Bab 3 Pacaran Yang Sesungguhnya

1 0 0
                                    

Setelah pernikahan terjadi itulah proses pacaran yang sesungguhnya, bagaimana keduanya mencoba untuk benar-benar saling memahami kebiasaan-kebiasaan baik dan buruk masing-masing. Bahkan kebiasaan terjorok dari masing-masing individu yang membuat geleng-geleng kepala kalau di nalar dengan logika.

Kebiasaan Ridwan yang habis tidur di kamar mandi sampai berjam-jam lamanya, ini sering membuat frustasi Azizah yang harus dengan sabar menunggu suami keluar kamar mandi, padahal dia harus buru-buru ke kantor juga, karena memang kamar mandi hanya satu dan itu harus antri dengan suaminya.

Beda lagi Azizah, kebiasaan dia yang sering lupa adalah meninggalkan celana dalam atau pembalut di kamar mandi.

" Sayang, kenapa aku kau tinggali ini lagi ...." Seru Ridwan jika ia ingin masuk kamar mandi tergeletak celana dalam di hanger atau pembalut masih belum masuk ke sampah.

Spontan Azizah masuk lagi ke kamar mandi dan mengambil apa yang tertinggal.

" maaf ya sayang, memang sengaja" gurau Azizah membuat geram Ridwan. Bagaimanapun geramnya dia pada istrinya akhirnya dia memaklumi saja, karena kebiasaan jelek sang istri yang terkadang bikin ngakak pengen ketawa.

" huh dasar..." pada akhirnya hanya kata-kata itu yang keluar sambil mencubit pinggang istrinya gemes.

" ihhhh nakal"

"biarin, sama istri sendiri itu syah ya..." goda Ridwan memperhatikan istrinya yang berlalu di hadapannya memasuki dapur karena memang istrinya sedang memasak.

Keharmonisan cinta terlihat dengan jelas bagaiamana sebuah hubungan terjalin dengan mesra dalam suatu rumah tangga yang baru beberapa bulan di lalui . Kesabaran menghadapi sifat jelek masing-masing dengan keikhlasan itulah Allah memberikan sebuah amanah buah hati yang telah tumbuh dalam Rahim Azizah.

Alangkah Bahagianya hati Ridwan dan Azizah mendengar dari dokter kalau keduanya akan segera menimang dua buah hati sekaligus. Mereka tidak bisa mengungkapkan kata-katanya, sebagai rasa syukur keduanya sepakat ke Pante asuhan terdekat dan memberikan sejumlah uang untuk menambah berbagai keperluan di pante tersebut. Kebiasaan ini sudah tertanam sejak Azizah kecil, bagaimana ia selalu diajak ibunya untuk mengunjungi panti asuhan, fakir miskin untuk berbagi kepada yang lebih membutuhkan.

"Subhanallah, kamu istri dunia akhyati..." spontan Ridwan ketika mendengar apa yang di sampaikan istrinya dengan kebiasaan orang rumah di Bangka ternyata tidak beda jauh dengan apa yang di biasakan ibu Ridwan di Aceh.

Ketika sebuah perkawinan dalam berumah tangga seorang wanita dinyatakan positif mengandung dengan benih janin dari suami yang berkembang di dalam perut seorang ibu yang sehat. Pasti seorang suami akan bilang sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah begitu juga sebaliknya seorang istri. Di usia yang masih dibilang muda kepercayaan itu telah di berikan kepadanya. Sungguh luar biasa sekali.

Sujud syukur kami pada Mu Rab

Keajaiban telah Engkau perlihatkan pada kami

Keluarga kecilku

Dua kehidupan dalam Rahim ibu untuk anak-anakku

Dua kehidupan yang tidak pernah aku rasakan memancar pada

kami

Hanya ucapan Alhamdulillah aku persembahkan pada-Mu

Hanya do'a do'a mengiringi kebahagiaan kami setiap detiknya

Rab yang Maha Kuasa

Bimbinglah kami untuk selalu bersyukur pada-Mu

Bimbimbinglah kami untuk selalu mengingat-Mu

Bimbinglah kami untuk selalu Beristighfar pada-Mu

Karena Engkau semua ini akan kembali ke pangkuanMu

Ke pangkuan Yang Maha Kuasa

MUTIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang