10. The Truth

629 75 3
                                    

Gulf POV

Aku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, aku hanya ingin cepat sampai ke apartemen ku. Setelah beberapa menit, aku sudah berada di depan gedung tinggi ini.

Aku berjalan dengan cepat menuju lift, ku tekan tombol bertuliskan 30 dimana kamarku berada. "Apa yang ada dipikiran ayah hingga berencana menikahkan ku dengan P'Kao? Harusnya aku menceritakan bagaimana permainan P'Kao di belakangku" Aku menggerutu sendiri di dalam lift, ku luapkan semua emosiku.

Ting...

Suara lift terdengar, pintu lift tersebut membuka dan berhenti di lantai 30. Aku segera menekan pin kamarku dan masuk dengan tergesa-gesa, aku sudah tidak bisa menahan emosiku lagi.

Aku segera naik ke lantai dua dimana kamarku berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku segera naik ke lantai dua dimana kamarku berada. Aku membanting pintu dengan kasar dan segera membaringkan tubuhku di kasur king size yang ku punya.

Aku meraih smartphone dan segera menelpon P'Mew, siapa tau dia memiliki solusi mengenai masalahku ini.

"P'Mew...." aku menangis saat dia mengangkat telepon ku.

"Sayang, kau kenapa? Mengapa kau menangis?" P'Mew tampak khawatir mendengar ku menangis. Aku mencoba menenangkan diri sebelum menceritakan semuanya.

Aku menceritakan semuanya kepada P'Mew, kuharap dia memiliki jalan keluar untuk masalahku. Bagaimanapun aku sudah tidak mencintai P'Kao, sekarang di hatiku hanya ada P'Mew seorang.

"Tenang saja sayang, aku akan menyelesaikan masalahmu, aku akan menemui mu jika masalahnya sudah berhasil ku atasi, kau bersabarlah" Mew berusaha menenangkan ku.

"Bagaimana caramu menyelesaikan P? Kau tau bagaimana hubungan baik antara ayahku dan P'Kao?" Aku ingin mengetahui apa yang akan di rencanakan P'Mew, aku yakin hal tersebut sangat sulit dilakukan, bagaimanapun hubungan bisnis antara ayah dan P'Kao sangat baik.

"Kau hanya perlu menunggu hasilnya saja sayang! Aku akan mengejutkanmu! Hahaha..." P'Mew tertawa seolah-olah bukan masalah besar, ku harap dia bisa menyelesaikan hal ini secepatnya.
.
.
.
.
.
2 hari aku menunggu kabar dari P'Mew, namun nihil, dia tidak menjawab telpon ku seolah-olah lenyap di telan bumi.

Aku menunggu dengan perasaan was was, aku hanya bisa mondar-mandir di ruang keluarga. Karena kebosananku, aku menyalakan TV dengan harapan bisa membuatku melupakan rasa khawatir ku.

Aku menganti channel secara cepat, menurutku tidak ada acara yang menarik. Akhirnya ku putuskan untuk menonton acara berita dengan wajah bosan.

Tidak ada yang bisa membuatku tertarik, hingga seorang pembawa acara berita membicarakan sebuah berita

"Seorang CEO dari perusahaan terkenal, K-Company di tangkap di sebuah hotel mewah di kawasan Bangkok. CEO tersebut di tangkap saat sedang berhubungan badan dengan sekretarisnya. Tuan Kao, CEO K-company ditangkap atas dugaan penggelapan pajak senilai lebih dari 15 milyar. Atas kejahatannya tersebut, Tuan Kao akan terancam dengan hukuman 20 tahun penjara"

Aku terperangah saat mendengar berita tersebut. Ternyata P'Kao lebih brengsek dari yang ku kira. Tapi seketika aku tertawa, "hahaha... Kau pantas mendapatkannya P' Kau memang pantas mendekam di penjara! Selain brengsek, kau juga penjahat rupanya!" Akhirnya tidak ada lelaki brengsek yang akan mengganggu hubunganku dengan P'Mew.

Sari roti, roti Sari roti...
Tet tet tet...tet tet tet tet...

Aku mendengar nada dering dari smartphone ku, ternyata ayah yang menelpon ku. "Halo ayah..."

"Gulf, apakah kau sudah mendengar berita tentang Kao?" tanya ayahku.

"Tentu ayah! Sudah ku bilang dia orang yang brengsek kan? Karena hal tersebut aku tidak ingin menikah dengannya. Siapa tau jika aku menikah dengannya, dia hanya mengincar kekayaan ayah saja kan?" jelas ku dengan ceria.

"Sekali lagi ayah minta maaf Gulf, ayah tidak tau kebenarannya, apakah kau mau pulang ke rumah? Ayah masih merindukanmu!" suara ayahku terdengar sangat lirih, seperti mengisyaratkan sebuah penyesalan yang mendalam.

"Ayah tidak perlu minta maaf, ayah hanya tidak tau apa yang terjadi. Nanti malam aku akan pulang" ucapku berusaha menghilangkan rasa bersalahnya.
.
.
.
.
.
Waktu telah menunjukkan pukul 6, matahari sudah bersembunyi di balik cakrawala. Aku melajukan mobil untuk pulang ke rumah. Aku memutuskan untuk tinggal selama beberapa hari di sana.

Sesampainya di rumah. Aku segera mandi dan beristirahat, ku lihat smartphone ku namun tidak ada kabar dari P'Mew. Dimana dia sekarang? Apa dia sudah makan? Aku rindu tidur di dalam dekapannya.

TBC

Life Guard [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang