Bagian 4

72 12 2
                                    

Dating.

●●●

Flashback :

7 Tahun yang lalu.

Bulan Mei.

Dalam beberapa hari ini, SMA/SMK di kota Mageti lebih ramai dari biasanya karena ada penerimaan siswa baru, salah satunya adalah SMK II Mageti, salah satu sekolah terbaik di kota Mageti.

"Yeeaahh...!!"
Sam berteriak girang bersama calon siswa baru lainnya saat namanya ada di papan pengumuman kalau dirinya diterima.

Sam masuk di SMK II Mageti dan berhasil mengambil kejuruan favorit, yaitu Teknik Pemesinan (Tpm).

• Singkat cerita.

Setelah urusannya di SMK selesai, ia sudah punya janji dengan Naya untuk bertemu.

"Ini serius, aku ketemu Naya lagi?"
Kata Sam pada dirinya sendiri.

Untuk informasi.

Setelah Sam dan Naya bertemu di acara karnaval delapan bulan lalu, ini kali pertama mereka bertemu setelah delapan bulan ini. Ini memang terdengar aneh dan lucu, tapi memang seperti itu kenyataan mereka.

Lalu, Sam akhirnya sampai di tempat dimana ia akan bertemu dengan Naya, tempatnya juga tidak jauh dari SMK II Mageti.

"Saaammm..!"
Panggil seorang perempuan.
Naya melambai kecil pada Sam. Ia masih mengenakan seragam putih-putih SMP-nya

"Hai Nay. Udah lama?"
Balas Sam.

Naya tersenyum senang sampai menampilkan barisan giginya yang putih.
".. aku baru sampe kok.

Mereka pun masuk ke rumah makan 'Bebek Bapak', mereka duduk di meja yang khusus untuk dua orang. Dan setelah cukup menunggu, akhirnya dua porsi makanan datang dengan dua minuman dingin.

"Ihh... padahal aku pengen bakso, loh."
Naya memanyunkan bibirnya.

"Ya mau gimana lagi, masak iya bapakku jualan bakso, aku makan bakso di luar."
Balas Sam.
".. selain bosen, ya masa gitu. Hahaha."

"Eh?? Bapak kamu jualan bakso?"

"Ha? Kok kaget? Bukannya aku pernah bilang?"

"Engga, weh. Aku baru tau ini."

"Loh.. iya to?"

"Wiihhh.. aku bisa mampir ke sana dong."

"Mampir aja. Aku jamin, kalo kamu nyoba, itu bakso terenak yang pernah kamu rasain."

"Wahaha.. lihat, sekarang siapa yang jadi marketing-nya."

"Ahahaha.."

Mereka berdua tertawa lepas di rumah makan kecil yang cukup banyak pengunjungnya ini.

Perlahan, Sam curi-curi pandang ke mata Naya.

"Kamu apa kabar?"
Tanya Sam basa-basi.

"Ha? Wahahaha. Ya jelas baik, lah!"
Naya tertawa lepas.
".. Sam, kamu lupa? Kita ini ngobrol setiap hari, tau!"

"Ehehe.."
Sam menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"... i-iya juga, sih."

"Ahaha.. ini emang agak aneh sih, kita kenal udah lama, tapi baru ketemu hari ini. Terkahir kan pas pertama ketemu kan? Dan baru kali ini lagi."

"Ya mau gimana, kamu kan anak rumahan."

"Hehe.. iya juga. Padahal rumah kita ngga terlalu jauh loh."

Sam tersenyum kecil sembari melihat Naya yang ada di depannya.
"Nay..."

Pemilik Waktu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang