Kisah Memanjakan Pendukung Wanita Jahat (H)(End)

46-50

sulit

sulit

bab sebelumnya

Daftar isi

penutup

Bab selanjutnya

 〔Tambahkan ke bookmark〕 

Ketika Su Chen bangun keesokan harinya, Lu Ze menekuk sikunya dan mengistirahatkan dahinya, dan berbaring dengan tenang di sisi tempat tidur, mengawasinya tanpa berkedip.

Matanya telanjang, seperti di malam hari, memberinya ilusi bahwa dia tidak mengenakan pakaian apa pun.Meskipun tali bahu baju tidurnya tidak terlepas, Su Chen tidak bisa menahan diri untuk membelainya.

Melihatnya bangun, Lu Ze mencondongkan tubuh ke arahnya dengan tubuh bagian atas yang telanjang, napas yang akrab menyelimutinya, pria itu mengisap bibir ceri di mulutnya, dan Su Chen melingkarkan lengannya di lehernya sebagai tanggapan.

Ruangan itu penuh lumpur, dan hampir siang ketika keduanya bangun.

Setelah bangun dari tempat tidur, sambil berjalan, cairan mengalir di pahanya, Su Chen sedikit tersipu, dan buru-buru pergi ke toilet untuk membersihkan barang-barang yang dimuntahkan pria itu padanya.

Ketika dia mandi dan turun, pria yang mandi lebih awal sudah menerima takeaway dan menyiapkan makanan di meja makan.

Saat Su Chen tiba di restoran, ponselnya bergetar di atas meja makan.

Tangan ramping pria itu tergantung di bawah keran, dan dia sedang mencuci tangannya. Lu Ze berkata padanya, "Jiaojiao, bantu aku melihatnya?"

Su Chen mengambilnya dan melihatnya, lalu menjawab: "Li Tezhu"

asistennya.

Seharusnya Lu Ze untuk urusan pekerjaan, dan Tuan Lu tidak pergi ke perusahaan hari ini pada hari kerja.

Bahkan jika Su Chen menjawabnya untuknya, dia masih tidak mengerti, dia berjalan mendekat, dan setelah terhubung, dia mendekatkan telepon ke telinga Lu Ze.

Lu Ze menundukkan kepalanya sedikit, mengeluarkan tisu, dan menyeka jarinya, Li Yue berseru, "Bos Lu."

Li Yue pertama kali berbicara tentang beberapa masalah pekerjaan.

Setelah mengeringkan tangannya, Lu Ze mengambil telepon dari Su Chen. Sambil mendengarkan pidato Li Yue, dia memeluk pinggangnya sedikit, menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya, mengucapkan terima kasih dalam diam.

Dia berbisik padanya lagi dan berkata: "Istriku, kamu makan dulu."

Su Chen mengangguk dan duduk lebih dulu.

Sambil mendengarkan, Lu Ze mondar-mandir ke jendela dan memercikkan cahaya terang ke dalam ruangan.

Dia melihat ke bawah ke sungai yang tenang di kejauhan Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Li Yue berkata di telepon: "Bos Lu, ada berita dari kantor polisi."