Chapter 10⚠️

137 5 1
                                    

Hello Im back with new chapter!!

Eh kalian nonton TDS Bangkok? Ih aku ngakak kenceng liat lele😭🙏🏻
Mbak-mbak yang bawa wig punya masalah apa sih?! Tapi ngakak apalagi pas sama Markhyuk kek keluarga Cemara

Oke lah next chap aja yaa

Happy Reading

"Tidak Hyung,dia tidak ada kabar setelah kejadian itu"

Hati kecil Chenle menceletos  ketika mendengar itu,tapi kenapa dirinya berharap lebih? Bukankah semua pria itu sama saja ya. Memberikan janji dan harapan namun tidak ada kepastian 🙃

Seketika kaki Chenle melemas,air mata tiba tiba turun tanpa seijinnya. Lami yang melihat langsung sigap menangkap adik kesayangannya

"Kaka,d-dia pergi hiks lalu bagaimana ini hiks harus aku apakah anak dalam rahim ku" tangisan Chenle pecah saat itu juga,dia mengeluarkan beban pikiran yang ada dipikirannya

"Shtt, tenang saja ya sayang. Nanti Kaka yang urus semua, sekarang hapus dulu air matanya. Air matamu terlalu berharga untuk menangisi orang seperti dia" ucap Lami sambil mengelap air mata Chenle

"Sudah sudah, sekarang masuk ya minum susu kehamilan dulu" ucap Lami sambil tersenyum dan mendapat anggukan dari Chenle

***

Let's back to negeri ginseng, lebih tepatnya dikamar kamar Jisung.

Sudah lebih satu Minggu Jisung mengurung diri dikamar, tidak mandi, tidur,makan minum, bahkan mencari Liam dan Chenle dia tidak peduli sekarang. Pikirannya kacau,bahkan jika kau masuk dan melihat kamarnya sudah seperti gudang yang terbangkalai. Banyak serpihan kaca dimana mana,baju berserakan, kamarnya gelap dan paling parahnya adalah orang yang membuat itu semua

Sudah sering Mark dan lainnya menyuruh Jisung keluar kamar dan membersihkan diri namun gen keras kepala itu sangat sulit di lewati. Sudah cukup usaha mereka, mungkin satu satunya cara adalah dengan mendatangkan Leo untuk mengurus suaminya ini

PRANG!!

Itu sudah yang ke 3 hari ini, entah apa yang ia lempar di dalam sana. Jisung sudah seperti orang gila, padahal yang seharusnya terpukul setelah kejadian itu adalah Chenle tetapi kenapa malah Jisung?

"Astaga anak itu" ucap Mark pusing sambil memijat pangkal hidungnya, sebagai sahabat yang setia sudah tentu ia khawatir terhadap Jisung,dia sudah kewalahan menghadapi anak itu

"Lu sih, rencana gak masuk akal malah kaya gini jadinya. Mangkanya kaks kalau mau buat rencana pakai otak jangan pakai dengkul" ucap Guanlin menyindir Jeno, lantas setelah itu ia mendapatkan bogem dari Jeno

"Heh! Gw gak tau kalau jadi gini ya! Gw juga pusing tau!!" Jawab Jeno namun ia meninggikan suaranya

"Sudah cukup, jangan bikin gaduh sekarang kita fokus dulu buat nih anak" ucap Mark melerai dua anak orang yang hilang arah

Ting tong... Ting tong....

"Siapa yang datang? Kau pesan makanan?" Tanya Jeno

"Kagak" jawab Mark dan Guanlin bersamaan

Lalu Mark berjalan menuju pintu utama dan membuka pintu besar itu

Tawaran || Jichen/ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang