.

"Ngebon dulu." kata Hikari sambil ngasih kertas nota warna pink ke Mebius. Yang dikasih kertasnya cuman melongo.

"Serius bang?" tanya Mebius sambil nunjukin kertasnya kaya tersangka. Hikari cuman natap Mebius datar. "Kamu nanya?"

"...dahlah. Ga guna nanya sama bang Hikari mah," akhirnya Mebius pasrah, pergi ke toko pake bus mini warna kuning yang udah dia order dari jaman kaula. Bahasa bekennya angkot online.

"Jadi pak Hikari. Ada perlu apa manggil saya ke sini?" tanya Sora to the point. Hikari yang lagi ngecekin barang-barang lab-nya spontan nengok sambil garuk kepala.

"Tadinya sih mau nyuruh kamu ikut sama Mebius beli barang," kata Hikari. Matanya ngelirik cangkir kopi yang udah kosong. "Tapi nggak jadi deh. Tolong buatin kopi item,"

"Oke pak! Tapi gaji bulan ini jangan lupa dibayar ya pak. Nanti kaya bulan kemaren lagi," Hikari termenung mendadak, melihat punggung Sora yang menuju keluar lab-nya buat beli kopi.

Mbak Sora ternyata bisa ngejulid juga ya, salut sama gebetannya Ribut.

--

"Udah jam lima aja," kata Mirror Knight pas liat jam tangannya. Dia ngelirik Zero sama Glen Fire yang masih adu kertas gunting batu di bawah pohon kelapa. "Emang gada kerjaan mereka itu,"

"Bang Mirror!" teriak Geed sambil lambaikan tangan. Mirror Knight ngangguk kecil, terus nyamperin Geed yang lagi duduk bareng Jean bersaudara.

"Kalean ngapain?"

"Saling mengobati," jawab Jean Bot yang tangannya lagi dililitin perban sama Geed. Jean Nine ngangguk aja, toh dia juga sama.

"Buset dah itu luka-luka kenapa?" tanya Mirror Knight sambil nunjuk lukanya Jean Nine pake pedang plastiknya. Tidak nyelow kali ya bang Mirror.

"Kena bacok kapaknya abang Bot," jawab Jean Nine sambil ngelirik Jean Bot yang malah siul-siul ga jelas.

"Ealah bujang,"

"Ga dateng ke pak Hikari aja? Kan kalian berdua android," saran Glen Fire yang gatau kapan datengnya. Mirror Knight yang diduga kaget pun mengayunkan pedang plastiknya.

"Eh, santuy dong!" protes Glen Fire sebagai korban yang hampir kena geplak.

"Makanya jangan ngagetin,"

"Kalian ngapain?"

   TAK!

"Aduh?!" Zero mengaduh sambil megangin kepalanya yang kena geplak pedang plastiknya Mirror Knight. "Sakit kaca!"

"Oh, Zero toh. Kirain jelangkung yang lain,"

"Heh! Masa ganteng gini dibilang jelangkung?"

"Kamu kan emang sering keluar masuk dimensi orang bang," Geed nyeletuk. Weh, sapa yang ngajarin Geed begituan?!

"Lho? Kalo aku nggak dateng, nasib kalian nanti gimana hah?" Zero protes karena merasa dirinya ngga dihargai.

"Y-ya... Yaudah deh maaf. Abisnya bang Zero rebut series kita-kita sih," kata Geed takut-takut. Duh kok lucu?

"..."

"Yahaha!" Glen Fire ketawa, tapi berakhir kena seruduk Zero.

"Nah udah beres nih,"

"Wanjay rapih beut!!" teriak Jean Nine kegirangan pas liat perban yang mulus banget. Jean Bot natap haru tangannya sendiri.

"Udah yak? Aku harus pergi," kata Geed sambil nepuk-nepuk celananya yang ada pasir pantainya.

"Lho, cepet amat? Mau ke mana?" tanya Glen Fire yang balik dengan wajah penuh plaster. Zero juga demikian.

"Eh? Mau ketemu bapak...?"

Satu geng ultimate force zero terdiam. Salah ambil topik. Tapi di lain sisi, kita bisa ngeliat muka Zero yang keliatan lagi naber.

--

Beken: populer, tenar, viral

Ada kemungkinan kalau Ultraman yang udah dapet bagian muncul lagi. Karena ya... Gada tokoh sampingan 🗿

Ultra HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang