5. Sachio no Hanabi

586 80 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi itu sedang ada latih tanding di Housen, saat ini Sachio tengah melawan Shidaken. Shidaken tampak kelelahan, namun Sachio sungguh bersemangat. Sachio langsung maju menerjang Shidaken, menarik lengan lelaki itu dan membantingnya ke matras dengan kuat hingga Shikaden mengerang kesakitan.

"Hah!" Shikaden membuang napas dengan kasar karena kelelahan.

"Ganti pemain! Sachio sudah membantingku sebanyak lima kali!" protes Shidaken yang kemudian duduk dan memandang Ozawa Hitoshi juga Monji, sedangkan Sabakan tentu tidak ingin ikutan.

"Hei, kami juga sudah kena banting semua oleh Sachio," balas Jinkawa sambil meregangkan bahunya.

"Kita sudahi dulu ya latihannya, Sachio­-san?" tawar Monji kemudian.

"Baiklah," kata Sachio yang kemudian duduk di dekat teman-temannya itu. Anggota Housen yang lain tidak ada di ruang kumpul hari ini, Sachio memberikan waktu bebas untuk mereka.

"Kau begitu bersemangat hari ini, tidak seperti biasanya. Ada apa?" tanya Yuken yang menyadari perubahan sikap Sachio.

Sachio tidak menjawab, ia malah menunduk sambil tersenyum. Melihat reaksi Sachio, semua yang ada di sana saling pandang.

"Ada apa ini? Sepertinya ada perkembangan yang baik ya dari gadis itu?" tanya Jinkawa sambil tersenyum lebar.

"Apa karena gadis itu juga kau membanting kami semua?" tanya Shidaken sedikit tak terima.

Sachio mengangkat wajahnya, masih dengan senyuman yang melekat. Ia mengangguk, "Kami akan kencan nanti sore," jawabnya.

"Wooooooo!!!! Keren!!!" semua yang berada di ruang kumpul bersorak senang.

"Ini berita bagus!" ujar Sabakan senang.

"Seharusnya kau rayakan dengan hal lain, bukan dengan membanting kami semua!!" kini Sawamura ikut protes.

"Hahaha... maaf," kata Sachio sambil menepuk-nepuk paha Sawamura.

"Kencanmu harus sukses," ujar Yuken lagi.

"A, tentu," balas Sachio dengan percaya diri.

"Sachio­-san akan berkencan di mana?" tanya Sabakan yang kembali penasaran, ia juga harus memastikan bahwa Sachio tidak memilih tempat kencan yang salah.

"Kami hanya akan berjalan-jalan di taman xxx," jawab Sachio. Lalu mereka mengangguk, lega karena pilihan Sachio tepat.


-----


Saat sudah menjelang sore hari, Nao di rumahnya masih kebingungan harus memakai pakaian apa untuk bertemu dengan Sachio. Ia memegangi kepalanya yang pusing akibat memilih baju, padahal sebelumnya ia cuek untuk bertemu siapa pun, namun mengapa kali ini ia kebingungan?

Hanabi | Ueda Sachio✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang