Bencana

283 41 1
                                    

1 Hari sebelumnya...

Seorang pria paruh baya terlihat sedang duduk di sofa dengan raut wajah kesal setelah memarahi anaknya.Penampilannya layaknya seperti orang mabuk,rambut yang berantakan serta baju yang tidak rapi.Diluar saat berhadapan dengan masyarakat,penampilannya tidak seperti itu,di mata rakyatnya,penampilannya sungguh berwibawa,namun berbeda saat di rumah.Sangat berbanding terbalik.

drrttt....

drttt....

Di tengah tengah pikirannya yang kalut karena kesal,ia mendapatkan sebuah telepon.

"Ya halo?ada apa?"

"Pak,ada permintaan dari luar kota"

"Apa itu?"

"Mereka ingin mengimpor kayu dari kota kita,karena mereka bilang kayu kita berkualitas tinggi,tapi sayangnya stok kayu disini terbatas.Padahal mereka menawarkan harga yang fantastis"

"Terus,apa kamu terima tawaran itu?"

"Belum,saya ingin mengkonfirmasi dulu kepada anda"

"Kalo begitu terima saja tawarannya"

"Tapi stoknya-"

"Tenang,kita masih punya hutan di pinggir kota,disana masih banyak kayu berkualitas tinggi."

"Tapi pak,bukannya itu termasuk hutan yang dilindungi?"

"Masa bodo,yang penting pemasukan kita bertambah"

"Kalo begitu...baiklah"

Setelah menyelesaikan perbincangan,telepon dimatikan secara sepihak.Dengan datangnya kabar itu,sang walikota memerintahkan anak buahnya untuk mencari penebang pohon yang handal,setelah itu ia bergegas menuju ke hutan pinggir kota tanpa berpamitan kepada anak anaknya ataupun orang yang ada dirumah.

Saat ini ia dan asistennya telah sampai di tempat yang ia tuju, yaitu hutan.Tempat yang terdapat beragam sumber daya alam yang berguna bagi kehidupan.

Para penebang telah berkumpul atas perintah beliau jumlah mereka terbilang banyak sekitar 100 orang lebih,dan mereka bersiap untuk melakukan penebangan pohon.Awalnya mereka tidak mau menebang pohon, karena mereka tau hutan itu merupakan hutan yang di lindungi,namun apalah daya nasib berkata lain.Mereka memerlukan uang untuk keluarga mereka di tengah krisis nya ekonomi.

bruk!....

srett...

srettt....

brukk!...

Satu persatu pohon itu mulai tumbang,menciptakan bunyi daun yang bergesekan.Burung burung beterbangan karena sarang mereka yang terjatuh.

"Pak kita mau menebang berapa pohon?"Tanya si penebang itu.

"Sebanyaknya saja,untuk stok nanti"

"Tapi pak...mereka hanya memesan-"Asistennya yang ingin membantah,namun terhentikan olehnya.

"Kamu tidak usah ikut campur"Ucapnya dingin.

"Baik pak"

"Semuanya lanjutkan kerja kalian!!"

"Baik!"Jawab mereka serentak.

Waktu berjalan begitu cepat,kini hari sudah hampir larut namun para pekerja masih saja menebang pohon,mereka melakukannya secara bergantian dengan di bagi 2 shift, shift malam dan siang.Dan kali ini yang bekerja adalah bagian shift malam.

Meet BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang