"ZEE! CEPETAN UDAH TELAT NIH" Teriak Adel kencang dari meja makan, tidak sabar karna menurutnya kembarannya sangat lambat.
"IYAAAA! Sabar kenapa sih!" Zee menjawab tidak kalah kencang sambil menuruni tangga.
"Harus banget apa teriak-teriak? Sakit kuping cici dengernya" Sani menatap kedua adiknya tidak suka.
"Berasa lagi di hutan tau ngga! Ngomong kan bisa baik baik del, zee" Selin yang baru kembali dari dapur ikut menimpali.
"Zee nya lelet ci, ini udah telat! Makannya di mobil aja ya ci" Ucap Adel lantas mengambil roti bakar yang tadi Selin bawa dari dapur dan meneguk susu dengan cepat.
"Yaampun.. buru buru banget dek?" Tanya Sani heran dengan tingkah Adel hari ini.
"Hari ini Adel presentasi konsep lukisan untuk lomba akhir bulan ini.. sketsa nya belum jadi, sedikit lagiii... kemarin Adel lupa bawa pulang" Ucapnya lalu menggigit roti yang ada di tangannya dan lantas memakai sepatu sekolahnya.
"Oalahh... yaudah Zee kamu pake sepatu kamu.. nanti sarapan sama susunya cici siapin.. cepet ya Zee, nanti adek kamu tantrum" perintah Selin kepada Zee dan lantas dijawab dengan anggukan.
Membuat kini si kembar sibuk dengan sepatu dan peralatan sekolah mereka, sedangkan Selin sibuk menyiapkan sarapan dan Sani masih mengunyah makanannya.
"Yaudah ci, Selin anter si kembar dulu ya" Selin berpamitan sambil mencium pipi si kakak sulung, membuat Sani tersenyum.
"Hati-hati ya dek" ucap Sani tenang, tidak terpengaruh dengan kehebohan yang terjadi.
"CICI AYOOOOOO!!" Panggil Adel berteriak, membuat Selin mengerutkan alisnya, sedangkan Sani hanya tertawa tipis.
"lYAAA! Iya ci aku hati hati, cici juga semangat ya hari ini" ucap Selin sebagai penutup sebelum akhirnya ia berjalan pergi menuju mobilnya.
⭐️☀️🌙🌏
"Sampah sarapannya tinggal di mobil aja dek, nanti cici yang buangin.. semua buku sama tugas aman?" tanya Selina ketika mereka sudah sampai di depan sekolah si kembar.
"Udah ci.." hanya Zee yang menjawab, sedangkan Adel buru-buru membuka pintu.
Tapi gerakan itu dihentikan oleh Selin.
"Del cici nanya loh" ucap Selin lembut, membuat Adel kini menatap kearah cicinya.
"Iya ci, aman... udah Adel cek semua" Adel menhawab cepat.
"Kamu tenang, jangan semuanya buru-buru.. hasilnya ngga akan maksimal kalo kamu panik dan buru-buru... ini masih ada 30 menit sebelum masuk.. cici yakin selesai kok sketsa kamu.. jadi tenang ya dek" Selin bicara lembut, yang membuat kini Adel lebih tenang dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily life of Nararya's
Roman pour AdolescentsHanya sekumpulan cerita sehari-hari keluarga Nararya. [AKAN UP SETIAP HARI KAMIS]