Beberapa bulan terlewati, begitu banyak kejadian ataupun memori yang telah dibuat. Terkadang, Gempa kedapatan melirik Halilintar yang sepertinya sangat bahagia saat Solar mengajak bercanda atau membuatkannya sesuatu.
Duri juga tak jauh-jauh dari Halilintar, dia terus menempel pada Hali layaknya sebuah perangko. Ketika ditanya apa alasannya, Duri hanya menjawab, "Supaya nanti anaknya abang Hali mirip Duri"
Perkataan polos itu mengundang gelak tawa yang mendengarnya, Halilintar sendiri terkadang bingung, sebenarnya berapa umur Duri? Duri sangat sangat polos layaknya anak kecil, tetapi juga menyeramkan kalau marah.
——
Tibalah saatnya hari ini, hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, namun juga hari yang membuat semuanya sibuk mengemas ini itu.Yup, sudah 9 bulan lamanya Taufan mengandung dan hari ini dia merasakan kontraksi yang hebat. Maka dari itu, kediaman Ellezardiôn kini sangat-sangat sibuk. Semuanya berkerja sama.
——
Pukul 19.00 waktu setempat lahirlah seorang bayi laki-laki yang diberi nama "Ellezardiôn Gefano Sadewa". Anak dari Ellezardiôn Gempanattara Römeo dan Ellezardiôn Taufandra Renjana.Setelah selesai melakukan berbagai administrasi dan lain sebagainya, pagi harinya Taufan sudah di perbolehkan pulang.
——
"Abang, bile abang melahirkan? Ufan kira abang dulu yang lahiran, ternyata malah Ufan" ucap Taufan yang sedang menggendong bayinya di ruang tengah."Hm, ntahlah, Fan. Mungkin nanti, hahah" balas Halilintar
Taufan hanya mengangguk, lalu kembali berujar, "taknak perikse ke, bang?"
Halilintar awalnya terdiam, tapi ia ingat perkataan dokter pada saat ia USG ketiga waktu itu pada usia kandungannya yang ke delapan. Dokter mengatakan bayinya baik-baik saja, dan semuanya sehat, dokter juga menjelaskan tentang waktu perkiraan lahiran yang dimana kadang tepat 9 bulan, kadang ada yang lebih dan kadang ada yang kurang tergantung kondisi.
Halilintar menggeleng lalu tersenyum, "tak payah lah, dokter kate takpe, wajar je" ungkapnya
Taufan hanya mangut-mangut mengerti. Selama yang lain sibuk, hanya Hali yang membantunya mengurus anaknya. Mulai dari menjagakan Gefano saat Taufan sedang mandi atau apapun itu.
"Macam mana rasanya ngan Solar?" tanya Taufan yang sedang mengganti bedong anaknya.
"Seronok. Sampai-sampai kadang aku berpikir aku tak pantas buat dia. Solar tu memang lagaknye je sombong sangat, tapi sebenarnya dia baik tau. Baik sangat" ungkap Halilintar.
"Ohh, macam tu" ujar Taufan
"Kau pulak macam mane?" tanya Hali. Awalnya dia ragu, tapi karna Taufan lebih dulu bertanya padanya tentang ini tak ada salahnya dia juga bertanya hal yang sama kan?
"Eh? Aku? Emm, yaa.. Gempa tu romantis, dewasa dan dia sayang sangat ngan aku, aku pun macam tu."
"Ohh" balas Halilintar.
——
"Kami dah pulang" ucap kelima elemental bersamaan sembari masuk kedalam rumah yang tentunya disambut oleh Taufan dan Halilintar.Malam itu semua makanan sudah siap dan rumah juga telah bersih. Hasil dari kerjasama antara Taufan dan Halilintar dalam mengurus rumah.
Tak ada yang spesial malam itu, semuanya berjalan dengan normal. Gempa dan Taufan yang memilih untuk langsung tidur, Halilintar dan Solar yang bercengkrama di dapur sembari membersihkan dapur, Blaze dan Duri yang anteng menonton TV, oh jangan lupakan mereka kedatangan member baru yang akan menggantikan posisi Taufan, yaitu Ice. Ice hanya menemani, tidak untuk menjadi partner jahil TTM. Dan kini ia juga sedang berada di karpet ruang tengah sedang menonton TV bersama kedua adiknya, dia hanya menonton sembari memakan camilan yang terdapat diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝚕𝚠𝚊𝚢𝚜? [END]
Short StoryBoboiboy Local AU GemHali/GemTau/little bit SolHali • Alternative Universe WARNING: BXB (Boy X Boy) Note: bahasa yang digunakan oleh author adalah bahasa campuran. Jadi jangan heran menemukan berbagai macam bahasa didalam work ini. #### Kalau risih...