1. MS - Sentuhan

1.6K 23 0
                                    

"La, ajak Mike buat jalan yuk hari ini. Gue sama Sena juga mau jalan hari ini, kalau kita double date kayaknya seru deh. Lagian kita udah lama nggak jalan bareng jugakan." ajak Kinan pada Laura, mereka baru saja selesai mengikuti pelajaran yang begitu memberatkan. Maka itu Kinan ingin pergi jalan supaya mendinginkan pikirannya.

Belum sempat Laura menjawab, Kinan melihat bahwa Mike dan sang kekasih Sena datang menghampiri mereka. Sena dan Mike memang satu kelas, lalu Laura dan Kinan juga satu kelas. Kelas keduanya dengan pasangan masing-maisng memang berbeda. Makanya di saat jam istirahat seperti ini mereka akan menemui satu dengan yang lain.

"Untung aja kalian datang, Mike tadi gue bilang sama Laura mau ajak kalian berdua gabung sama kita. Setelah pulang sekolah nanti kita mau jalan, iyakan bee?" tanya Kinan sambil menggandengan lengan Sena. Pria itu hanya menganggukkan kepalanya saja. "Jadi maksudnya kita double date yuk. Udah lama juga kita nggak pergi barengkan, gimana menurut lo? Mau ya, kapan lagi kita bisa kayak gini sama-sama. Jangan maunya berduaan aja dong." sindir Kinan.

"Kamu maunya gimana? Kamu bisa kalau kita ikut sama mereka?" tanya Mike lembut. Sebenernya Laura ingin menolak, tetapi ia bisa melihat kalau Mike juga menginginkannya. Sulit bagi Laura untuk menolak.

"Kalau Laura nggak bisa jangan dipaksa, lagian masih ada hari lain jugakan. Kita bisa diskusikan lagi nanti." ucap Sena membela Laura. Pria itu seolah tahu bahwa Laura saat ini sedang berpikir keras dan bingung mau bagaimana. Hal itu membuat pandangan Laura dan Sena akhirnya bertemu.

"Padahal gue berharap banget kalau kita bisa jalan berempat, lo bisakan La? Emang kalau lo nggak bisa ada apa?" tanya Kinan dengan mendesak. Laura semakin terbeban saat sahabatnya juga menginginkan mereka untuk pergi.

"Yaudah deh kita pergi aja, aku bisa kok." Akhirnya Laura memutuskan. Wanita itu bukan bingung, malah ia memikirkan untuk tidak pergi. Namun melihat Kinan dan Mike yang seolah ingin pergi membuatnya terbeban. Pandangan Sena pada Laura kembali bertemu.

"Syukurlah kalau kamu mau, aku juga bosan di rumah aja. Nanti aku aja yang minta izin sama orang tua kamu?" tanya Mike sambil mengusap kepala Laura dengan penuh perhatian.

"Nggak usah biar aku aja." jawab Laura dengan tersenyum.

"Ke kantin aja yuk, gue udah lapar banget nih." ajak Sena sambil memegang perutnya.

"Kalian aja ya aku nggak ikutan. Masih kenyang banget, lagian aku masih mau lanjutin nulis catatan." jawab Laura dengan cepat. Wanita itu memang tidak mau ke kantin karena malas.

"Beneren kamu masih kenyang? Jangan bohong loh, nanti maag kamu kambuh gimana?" tanya Mike dengan penuh perhatian.

"Enggak kok, aku emang masih kenyang. Lagian tadi pagi aku emang makan banyak banget, makanya kalian aja. Mungkin aku nanti jam istirahat yang kedua baru makan."

"Yaudah aku temenin kamu aja ya disini?" tanya Mike, Laura menggelengkan kepalanya menolak ide pria itu.

"Aku lagi mau sendiri, mending kamu ikut sama sama Sena sama Kinan. Gapapa ya? Nanti yang ada kamu bakalan gangguin aku dan aku nggak selesai nulis catatannya. Buruan gih sana nanti kalau makin lama kalian malah nggak bisa makan." usir Laura sambil mendorong Mike.

"Yaudah nanti aku titipin roti aja sama Kinan buat kamu, sampai bertemu nanti." kata Mike sambil melambaikan tangannya. Laura tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Sena melewati Laura sambil memberikan kertas kecil yang sudah dilipatnya dari tadi menggunakan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya sedang merangkul Kinan. Laura sedikit kaget ketika mendapat kertas kecil dari pria itu. Dengan cepat Laura mengambil kertas tersebut dan menyembunyikannya.

Laura sedikit takut kalau ada orang yang melihatnya dan akhirnya melihat sektirnya untuk memastikan tidak ada yang melihatnya. Untung saja tinggal dirinya saja yang ada di dalam kelas, sehingga tidak ada yang melihat. Wanita takut ada yang salah paham dengannya, karena hampir semua siswa di sekolah tahu hubungannya dengan Mike.

