“Nggak! Gua nggak salah ngomong, gua nggak lagi bercanda dan gua juga nggak lagi gegar otak karena dihajar sepupu berengsek lo itu.”
Zihao melepaskan pelukan mereka, membuat Matthew menatap tepat ke matanya.
“Dan yang harus lo tahu, Mattchu. Gua nggak lagi ngajak lo pacaran, tunangan, atau nikah. Tapi gua ngajak lo untuk jadi partner abadi gua dalam segala hal.”
Semua orang sudah masuk ke dalam bus, tetapi supir bus yang sudah menjadi langganan keduanya itu masih sabar menunggu mereka sebentar lagi sambil terus menyalakan klakson.
“Gua udah mulai menyukai lo entah sejak kapan, tiba-tiba aja rasa sayang itu muncul diantara pertemanan kita. Gua mau ngomong sama lo, tapi gua terlalu pengecut, gua takut hubungan kita kedepannya bakalan ngerusak persahabatan kita yang udah lama berlangsung.”
Mata Matthew berkaca-kaca mendengar penuturan Zihao. “Gue juga, Zao.”
Meski Minggu lalu Zihao udah ke THT, tapi dia masih ingin memastikan sekali lagi, takut salah dengar. “Apa, Matt?”
“Gue juga suka sama lu, Bego!” Dengan ragu-ragu, Matthew memeluk Zihao, yang langsung disambut dengan gembira oleh laki-laki itu.
Dalam hati, bahkan wajah Zihao seperti tengah meneriakkan kata-kata YES, YES, YES, berulang kali.
“Iya. Gue mau jadi partner abadi lu dalam segala hal, Zao.”
Wang Zihao dan Seok Matthew mendapatkan sorakan dari para penumpang yang menyaksikan keromantisan mereka, beberapa orang bahkan ada yang merekam dan memfotonya, membagikannya ke semua jejaring media sosial yang mereka miliki. Zihao yang notabennya eksis dihampir semua platfrom sangat yakin bahwa berita dirinya berpacaran dengan Matthew sebentar lagi akan menjadi pembicaraan panas.
Seperti yang Matthew katakan, mereka akhirnya benar-benar tidak kebagian tempat duduk. Jadi lah keduanya berdiri, saling berhadap-hadapan dengan masing-masing tangan mereka yang memegang tali agar tak terguncang.
Matthew masih sangat malu untuk hanya sekadar menatap wajah Zihao, apalagi kejadian tadi disaksikan oleh banyak orang. Tetapi takdir tak membiarkannya untuk sejenak mengatur ritme jantungnya, pada belokan bus itu sedikit terguncang dan membuatnya oleng, wajahnya tepat menabrak dada bidang Zihao. Parahnya lagi, Zihao yang langsung merengkuh pindang rampingnya agar tak terjatuh.
“Uhh, makasih, Zao,” ucap Matthew yang masih canggung.
Mendengar itu, rasanya Zihao ingin menertawai Matthew, namun mati-matian dia tahan. Zihao beralih menatap wajah Matthew yang hari ini lebih manis ketimbang biasanya, seperti ada madu dan minyak zaitun yang membuatnya terlihat lebih menggoda.
“Astaga gemes banget, jadi pengen gue makan.”
“Lapar? Mau makan apa?”
Zihao menoel dagu Matthew. “Makan kamu, hehe.”
“Huh?”
Dengan kurang ajar, Zihao mendekatkan wajahnya, mencium bibir Matthew yang terasa manis, mengaliri tenggorokannya.
Mata sipit Matthew melotot, dia ingin menolak, namun tak kuasa. Belokan lainnya menyebabkan guncangan yang lebih keras terjadi, menyebabakan ciuman keduanya semakin dalam. Tanpa mengenal tempat, Zihao menyesap bibir ranum Matthew yang dengan canggung dibalas oleh laki-laki itu.
Beberapa kamera ponsel sudah siap mengabadikan momen langka tersebut dan mengunggahnya di media sosial. Tunggu saja.
*** SELESAI ***
Notes. Yah, udah kelar ceritanya. Gimana menurut kalian endingnya?
Btw gue juga ada cerita Zihao Matthew lainnya, cek aja akun ini, jangan lupa follow me juga biar makin semangat bikin ff-nya.
Remake ChenFanfic921
KAMU SEDANG MEMBACA
CUMA TEMAN | Wang Zihao - Seok Matthew
FanfictionWarning: BxB, friendzone Tag: Boysplanet *** Wang Zihao dan Seok Matthew udah temenan sejak orok, lama-lama Zihao menaruh rasa pada Matthew tapi gak pernah berani mengungkapkan perasaannya karena takut akan merusak persahabatan mereka sampai akhirny...