"Ekhem..." Jinkawa berdehem dan menyenggol lengan Yuken, sementara Yuken menggaruk lehernya karena bingung harus bersikap bagaimana, dan Shidaken hanya bisa menghela napas panjang, ditatapnya Sachio yang duduk di lantai dengan alas matras itu.
"Anu... Jadi kau memanggil kami semua di malam hari seperti ini hanya untuk ini?" tanya Yuken kemudian.
"Kenapa? Kalian tidak suka jika dipanggil secara mendadak?" tanya Sachio dengan wajah seriusnya itu.
"Bukan begitu!" sanggah Yuken, lalu lelaki berkacamata bulat itu berjongkok, mensejajarkan matanya dengan mata pemimpin SMA Housen itu.
"Apa ini semua penting?" tanya Jinkawa kemudian, lalu kembali melihat sekelilingnya dengan tatapan tak percaya. Ia bahkan menutup mulut serta hidungnya saking tak percayanya.
"Apa yang ingin kau lakukan dengan semua ini?" Shidaken ikut bertanya
"Sawa— Sawamura!!" pekik Yuken tak percaya, saat ia menoleh ke belakangnya untuk meminta pendapat Sawamura, namun lelaki berbadan besar itu malah asyik memakan takoyaki yang dibawa oleh Sachio tanpa permisi.
"Kenapa? Ini enak kok!" kata Sawamura setelah menelan takoyakinya.
"Benar. Takoyaki ini enak, jadi ayo habiskan semuanya malam ini," titah Sachio yang kemudian mengambil seporsi takoyaki dan memakannya. Yuken, Jinkawa dan Shidaken menghela napas panjang bersamaan, kenapa bisa begini?
Begini penjelasan atas apa yang sedang terjadi di ruangan kumpul SMA Housen itu. Malam sudah menunjukkan hampir pukul 12, dan tiba-tiba Sachio mengabarkan lewat grup chat SMA Housen jika semua anggota harus berkumpul di ruang sparring— tempat berkumpulnya anggota Housen.
Tentu saja tidak ada yang bisa membantah perintah Sachio, semua anggota Housen langsung meluncur ke tempat kumpul mereka karena berpikir ada keadaan yang amat mendesak. Bahkan ada yang datang hanya dengan celana pendeknya karena sudah tidur.
Namun, ketika sampai di ruang kumpul, semua anggota yang baru saja datang terkejut dengan apa yang ada di sana. Ruangan mereka, yang biasanya digunakan untuk latihan tanding dan banting membanting kini malah dipenuhi oleh takoyaki, dan Sachio duduk mengelilingi takoyaki itu. Mungkin ada sekitar 50-80 porsi takoyaki di sana, ruangan kumpul mereka kini bukan lagi tercium bau keringat tapi, diganti dengan aroma harum takoyaki.
"Apa kami harus menghabiskannya?" tanya Sabakan yang sepertinya sudah kekenyangan, ia sudah mencoba menghabiskan tiga porsi takoyaki yang satu porsinya berisi delapan buah takoyaki itu.
"Tentu saja, habiskan. Jangan ada yang tersisa. Jika aku melihat ada yang tersisa, maka... besok bertandinglah denganku," ancam Sachio lalu kembali memasukkan lagi takoyaki ke dalam mulutnya. Sachio bahkan tidak terlihat tersiksa dengan banyaknya takoyaki itu.
"Ada apa dengan Sachio?" tanya Shidaken sambil berbisik.
"Aku juga tidak tahu..." balas Yuken.
"Aku kenyang..." Jinkawa mengunyah dengan pelan takoyakinya, sudah hampir empat porsi yang masuk ke dalam perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanabi | Ueda Sachio✔
Fanfiction[FanFic High and Low The Worst X] Tiba-tiba kembang api dalam hati Sachio menyala. warning OOC‼️ ©baebekk, 2023. [19/3/23 End]