Begitu juga hubungan Kinan dengan Sena. Mereka cukup terkenal di sekolah, sehingga hubungan mereka cukup diketahui. Setelah memastikan Mike dan yang lainnya keluar, Laura langsung saja membuka isi surat dari Sena itu dan membacanya.

Temui aku di dekat perpustakaan nanti, setelah jam istirahat berakhir.

Aku akan menunggu di sana sampai kamu datang. Ada hal yang harus kita bahas.

Itulah yang menjadi pesan dari Sena untuk Laura membuat wanita itu menghela napasnya dengan kasar. Jujur ia tidak mau menemui Sena nanti disana, hanya saja ia penasaran apa yang akan di bahas oleh Sena sampai harus mengajaknya untuk bertemu secara diam-diam. Mau tidak mau Laura harus datang menemui Sena bukan? Setelah jam istirahat berakhir dan guru belum masuk, Laura memilih untuk keluar dari kelas.

"Lo mau ke mana?" tanya Kinan saat wanita itu berpapasan dengan Laura di depan pintu.

"Mau ke kamar mandi sebentar." jawab Laura.

"Mau gue temenin nggak?" tawar Kinan, Laura langsung saja menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah, aku bisa sendiri. Kalau guru udah masuk, bilangin aja kalau aku pergi ke kamar mandi oke?" pinta Laura, Kinan menganggukkan kepalanya dan Laura langsung saja keluar dengan cepat.

Tak lupa ia kembali memastikan dengan menoleh ke belakang kalau Kinan tidak mengikutinya. Ia takut jika Kinan mengikutinya maka akan ketahuan jika ia bukan ingin ke kamar mandi melainkan ke perpustakaan. Dengan sedikit berlari Laura menuju perpustakaan dan dari kejauhan ia sudah melihat Sena sudah menunggunya.

"Hey, pelan-pelan. Kamu nggak perlu lari kayak gitu." tegur Sena.

"Sssst jangan berisik." kata Laura dengan pelan. Wanita itu mengatur napasnya yang tak beraturan sambil melihat sekitar untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihat mereka saat ini. Sena menyeka keringat yang ada di kening Laura membuat wanita itu menatap Sena sehingga pandangan keduanya bertemu.

"Kamu ngapain?" tanya Laura pelan, Sena tersenyum kecil.

"Kamu keringatan, kenapa harus lari? Aku bakalan tetap nungguin kamu walaupun kamu datangnya lama. Jadi nggak perlu lari yang ada kamu bisa jatuh." Wanita itu menghela napasnya dan menepis tangan Sena pelan.

"Kamu nyuruh aku ke sini ada apa? Emangnya apa yang perlu kita bahas?" tanya Laura langsung tanpa berniat membalas pernyataan Sena. Pria itu tersenyum kecil.

"Mama suruh kamu buat datang ke rumah malam ini. Makan malam di rumah aku, jadi nanti setelah kita pergi jalan kita langsung ke rumah aku aja." Laura menghela napasnya panjang.

"Kamu bisa kasih tahu aku lewat pesan aja, nggak harus nyuruh aku datang ke sinikan? Gimana kalau kita ketahuan ketemu diam-diam kayak gini?" tanya Laura.

"Lewat pesan juga bisa ketahuankan. Kamu tahu sendiri Kinan suka banget pinjam handphone aku." wanita itu berdecak.

"Bisa di hapus Sena. Ini yang lebih bahaya, gimana kalau ada orang yang lihat kita juga dan mereka curiga? Mereka juga bisa kasih tahu Mike ataupun Kinankan?"

"Iya maaf, aku hanya mau ketemu sama kamu aja." ucap Sena pelan sambil menggenggam tangan Laura erat, wanita itu sempat terpaku dengan perlakuan Sena. Namun pada akhirnya Laura menarik tangannya hingga genggaman keduanya terlepas.

"Jangan seperti ini lagi, aku takut mereka tahu tentang kita. Kamu udah janjikan untuk rahasiakan ini, kita tunggu sampai waktu yang tepat jangan seperti ini." kata Laura dengan kesal.

"Iya aku paham, yaudah nanti kamu jangan terlalu dekat sama Mike ya?" pinta Sena membuat Laura bingung. "Aku balik ke kelas, kamu juga jangan terlalu lama nanti Kinan bisa curiga. Sampai bertemu nanti." kata Sena sambil mengelus kepala Laura dengan lembut.

Setelah itu Sena pergi meninggalkan Laura yang masih saja terpaku dengan sikap Sena padanya. Setelah berhasil mengontrol dirinya dengan menghela napas, Laura pergi dari sana dan kembali ke kelasnya. Untung saja guru sudah masuk dan Kinan tidak banyak bertanya padanya kenapa sangat lama kembali.

Mantan Selingkuhan (PINDAH KE KBM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang