A long day

1.4K 140 4
                                    


Setelah melihat keberangkatan ketiga adiknya, Sani pun langsung menuju dapur, mengambil bekal yang sudah disiapkan sang adik tengah. Tidak lupa menyiapkan botol termos kekinian yang nantinya akan di isi dengan kopi yang dia beli di toko kopi dekat kantornya.

Lalu karna merasa semua keperluannya di dapur sudah di ambil, ia pun kembali kearah meja makan, untuk mengecek segala bawaannya untuk ke kantor hari ini.

'Semua udah siap' monolog Sani dalam hati. Membuat si gadis sulung keluarga Nararya itu mulai berjalan menuju parkiran dan bergegas menaiki mobilnya untuk segera berangkat ke kantor.

Jika dibandingkan dengan hari-hari biasa, hari ini Sani berangkat lebih pagi dari kebiasaannya. Hal ini dikarnakan kantor Sani akan mengadakan rapat rutin bulanan untuk mengevaluasi kinerja per divisi bulan sebelumnya.

Sani yang baru saja diangkat menjadi kepala divisi produksi ingin melakukan yang terbaik untuk rapat kali ini, menyiapkan segala berkas dan barang penting sebelum rapat di mulai.

Kini mobil Sani sudah berjalan membelah keramaian ibu kota, berperang dengan mobil lain untuk sampai lebih cepat.

Dan akhirnya, setelah menghabiskan waktu 1 jam di dalam mobil. Sani berhasil sampai di kantornya dengan selamat. Lalu sebelum benar-benar bekerja ia memilih untuk mampir ke toko kopi depan kantornya, tempat yang tiap pagi selalu ia singgahi.

"Selamat pagi ibu Sani" sapa ramah barista toko kopi itu yang memang sudah mengenal baik Sani.

"Pagi juga sis" balas Sani sambil tersenyum lebar.

"Biasa kan?" Tanya barista itu memastikan.

"Yup, americano double shot.. tolong ya ibu Sisca" Jawab Sani dengan nada meledek membuat kedua gadis itu tertawa.

Setelah menerima pesanan dan juga botol minum Sani. Barista yang tadi di panggil Sisca itu pun langsung membuatkan pesanan pelanggan favorite nya itu.

Dengan tangan yang masih berkerja dengan cepat, Sisca pun membuka percakapan. "Tumben san dateng jam segini"

"Ada rapat hari ini gue, deg-deg an banget" Sani menjawab sambil menampilkan wajah yang gelisah.

"Tenang lo pasti bisa, gue aja percaya sama lo.. lo juga harus percaya sama diri lo sendiri" Ucap Sisca berhasil sedikit memberikan semangat untuk Sani.

"Nah supaya fokus nih kopinya sudah selesai sesuai pesanan... jangan lupa berdoa san sebelum mulai.. you got this" lanjut Sisca sambil memberikan botol minum milik Sani.

"Makasih ya sis" Sani membalas tulus.

"Sama-sama ibu Sani.. Semangatt" Sisca ceria sambil mengangkat kedua kepalan tangannya.

⭐️☀️🌙🌏

Sani sudah duduk si kursi ruang rapat sejak 30 menit yang lalu. Mencoba mendengarkan dengan tenang semua pemaparan yang di lakukan oleh kepala divisi lain.

Sampai akhirnya giliran Sani memaparkan materi untuk divisinya. Membuat kini semua perhatian tertuju kepada sulung keluarga Nararya itu.

Ia memaparkan mengenai evaluasi divisinya bulan sebelumnya, dan juga target nya kedepan, dengan sangat lancar dan juga baik. Membuat semua orang yang berada di dalam ruangan rapat itu berdecak kagum dengan kepala divisi baru yang masih muda itu.

Lalu setelah menjelaskan semua materi yang ia siapkan. Sani pun mempersilahkan kepada yang lainnya jika ada pertanyaan yang ingin di ajukan.

Ada beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada sani, namun gadis itu bisa dengan baik menjawab pertanyaan itu.

"Sani, pemaparan kamu sudah bagus.. semoga segala kekurangan dan kesalahan divisi kamu di bulan lalu bisa dijadikan pelajaran dan saya harap kamu bisa mencapat target-target yang ada" ucap atasan Sani bewibawa.

Daily life of Nararya'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang