Prolog

25 4 4
                                    

Vote
Komen
Dan follow

***

Plak

Tamparan itu terdengar jelas di ruangan basket. Felisha pelaku utamanya sedang menatap tajam cewek yang tengah memegang pipi kirinya yang memanas.

"Tau kesalahan lo apa? " Tanya Felisha rendah namun terdengar ancaman di telinga cewek itu.

Cewek dengan nametag Ashana itu mengangguk pelan dengan badan gemetar. Mondi, Dara serta Evan tertawa menertawakan Ashana yang ketakutan. Seperti sebuah pertunjukan Seni yang sangat seru, mereka bertiga hanya penonton sesekali ikut serta membully Ashana.

"Mukanya kaya lagi nahan berak. Anjing," Ujar Mondi di sela-sela tertawanya serta tangan yang menunjuk wajah Ashana.

Dara yang disebelah Mondi langsung mengeplak serta mengangguk meng-iyakan ucapan temannya itu. "Vidio videoin woy. "

Dengan sigap Evan langsung memvidiokan wajah Ashana yang berusaha menghindar ponsel milik Evan. "Lumayan buat bahan ketawa nanti hahaha."

"Sini dong muka cantiknya, " Goda Evan seraya mencengkram dagu Ashana yang terus menghindar dari ponselnya.

Zafran dengan sebatang rokok di tangannya hanya melihat tanpa membantu atau ikut membully teman-temannya ia tak niat ikut campur urusan orang lain walau itu temannya sendiri. Di temani oleh Camilla di sampingnya yang hanya menatap kasian ke arah Cewek yang di bully oleh temannya, ia tak cukup berani untuk mencegah teman-temannya itu terlebih jika Felisha atau Farhan yang turun tangan.

"TERUS KENAPA LO YANG MENANG SIALAN!" Teriak Felisha menggelegar membuat Ashana tersentak. "Cukup berani ya jalang ini."

Ashana menunduk tak berani menatap Felisha yang perlahan melangkah maju mendekatinya. "M-maafin A-Aku Felisha."

"MAAF LO GA BERGUNA ASHANA!"

Plak

Felisha mencengkram bahu Ashana ia menatap tajam cewek itu. "Lo tau apa langkah selanjutnya?"

Dengan air mata yang mengalir Ashana menggeleng pelan membuat emosi Felisha membeludak.

"TOLOL!" Teriak Felisha menoyor jidat Ashana.

Felisha menoleh ke belakang melihat Dara, Evan dan Mondi yang menunggu arahan dari Felisha.

"Sekarang," Ujar Felisha langsung di sambut ruang oleh mereka bertiga.

"Asikkk makasih bep," Ujar Evan di akhiri mengoda.

Felisha melangkah mendekati Zafran sedangkan Dara menatap Ashana kegirangan, ia menyelipkan rambutnya. "Kalian pegang tangannya gue mau ngasih sesuatu dulu buat sambutannya."

Evan dan Mondi mengikuti ucapan Dara. Walau Ashana memberontak meminta tolong serta permintaan maaf kepada Felisha tetap saja itu tak bisa membantu keluar dari ruangan ini.

"A-Aku mohon, tolong aku. A-aku minta maaf," Mohon Ashana yang hanya di tertawakan oleh Dara.

Dara mengeluarkan sesuatu di balik jaket miliknya, ia memutar-mutar sebuah gunting yang siap untuk memotong apa saja yang ia mau.

MorteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang