Chapter 7 ⚠️

147 14 1
                                    

Maap kalau pendek, Ryuu lagi ujian jadi agak sibuk dan bahkan bakal jarang update untuk beberapa hari atau Minggu

Oke back to book

Nah lele bunting tuh, Jisung lari gak ya dari tanggung jawabnya? Lalu ide siapa ini?

Happy Reading

"Haechan jelas,apa yang sebenarnya terjadi disana" mutlak, Ten diselimuti marah dan juga kecewa dengan apa yang baru saja terjadi pada anak tengah keluarga ZHONG itu

Chenle meskipun anak tengah ia menjadi kesayangan dikeluarkannya bahkan Sungchan sebagai anak terakhir saja seperti tidak dianggap karena pria dominan kenapa harus di prioritaskan? Sedang kakak nya Lami dia mah kalau ada yang macam macam langsung kena lempar pisau tersembunyi di barang barang yang ia bawa(ee semacam gitulah yang benda tajam tapi dijadiin kaya sisir cincin atau gelang gitu) Dan juga Lami itu sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri. Namun lain halnya dengan Chenle,dia adalah laki-laki submissive yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Bagaimana caranya menjaga dirinya sendiri sedangkan dirinya saja sering dirusak karena kecerobohan dan gampangan banget orangnya

"Kenapa diam? Apa yang sebenarnya terjadi Chan?!" Lami ikut tersulut emosi,ia benar-benar marah saat ini. Adik kesayangannya sudah ternodai bahkan sampai memiliki calon darah daging pria busuk itu

"Sebentar Lam, aku lagi ngeproses dulu mau ngomong gimana. Diem dulu bentar" jawab Haechan yang tidak masuk akal namun di angguki oleh Lami dan bibi Ten

"Nah jadi tuh..." Haechan menceritakan kejadian selama Chenle berada di rumah Jisung dari hari pertama sampai terakhir tadi pagi dan kemarin sebelum kejadian itu terjadi

"Sebenarnya Haechan sudah melarang keras lele agar tidak melanjutkan kerjasama itu,tapi lele selalu keras kepala dan beranggapan kalau masalah dan hal itu tidak terjadi dan menenimpa dirinya. Namun sepertinya tuhan malah berkata lain" jelas Haechan, Lami dan bibi Ten dari awalnya sempat marah kepada Chenle malah bertambah marah lagi setelah mendengarkan penjelasan dari Haechan, sungguh mereka marah kepada Jisung. Apa apaan itu?! Dia yang membantu Chenle sukses dan dia juga yang menghancurkan karir nya, apakah ia tidak suka pada pria manis itu?

"Haechan,kamu harus disini untuk menemani Chenle. Aku akan ke Korea untuk meminta pertanggung jawaban dari pria bodoh itu" Tunggu dulu Lami itu akan membuat suasananya menjadi semakin runyam, itu bukan ide yang bagus untuk saat ini. Sungguh...





Kita tinggalkan dulu untuk saudara Chenle yang berada di China kita kembali dengan sang pria dominan yang sedang memutar ulang kejadian malam tadi

"ARGH!! APA YANG AKU LAKUKAN?!" teriak Jisung dari dalam kamarnya

Tok.. tok..

"Ayah . Buka!! Liam mau ngomong sama ayah!!" Teriak Liam dari luar kamar Jisung

Ceklek..

Pintu kamar Jisung terbuka dan didepan sana terdapat seorang pemuda kecil yang sedang bersedekap di dadanya

"Kenapa? Perlu sesuatu sayang?" Ucap Jisung selembut mungkin

"Ayah!! Ayah nakal ya sama mami?! Sampai mami mau pergi sama aunty echan!! POKOKNYA LIAM MAU AYAH BAWA PULANG MAMI!! LIAM GAK MAU TAU POKOKNYA LIAM MAU MAMI PULANG." Liam sudah muak,ia baru saja mendapatkan apa yang ia mau dari lama tapi sekarang? Semuanya hancur! Hilang!! Karena apa? Karena sosok ayah yang menemaninya dari lama. Memang benar jika Liam menyayangi Jisung namun Liam lebih sayang kepada Chenle, karena ia selalu memberinya perhatian lebih dan kasih sayang dari pada Jisung yang hanya memberikan harta berlimpah namun tidak dengan kasih sayang

"Liam cukup,ayah sedang pusing saat ini. Jadi ayah mohon jangan membuat ayah semakin emosi. Okay?" Sergak Jisung,ia sudah pusing dan sekarang apa lagi?! Emosinya meluap saat ini, jangan tolong jangan meledak saat ini atau kau akan kehilanganmu kepercayaan dari anakmu

"GAK!! LIAM MAUNYA MAMI LELE!! LIAM GAK MAU YANG LAIN!! LIAM MAU KASIH SAYANG BUKAN HARTA YANG AYAH KASIH!!" Liam berteriak meluapkan semua apa yang ia pikirkan dan ia pendam saat ini

"LIAM SUDAH CUKUP!! AYAH CAPEK!! SEKARANG MASUK!! MASUK!!"  Jisung... Baiklah selamat tinggal dengan kepercayaan dari sang anak yang kau banggakan

"OKAY,LIAM MASUK DAN LIAM AKAN CARI MAMI SENDIRI DAN AKAN PERGI DARI SINI!! LIAM GAK MAU SAMA AYAH!!" Liam pergi meninggalkan kamar Jisung,ia berlari menuju kamarnya dengan wajah yang menetes air mata

"Okay Liam yang pergi,biar saja ayah yang hidup dengan semua uang yang ia dapat. Liam gak peduli,Liam lebih suka sama mami" gumam Liam sambil mengemasi beberapa barang nya,tak lupa ia juga membawa uang tabungan dan handphone bersamanya

***

Sementara di ruang tamu kini terlihat ada para dominan lain yang sedang membicarakan sesuatu dengan sangat serius

"Heh, itu gimana anjir. Gw gak ikut ikutan sumpah, takut malah keluar dari rencana" kata Mark dengan lirih

"Gak bakalan, paling bentar lagi bakal bakal ada calon debay" ucap Jeno dengan santai

"Sok banget gaya lu, gw sih ngikut aja ya. Pokoknya yang tanggung jawab Jeno gw ngikut doang" jawab Guanlin

Tak lama Liam turun dengan membawa tas ransel nya dan menuju ke pintu utama

"Loh, mau kemana? Ini udah mau malam" tanya Mark yang melihat Liam membawa tas sebesar gaban seperti mau minggat dari rumah

"Liam mau pergi dari sini! Ayah udah gak peduli lagi sama Liam. Ayah cuma mikirin uang mulu, mami yang pergi gak dicari. Liam udah gak nyaman sama ayah " final Liam,lalu ia bergegas keluar dari rumah besar itu dan menuju mobil yang ia pesan tadi

"Hayo loh Jeno,aku cuma ikan yang tak bersalah" ejek Guanlin,ide Jeno tidak rencananya sudah keluar area. Sepertinya Gatot alias gagal total



















































































Nah loh Liam minggat,kira kira minggat kemana ya? Mau nyusul Chenle ke China atau kemana? Lalu apakah Lami akan meminta pertanggung jawaban dari Jisung?

Nah maaf baru sempat up, huhu
Otak Ryuu lagi kosong gak ada ide, lagi sibuk ujian. Mungkin untuk beberapa hari atau Minggu kedepan akan jarang update karena urusan sekolah yang meraja lela

Dan makasih banget buat kalian yang udah baca dan menikmati book ini, pokoknya makasih!!

See You Next Chapter

Tawaran || Jichen/ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang