Becek Dek

308K 709 79
                                    

Rumah
Siang hari
18 tahun

Aku di rumah dan memakai daster berkerah longgar, bahkan bisa dilorotin jadi model sabrina.

Bel berbunyi, karena aku hanya sendiri di rumah jadi aku terpaksa meninggalkan novel yang sedang kubaca untuk membukakan pintu si tamu.
Ternyata sepupuku -Nofal, 26 tahun- yang datang, bermaksud mengambil box berisi beras pesanan mamanya.

Karena boxnya berat, aku membantu Nofal mengangkat box tersebut. Waktu mau mengangkat, aku harus membungkuk untuk meraih bagian bawah box yang membuat belahan dadaku terlihat dan itu tak luput dari penglihatan Nofal.

Setelah mengangkat box yang berjumlah 7 buah dan ternyata cukup membuat kami kewalahan, aku menawarkan minum pada Nofal yang langsung diterima tanpa berfikir.

Aku membuatkan dia jus semangka sesuai keinginannya sedangkan aku smoothie pisang. Minuman Nofal habis dalam sekali tenggak dan ternyata dia masih belum puas. Dengan paksa dia meminta smoothie punyaku yang baru aku seruput namun karena aku menahan gelasku dengan tidak kuat membuat smoothie itu tumpah mengenai dadaku.

Nofal hanya meringis dan membantu membersihkan tumpahan dengan tisu. Dia menarik kerah dasterku yang pada dasarnya sudah longgar sehingga terpampanglah belahan dadaku yang belepotan smoothie pisang dan aku baru ingat kalau tidak memakai bra. Nofal sempat melotot sebelum kembali bersikap normal. Nofal mengepel lantai dan membersihkan sofa yang terkena tumpahan sedangkan aku membuat minuman baru untuk kami.

Aku lupa membenarkan dasterku sehingga belahan dadaku kembali menjadi pencuci mata bagi Nofal.
Setelah meletakkan minuman, aku memutuskan untuk mengganti baju di kamar. Tanpa aku tahu Nofal mengikutiku dan akupun lupa menutup pintu kamar sehingga Nofal melihatku membuka baju menyisakan celana.

 Tanpa aku tahu Nofal mengikutiku dan akupun lupa menutup pintu kamar sehingga Nofal melihatku membuka baju menyisakan celana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba Nofal langsung meremas teteku dari belakang sambil meberikan kecupan basah pada leherku. Tangan kirinya mengusap memekku diluar celana dengan sensual dan menekan pelan sambil menggesekkan kontolnya yang mengeras pada belahan pantatku. Tangan kanannya terus memainkan teteku dengan agak kasar.

Aku hanya diam menikmati perlakuannya karena aku menyukainya walaupun ini pertama kalinya ada yang memegang memekku walau diluar celana.

Tanpa bisa aku cegah, tangannya menyusup ke celanaku mengusap memekku yang mulai basah.

"Udah basah ni, Cha," kata Nofal dengan suara seraknya.

Aku tetap diam menikmati sensasi sentuhan jarinya yang kasar pada memekku untuk pertama kalinya.

Dia mulai menggesekkan jarinya pada klitorisku dan desahan nikmat akhirnya keluar dari mulutku. Aku memejamkan mata merasakan gesekannya yang semakin cepat hingga aku merasa melayang.

"Udah basah banget, desah aja kalo enak."

"Ah ahh aaaahhh haa ah ah... banghh Nofalhh.."

"Apa hmm?"

"Ga tahanhh aahh.. stop it banghh ahhh.." aku mulai menggelinjang menerima gesekannya yang menggila pada klotorisku.

"Belom squirt loh ini, masa berenti."

"Aaahhrg stop banghh.. pleashh.."

Dan Nofalpun menghentikan aksinya. Aku merasa lemas. Tapi.. astaga aku menyukainya walaupun benar-benar membuatku lemas. Memekku terasa basah dan berdenyut, agak geli tapi nikmat.

Nofal memperhatikanku yang masih mengatur nafas.

"Becek dek. Hahaha... Next time lagi ya," katanya sambil berlalu keluar kamarku.

Sex Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang