02. PERMINTAAN.

128 31 6
                                    

" JANG YOONGI.......!!!!!!!. "

" Kenapa kau tak bilang jika ingin pergi kemari!!!!!. . "

Aku langsung merasa kesal saat Yoongi yang siang ini membawa ku untuk berkunjung ke rumah kedua orang tua ku. Bukan karena aku tak ingin bertemu dengan mereka, hanya saja aku masih belum siap untuk memberikan Jawaban kepada mereka yang begitu ingin melihat ku segera memperkenalkan kekasih ku. Karena entah dasar apa kedua orang tua ku begitu ingin melihat ku segera menikah dan memiliki sebuah keluarga. Apalagi Mama ku yang dengan terang-terangan ingin memiliki seorang cucu, bahkan usia mereka saja belum terlalu tua untuk memilikinya.

" Daripada kau selalu mengeluh akan kekasih yang telah meninggalkan mu itu bukankah lebih baik jika kau bertemu kedua orang tua mu untuk melupakannya... "

" Aisshhh!!! Kau jelas tahu jika mereka hanya akan menambahkan masalah untuk ku!!!. "
Ujar ku dengan kesal melihat Yoongi yang nampak cuek dan segera berjalan untuk masuk kedalam rumahku.

" Tenang saja... Bibi akan memberikan solusi untuk mu.... "

" Heh.... Solusi darinya pasti aku disuruh untuk berkencan dengan mu...!!! . "

" Yaaa kau memang benar, meski itu terkadang menyebalkan namun nyatanya hingga kini kita memang selalu bersama... "
Ujar Yoongi cuek dengan membuka pintu gerbang.

" Bibiiiiiii..... Aku datang..... "

Suara Yoongi menggema dan langsung disambut oleh Mama ku dengan riangnya. Aku pun tak bisa lagi untuk tetap berdiam diri didepan pintu gerbang rumah ku sendiri dan segera masuk untuk menyusul mereka.

" Bagaimana dengan pekerjaan mu Yoongi, apakah berjalan dengan baik?? Ku dengar dari Mama mu kau kini sudah menjadi koki utama di Hotel mewah itu..."
Ucap Mama ku saat kami tengah makan siang bersama.

" Aahhh... Mama hanya melebihkan saja, aku masih menjadi koki pendamping, tak perlu dengarkan dia Bibi.... "

" Dengan tangan mu ini Bibi yakin jika kau akan bisa dengan mudah untuk menjadi Koki yang handal dan luar biasa... Pasti kau juga akan dengan mudah menciptakan makanan dari tanganmu ini dan manjadi idola banyak wanita..."
Ujar Mama dengan memegangi tangan Yoongi yang selalu ia puji.

" Tidak Bibi, aku tak sepopuler itu... Justru Jieun yang benar-benar populer ditempat kerjanya... Penggemar dia rumah sakit itu luar biasa..... "
Ucap Yoongi dengan memancing suasana.

" Yakkk!!! Apa yang kau bicaran...!!! . "
Aku langsung saja memukul Yoongi yang hanya akan menambahkan masalah jika Eomma ku mempercayainya.

" Heh... Percuma populer jika tak memiliki kekasih... "

" Yaa karena aku memang di sana untuk bekerja, bukan untuk mencari kekasih.. "
Ucap ku dengan menjawab perkataan dari Mama yang terkesan memojokkan ku.

" Apa kau benar-benar tak melihat dia memiliki seorang kekasih???."

" Eemmm..... Bagaimana ya Bi,... Aku... "

Aku pun segera menendang kaki Yoongi dan memperingatkan kepadanya agar tak memberitahu tentang Jungkook kepada Mama, bagaimanapun untuk saat ini aku merasa belum siap jika harus memperkenalkannya. Bukan karena aku ragu jika kedua orang tua ku tak menyetujuinya namun aku khawatir jika mereka akan langsung meminta Jungkook untuk menikahiku. Di usia ku yang baru 27 tahun tentunya masih membutuhkan waktu untuk memikirkan hal mengenai masa depan dan juga pernikahan. Namun aku tak akan bisa mengatur masa depanku dengan baik jika kedua orang tuaku selalu saja memaksakan kehendak mereka.

" Eehhhh... Itu... Untuk saat ini masih belum ada yang bisa mengatasi sikap cerobohnya selain diriku Bibi... "
Ujar Yoongi dengan tersenyum kepada Mama ku yang membuat beliau menghela nafas panjang.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang