06. CARE

23 12 5
                                    


Akhirnya aku sampai di depan pintu kelas yang tertutup. Aku ingin segera berpisah dengan makhluk berisik satu ini. Sepanjang perjalanan ke kelas, Raja terus mengoceh tentang banyak hal. Anehnya dia tidak berhenti walaupun aku tak menghiraukannya.

Mengetuk pintu dengan lembut, aku membukanya secara perlahan. Kulihat guru yang mengajar memberiku anggukan, tanda aku bisa memasuki kelas. Beliau menghentikan penjelasannya dan menatapku.

"Habis darimana?"

Guru tadi, Bu Santi, menanyai alasanku telat masuk ke kelasnya.

"Dari rapat perwakilan kelas, bu."

"Oh iya, silahkan duduk."

Buru-buru aku melangkah menuju bangku ku.

Setelah aku dan Raja duduk, beliau kembali menjelaskan tentang materi. Aku mengeluarkan buku sesuai jadwal hari ini, biologi. Subjek ini adalah salah satu mapel favorit ku. Aku menganggap biologi sangat berguna bagi kehidupan manusia, sangat menarik untuk mempelajari tentang makhluk sempurna ciptaan Tuhan ini.

"Psstt May, sampe mana?"

May yang mendengar bisikanku memberi jawaban tanpa menoleh.

"Halaman 203."

Setelah mendengar jawaban May, aku membuka halaman tersebut di buku paket biologi ku.

Pembelajaran berlangsung dengan tenang. Tak terasa bel istirahat kembali berbunyi. Istirahat kedua di sekolahku pukul 11.45 hingga 12.30. Cukup lama memang, untuk memberikan kesempatan bagi siswa muslim beribadah dan makan.

Aku sendiri merapikan buku-buku di mejaku dan menunggu May. Dia sudah asik menyantap bekal makan siangnya tanpa menghiraukan mejanya yang berantakan.

Aku mengambil handphone ku dan berniat ingin berselancar di media sosial sebentar. Apalagi yang bisa kulakukan sambil menunggu?

Ku lihat notif dari grup sudah banyak. Teringat masalah event yang akan diadakan, aku memutuskan untuk membukanya. Siapa tau ada informasi penting yang perlu aku ingat.

_ _ _

_ _ _

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang