Prolog

256 28 1
                                    

Tak ada yang lebih menyakitkan dari mencintai seseorang melebihi cinta pada dirimu sendiri. Setidaknya saat ini, itulah yang dirasakan seorang Kim Sejun. Ia berdiri berhadapan dengan gadis itu, saling menatap dan menangis. Tidak ada jalan keluar lain selain mereka harus berpisah.

Sejun tersenyum getir, "aku udah bilang kalo aku akan ngelakuin apa aja buat kamu kan? oke! aku akan lakuin ini buat kamu!"

"nggak, aku gamau!" Soe menggeleng keras, ia tak ingin cintanya menghilang, dia tak ingin Sejun meninggalkannya. "Oppa, pasti ada cara lain. aku yakin."

Lagi-lagi mereka harus dihadapkan dengan keadaan menyedihkan seperti ini. Ingin terus bersama namun keadaan selalu memaksa mereka untuk berpisah. Sejujurnya, Sejun sangat lelah, dia juga yakin bahwa Soe juga merasakan hal yang sama.

"Soe-ah, aku cuma mau yang terbaik buat kamu." suaranya melemah. "aku mau kamu bahagia. kamu bisa raih semua mimpi-mimpi kamu. aku pengen jadi orang yang bisa dukung kamu untuk meraih kesuksesan kamu!"

"tapi aku mau kamu ada disanaa! aku mau kamu ada disana nemenin aku sukses! untuk apa aku sukses kalo gak sama kamu?!" Soe berteriak, suaranya bergetar, gadis itu menangis sejadi-jadinya. Ia kemudian berjongkok, menenggelamkan wajahnya di kedua tangannya dan menangis dengan keras. "aku gabisa, aku gabisa kalo ga sama kamu. aku gabisa Oppa."

Sejun menunduk, ikut menangis bersama Soe. Dia juga tidak menginginkan perpisahan ini. Ia juga tak bisa hidup tanpa Soe. Ini juga sangat berat untuknya. Dia juga merasakan cinta yang luar biasa besar pada gadis itu. Namun keadaan selalu saja mendorongnya untuk menjauh. Keadaan selalu membuatnya harus berpisah dengan Soe. Apa yang harus dia lakukan? Apa yang akan terjadi pada mereka jika hal ini terus berlanjut? Ia bahkan tak lagi memiliki keberanian untuk membayangkan masa depannya bersama Soe. Iya, seburuk itulah hubungan yang mereka jalani. Cinta saja tak cukup untuk membuat semuanya menjadi lebih baik, atau bahkan kini cinta sama sekali tak berarti lagi bagi mereka.

I love You (Kim Sejun & Lee Soe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang