Chap 8 🎭

184 20 2
                                    

"Kau ini benar benar gila saat memegang senjata" Liamh mampu melihat betapa ngerinya Alkoa saat menghunus dagger kepada para penyamun dengan pelbagai cara tanpa ampun. Hanya dalam 15 minit semuanya tumpas tidak tersisa.

"Mana mungkin....ada orang lain yang lebih gila...aku hanya hapuskan hama" jawab Alkoa dengan ceria. Dalam yang sama terkesan ngeri kerana ada kesan darah musuh di pipi Alkoa dan juga pakaiannya.

Alkoa menunduk sambil menyelongkar pakaian para penyamun itu. "Apa lagi yang kau cari?"

"Mungkin ada harta berharga....tidak salah untuk kita ambil kan....mereka kan dah krekk" balas Alkoa yang lagi ligat mencari sesuatu.

Dia hanya jumpa beberapa peta sesuatu tempat dan juga sekangong koin emas. "Inilah yang aku maksudkan" ujar Alkoa sambil mengoncang kantong koin emas itu. Dia terus menyimpan di dalam poketnya.

Alkoa terus membuka peta peta dan bentangnya satu persatu di atas tanah bawah sinaran bulan purnama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Alkoa terus membuka peta peta dan bentangnya satu persatu di atas tanah bawah sinaran bulan purnama. Dia meneliti satu persatu grafik geografi peta tersebut. "Ini seperti peta benua ....dan peta lainnya seperti-"

"Dungeon" celah Liamh yang turut serta meneliti.

"Pasti ada harta karun" ujar Alkoa dengan riang. Matanya berbinar duit sudah.

"Kau pasti....ini nampaknya dungeon illegal"

"Aku punya rancangan" dengan cepat Alkoa menggulung semula peta peta tersebut sambil tersenyum menyeringai.

Tiba tiba Alkoa berdiri dengan wajah tegang. Liamh turut tersentak seperti merasai apa yang Alkoa rasa. "Tekanan ini...."

"Search" gelombang mana menyeruak keseluruhan hutan. Alkoa mendapati ada segerombolan monster menuju ke desa tadi. Bukan itu sahaja memang sudah ada monster tidak...itu adalah mana beast.

"Sepertinya mereka itu anak yang istimewa sampai ada yang 'menjemput'..." ujar Alkoa membuka langkah ke arah desa tadi.

"Kau kata tidak suka masalah?"

"Itu sememangnya....tapi lain cerita kalau orang atau beast yang kuat....aku jadi makin bersemangat" jawab Alkoa dengan semangat. Liamh mampu terdiam pasrah sikap kerandoman aneh Alkoa setiap hari.

Beberapa minit sebelumnya,

"Ayuh cepat sebelum-"

"Sebelum apa?" celah suara garau dengan wajah bengis. Ketiga tiga adik beradik itu tersentak.

Sang abang terus melindungi ke dua adiknya dengan tangan gementar. "Tidak kusangka.... kalian berlindung di desa hancur ini" 

 kalian berlindung di desa hancur ini" 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Koa : Trash Prince Where stories live. Discover now