Vote
Komen
Dan follow***
Dua Minggu kemudian...
Cheers
Ting
Suara gelas bersentuhan dengan sedikit musik terdengar di sebuah ruangan milik seorang gadis yang bernama Felisha. Ruangan yang bernuansa Green sage di padukan dengan warna putih serta di pojok ruangan itu terdapat piano yang sangat indah serta mahal tak lupa pernak-pernik yang sangat indah menghiasi ruangan itu.
Felisha memutar-mutar gelas itu tanpa ingin meminumnya, sedikit kesal dengan teman-temannya yang berisik membuat fokusnya terpecahkan ia melangkah mengasingkan diri ke dekat jendela.
Fyuh
Helaan nafas keluar dari mulutnya, tangannya membuka jendela yang langsung di sambut oleh semilir angin. Hoodie maroon di padukan dengan rok putih di atas lutut itu sangat cocok di tubuh langsingnya.
Felisha menatap dirinya di pantulan jendela. Wajah cantik itu sangat enak di pandang, siapa yang tak suka melihat gadis cantik bernama lengkap Felisha Putri Edwin yang tentu saja semua orang tau bahwa ia adalah putri dari seorang pembisnis sukses yang bernama Edwin. Memiliki kembaran yang bernama Farhan Putra Edwin yang tak kalah tampan dan menawan.
"Awss," Ringisan itu keluar dari bibir Felisha.
"Masih sakit?" Tanya Farhan memegang lengan milik kembarannya ini.
Dengan senyum tipis ia berkata. "Sedikit, tapi udah gapapa."
"Kenapa diam di sini?"
Felisha menggeleng. Ia menoleh ke kebelakang dimana teman-temannya sedang membuat lelucon. Ia melangkah lalu duduk di dekat Camilla di ikuti dengan Farhan.
"Ini aneh sih," Celetuk Dara tiba-tiba ia melihat satu persatu temannya.
Evan mengecilkan musiknya agar ucapan Dara terdengar oleh teman temannya.
"Kalian ga penasaran kenapa si Ashana Dua minggu ini ngilang?" Lanjut Dara
Mondi mengkerut kan keningnya. "Bener juga, biasanya setelah kita ngebully orang ga pernah tuh hilang lama gini. Paling mentok juga orang itu keluar."
"Kalian terlalu berlebihan," Timpa Camilla
"Kalian?" Bingung Mondi. "Kita kali. Lo juga ikut dalam pembullyan ini."
"Gue?" Tujuannya pada diri sendiri. "Sejak kapan gue ngebully orang. Mami sama papi orang terpandang, kemungkinan besar juga gue jadi modeling terkenal kalau suatu hari ada skandal seorang modeling terkenal pernah ngebully. Mau taruh di mana muka gue!"
Felisha yang mendengar itu terkekeh remeh. "Camilla-Camilla tanpa gue, nyokap sama bokap lo ga akan pernah tinggal di perumahan ini."
Dara tersenyum mengejek kala melihat Camilla yang berraut masam. Lalu tangannya mengangkat menunjukkan sesuatu di pergelangan tangannya. Sebuah jam bermerk. "Jam baru dong baru terbang dari paris."
Evan mendekat ke arah Dara. "Wihh jam tangan keluaran terbaru woii," Serunya kepada mondi.
Mondi ikut mendekat. "Inikan jam tangan yang gue mau dari minggu lalu. Lo curang main ambil gitu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Morte
Random"Aku adalah Lautan Semakin dalam menyelam semakin berbahaya." Felisha, Mondi, Camilla, Evan, Farhan, Dara serta Zafran Adalah Anak konglomerat yang setiap langkahnya tak luput dari kamera, selalu di pandang tinggi oleh masyarakat terlebih mereka tin...