Lumatan Kating Gila

156K 448 117
                                    

Dalam rangka perpisahan dengan kating, fakultasku mengadakan prom night dengan dress code merah untuk cewe dan biru untuk cowo dengan model baju bebas tanpa batas. Aku memilih memakai dress belang-belang horizontal berwarna merah putih dengan panjang jauh di atas lutut dan hanya menggunakan celana dalam tanpa celana luar. Dresku berpotongan dada rendah memperlihatkan belahan tetekku.

Pukul 10.00 aku sampai di lokasi, suara musik sudah berdentum dengan keras bersamaan aroma alkohol yang memenuhi udara. Karena aku kurang suka dengan alkohol aku menuju halaman belakang, setidaknya di ruang terbuka aroma alkoholnya tidak terlalu pekat.

Tiba-tiba ada yang merangkul dari belakang dan berbisik, "hy girl, sendirian?"

"Eh.. iya kak," jawabku sambil menoleh.
Seorang cowok, maskulin, manis, dewasa.

"Ahh. Terimakasih sudah datang. Kamu sangat seksi. Namamu Icha kan? Mau menemaniku?"

"I.. iya kak."

"Iya apa?"

"Mau nemenin, temenku di dalem semua pada minum solnya."

"Kesana aja yuk," katanya sambil menunjuk sebuah gazebo di tepi kolam. Remang-remang.

"Boleh."

"Kamu duluan aja kesana, aku ambil makanan dulu."

Aku menuju gazebo yang terawat dan duduk ditepian, beberapa saat kemudian cowo itu datang membawa satu cone es krim, minuman soda, dan beberapa camilan.

"Namaku Kenzi, panggil Ken aja."

"Oh oke kak Ken." Jawabku sambil masuk ke gazebo dan bersandar di dinding kayunya. Kenzo duduk diseberangku.

"Mau eskrim?" Tanyanya sambil menyodorkan eskrim yang tadi dibawanya.

"Boleh, makasi kak."

"Heem.."

Aku membuka bungkusan eskrim tersebut dan mulai menikmatinya, menjilat sedikit demi sedikit karena gigiku ngilu. Ken memperhatikanku dalam diam, entah apa yang diperhatikannya. Karena suhu malam itu cukup panas, eskrimku jadi cepat mencair dan menetes di area dadaku. Aku melihat kearah Kenzi yang tersenyum lebar.

"Ga ada tisu, abisin dulu itu, nanti aja bersihinnya." Kata Ken. Aku melanjutkan aktifitasku dan berakhir beberapa tetes es krim mengenai dadaku bahkan menyusup ke belahanku.

"Udah? Mau dubersihin ga itu?" Tanya Ken sambil melihat kearah dadaku.

"Mau la, pake apa tapi."

"Sini aku bersihin." Tiba-tiba Ken mendekat dan menjilat tetesan eskrim tadi.

Aku yang terkejut menegakkan tubuhku, Ken menatapku dan tersenyum nakal kemudian kembali menjilati sisa eskrim yang ada. Tangannya menyingkap belahan tetekku dan menjilat tetesan eskrim yang tadi memasukin belahanku.

"Ashh.."

"Enak ya? Kalau ini enak ga?" Tanyanya sambil meremas tetekku.

"Enak kak."
Kulihat raut mukanya yang dipenuhi nafsu.

"Hahah dasar nakal." Katanya lalu menurunkan tali dresku sekali tarikan dan terlihatlah tetekku dengan puting yang mengeras.

"Indahnya, udah keras aja sayang." Ken langsung menarik kakiku hingga aku yang tadinya duduk menjadi terbaring dan langsung melahap putingku dengan rakus.

"Aahhh.. kak pelan ashh.."
Teteku yang sebelah diremas dan dipelintir putingnya bahkan ditarik-tarik membuatku melayang. Permainan lidahnya sungguh nikmat.

"Ahh.. akhh jangan digigit kaakk ahh.."

"Kamu nakal Icha, baru liat dari jauh aja udah sange aku. Jadi sekarang rasakan ini."

Ken menyusupkan tangannya ke dressku dan menarik lepas celana dalamku.

"Astaga, bahkan kamu cuma pakai celana dalam ini. Aku suka." Monolognya yang kemudian mengangkat kakiku, memposisikan mengangkang dan terlihatlah memekku yang bebas bulu mulai basah. Tanpa menunggu lama Ken langsung menjilati dengan irama yang membuatku langsung membusungkan dada. Menghisap klitorisku, mengobok-obok area lubangku dan menghisap sesekali membuatku kehilangan kewarasan. Desahan terus keluar dari bibirku karena ulahnya.

"Ahh.. ah ah ah ahhh... kakkhh.. asshh.. ah..hh.. ."

Aku merasa memekku sangat basah dan mulai berkedut. Ken memasukkan jarinya ke lubangku dan mulai mengocok memeku.

"Uh sempit banget sayang, biar aku kasih pengalaman tak terlupakan ke memek kamu ini."
Kocokannya semakin menjadi, brutal. Dia menabah satu jari lagi yang membuat memekku terasa penuh dan memelankan kocokannya.

"Aaahhh.. ashh ah ah ahh.. kennhh..ziihh.. aarhh ahh.."

"Ya sayang? Kurang? Rasakan ini." Tanpa aba-aba Ken menambah temponya membuatku merasa ingin pipis.

"Aahh ah ah ah ahh.. ah.. aahhh.. astagahh.. ahh.."

Dia kembali melumat klitorisku membuatku menggelinjang hebat. Aku menarik rambutnya karena ga kuat. Dia tersenyum puas melihatku lemas. Sekali lagi mengusap memekku yang basah karena ulahnya.

"Sebenarnya aku ingin mencicipi memek indah ini, memberi kehangatan pada juniorku. Tapi mungkin lain kali. Sekarang kamu emut aja." Katanya sambil membuka celananya dan terlihatlah kontolnya yang sudah mengeras berurat. Aku mendudukkan diri dan mulai melumat kepalanya.

"Asshh yeahh. Terus sayang, mulutmu aja enak apalagi memekmu."

Aku mulai memaju mundurkan kepalaku dan mengocok batangnya menggunakan tanganku karena sungguh aku ingin muntah tersodok. Tangannya kembali meremas tetekku membuatku kurang fokus.

"Asshh.. enak banget cha.. ahh.."

Aku memainkan bola-bolanya dengan tanganku yang satu. Mempercepat kocokanku dan berfokus memainkan kepala kontolnya dengan lidah. Aku sungguh ingin muntah.

Aku terus mengocok kontolnya, menaikkan tempo dan memainkannya semakin brutal.

"Asshh gadis nakal.. ahhh.. ouhh.. awas kamu.."

Beberapa saat kemudian kurasakan benda itu berkedut dan cairan putih keluar didalam mulutku.

"Ahhh.. hebat kamu. Muntahin aja jangan maksa nelen. Aku tau kamu belum terbiasa."

●●●●●












Yang bisa ajarin aku colmek DM dong😭

Sex Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang