Terlihat dari jauh cowok mirip kelinci lari-lari di lorong kelas membuat semua siswa ngeliat ke arahnya
“HUENING KAI TUNGGU!"
Teriak cowok mirip kelinci dengan nama Soobin, dan teriakan itu ngebuat orang yang dia teriakin berhenti jalan terus nengok kebelakang.
Soobin akhirnya berdiri di depan Hueningkai dengan nafas yang ngos-ngosan akibat lari larian. “jangan lari-lari kak, nanti jatuh" ucap Hueningkai sambil nyodorin susu kotak ke arah Soobin yang di terima dengan baik olehnya. “makasih" kemudian susu kotak itu tandas dengan sangat cepat saking hausnya si Soobin
“jadi, ada apa kak?" Tanya Hueningkai
Soobin menghela nafasnya lalu.. “kok ninggalin aku sih!?" Ucap Soobin sewot
Tampak Hueningkai ngegaruk kepalanya yang gak gatal. “y-ya maaf kak, aku kira udah duluan tadi"
Soobin mendelik “tau ah!aku ngambek sama kamu!" Lalu ia berlalu dengan kaki yang sengaja di hentakkan, huh Soobin ngambek pokoknya!
Jadi gini, sebelum jam istirahat Soobin minta Hueningkai buat nungguin dia kalau mau ke kantin, eh Soobin nya di panggil guru ke perpus sama Yeonjun pas jam istirahat. Hueningkai kira si Soobin udah duluan ke kantin soalnya dia liat si Soobin jalan sama Yeonjun.
Jadi yang salah siapa?
Gurunya lah
Soobin gak pernah salah!
Akhirnya Hueningkai berjalan menyusul Soobin yang ngambek, dia rangkul Soobin yang tingginya sedikit lebih pendek darinya. “kak Bin jangan marah nanti lucu nya ilang" ujan Hueningkai sambil mencubit pipi chubby Soobin. Soobin diam diam tersipu malu, tapi dia tahan soalnya masih mode ngambek sama si bule itu!
Tapi apa daya, pipinya keliatan merah sampai telinga dan itu ketahuan sama si Hueningkai. Hueningkai yang tau Soobin salting itu mencoba untuk menahan rasa ingin mencium gemas pipi Soobin
Akhirnya Hueningkai menyeret Soobin ke balkon sekolah
“eh eh!akunya mau di bawa kemana?!" Tanya Soobin yang terseret sama si bule
“kita bolos kak, lagian jam selanjutnya guru kan rapat" akhirnya Soobin mengalah saja sama ini bocah tiang satu
Sesampainya mereka di balkon, mereka tiduran di sana, gak sih.. si Hueningkai doang yang tiduran. Tenang, bersih kok, sekolah mereka kan sangat ketat akan kebersihan.
Posisi mereka, itu Hueningkai tiduran di paha nya si Soobin, sedangkan Soobin ngelus ngelus rambut halus punya Hueningkai
Hueningkai yang asalnya terpejam perlahan membuka matanya untuk melihat pemandangan wajah indah milik Soobin. Ia tersenyum simpul melihat kakak kelasnya yang sangat lucu, gimana bisa orang yang ada di hadapannya itu adalah kakak kelasnya?
“kak bin"
Soobin berdehem menjawab panggilan Hueningkai. Lalu kemudian matanya terpejam saat tangan besar Hueningkai mengelus pipinya lembut.
Tapi itu gak bertahan lama karena si Hueningkai bangun terus duduk di samping Soobin
Kemudian Soobin merasakan tangannya di genggam oleh Hueningkai; Soobin memalingkan wajahnya karena pipinya terasa panas juga jantungnya berdetak lebih cepat
Dia kenapa??
Soobin rasa ia tak punya riwayat penyakit jantung...
“kak Bin" ucap Hueningkai lagi sambil sedikit mengeratkan genggamannya.
“i-iya?" Oh shit, kenapa Soobin gugup.
Terdengar Hueningkai menghela nafasnya “maaf kak, aku gak tahan, soalnya kakak lucu banget" kemudian Soobin terkejut saat dengan tiba-tiba wajahnya di tarik lalu ia juga merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya.
Hanya menempel
Iya, hanya menempel, sebelum semuanya berubah saat Soobin malah membalas kecupan dari Hueningkai. Entahlah, Soobin juga gak tau kenapa dia malah balas kecupan itu
Hueningkai awalnya terkejut, namun saat ia sadar mendapatkan respon positif dari Soobin, ia mulai menggerakkan bibirnya pelan, Mencoba mencicipi bibir tipis milik laki-laki kelinci di depannya.
Gak ada yang bisa Soobin lakukan selain memejamkan matanya menikmati permainan bibir dari Hueningkai. Soobin rasa, ini gila! Kenapa rasanya seperti semua beban yang ada di kepalanya itu serasa menguap entah kemana, kepalanya terasa ringan!.
Secara tak sadar Soobin membalas permainan bibir itu, mencoba meniru apa yang Hueningkai lakukan sebelumnya, hingga terdengar suara suara cukup nyaring yang berasal dari bibir mereka.
Tapi, Soobin gak bisa lama-lama, dia juga sudah mulai merasa sesak, jadi dia mengode untuk berhenti dengan cara menepuk-nepuk pundak Hueningkai yang entah sejak kapan tangannya itu melingkar apik di leher si bule
Dengan berat hati Hueningkai melepas tautan antara mereka hingga terlihat sebuah benang Saliva yang menguntai di antara bibir mereka. Tangannya dia angkat untuk membersihkan bibir Soobin yang sedikit belepotan lalu tersenyum.
“maaf kak aku udah lancang tapi aku gak bisa lagi nahan perasaan aku buat kak bin. So, be mine bunny?" Hueningkai berucap dengan pelan, membuat Soobin membuka matanya lalu menatap balik Hueningkai. Soobin tersenyum lalu dengan berani mengecup sebentar bibir si bule.
“gak ada alasan buat aku nolak kai." Balasnya yang membuat Hueningkai tersenyum senang, lalu dia memeluk Soobin gemas
“makasih kak"
“hm, sama-sama pacar"
Setelahnya waktu mereka habiskan dengan menyenangkan di atas balkon sekolah.
Disaksikan oleh langit, awan, matahari, dan...
“wih Soobin ganas juga ya" ucap Yeonjun tanpa suara yang sedikit mengintip, ya, sedikit.
Sedikit lebih banyak, hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
TXT STORY
FanfictionHanya beberapa Oneshoot tentang Shipper TXT ⚠️BXB/BL/BOYSLOVE/HOMO Oneshoot!! Bxb!! Slow update