Happy Reading.
Pada malam yang gelap, di saat petir menyambar. Angin badai menghantam setiap atap rumah, dan merubuhkan pohon-pohon.
Di sebuah negeri Syrela, Negerinya para sayap merpati. Tempat tinggal bagi mereka yang suci, bunga-bunga bermekaran.
Kelopaknya terbang dengan bebas, meninggalkan tangkai bunga yang begitu mudah. Berhamburan di sepanjang negeri, memenuhi jalanan Negeri dengan indah namun mematikan.
Uwee….
Suara bayi baru lahir terdengar, semua rakyat menyambut kelahiran anggota baru Negeri Syrela dengan jubah putih kebesaran. Namun.
Prang!!!
Semua pecah, saat seorang putri lainnya terlahir dari satu ibu yang sama. Putri yang memiliki tanda kutukan pertama sebagai bangsa Syrela pertama.
"Apa ini? Baik dan buruk ada dalam satu negeri! Haruskah kita membuangnya?"
Tetapi keputusan sang tabib, di tentang oleh Negeri Syrela. Karena membuang dan menelantarkan anak bukanlah ciri khas negeri suci.
Jadi mereka membesarkannya dengan tulus hati, sampai kejadian tragis dan menakutkan terjadi.
Putri negeri Syrela itu membunuh hewan Negeri putih.
***
Dan itulah alasan mengapa semua orang menjahuiku, dan mencintai saudariku yang lahir terlebih dahulu dengan kebaikan. Bahkan memiliki tanda perdamaian dari kerajaan. Dia menjadi setara dengan putri, dan aku menjadi setara dengan pegawal pribadinya.
Namaku Cleretia Almadisy, lahir di kota Cygnus di negeri Syrela. Aku bukan anggota kerajan, tapi mereka memanggilku seorang putri.
"Cleretia, cepatlah! Kita akan terlambat menghadiri jamuan istana!" ujar gadis cantik, yang tidak lain. Adalah Luzi, saudari perempuanku yang cantik dan berambut emas. Sedang aku, hanyalah gadis berambut hitam legam yang terlihat suram.
"Iya putri!"
Saat kami berusia 16 tahun, ayah dan ibu menghadiakan gelang pelindung di tangan putrinya yang cantik agar tak mudah di ganggu mahkluk dan orang jahat. Kakakku yang cantik mendapatkannya, sedang aku. Malah di hadiahkan pedang, yang harusnya tak di pegang oleh seorang putri.
Dan untungnya, sesampainya di istana. Aku harus menunggu Luzi di gerbang sama seperti para prajurit penjaga lainnya.
"Cleretia?!"
Seseorang memanggil. Tidak lain adalah pangeran negeri ini, yang sedang menyamar menjadi seorang prajurut pelindung.
"Pangeran?!"
"Jangan panggil aku begitu, itu sama sekali tidak cocok untuk putri yang selalu memanggilku dengan kata kotor dan kasar!"
Sikap sopanku berubah, menjadi sentuman smirk saat mendengar pengakuan itu dari pangeran Erasmus. Putra mahkota negeri Syrela yang tidak taat aturan.
"Sedang apa seorang pangeran tanpa pengawalan ada disini?" tanya mengejek, dengan menatapnya dari atas sampai bawah.
Dia—Erasmus tersenyum tak kalah sin and padaku. "Ingin mengajakmu tidur denganku!"
"Itu tidak cocok denganmu pangeran, bukankah aku yang selalu meminta itu. Tapi kamu yang selalu menolaknya!"
***
Bukh!
Sebuah pukulan mendarat di kepala Cleretia. Sontak gadis itu langsung menoleh ke arah Erasmus dengan alis yang mengerut sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Racun Yang Cantik
FantasyAku pernah berpikir untuk mencari kehidupanku sebagai bangsa Syrela yang baik. Tapi aku tak pernah berpikir, untuk mendapatkan kehidupanku dengan tinggal bersama dengan kematian. Ditanah yang buruk, menjadi iblis yang mengharapkan surga. "Yang tel...