Sore itu, aku melihat Jisoo berdiri sedih di rooftop tempat kami sering menghabiskan sore.
"Ekhm..." aku berdehem menghampirinya.
"Akhirnya Kau datang..." ucap Jisoo padaku.
"Ada apa memanggilku kemari???" Tanyaku tak kalah sinis padaku, bukan inginku bersikap seperti ini pada Jisoo tapi aku harus melakukannya.
Jisoo tersenyum kecut menatapku, jelas terlihat jika sebenarnya dirinya menahan tangis.
"Apa Kau tidak akan memberiku penjelasan????" Ucap Jisoo.
"Apa yg harus kujelaskan padamu,..." ucapku datar.
Jisoo kaget menatapku tajam, "Oppa.." lirihnya sendu terdengar oleh telingaku.
Hening tercipta setelahnya, Jisoo memalingkan pandangannya dariku, sekuat hati ia menahan tangis yg terlihat jelas di matanya.
KLING...
Ponsel Jisoo berbunyi, ia menatap layar ponselnya sendu, setelah membaca pesan yg masuk, Jisoo meremat ponselnya dan menghela nafas panjang lalu menatap ke arahku.
"Oppa,...aku merasa kau sekarang berubah, kau bukan Kim Seokjin yg ku kenal di awal pertemuan kita,...entah apa yg terjadi padamu, mungkin kau sudah bosan padaku atau mungkin selama ini kau hanya mempermainkan perasaanku saja,...aku tidak tau apa alasan perubahanmu dan jika kau tidak mau menjelaskannya, aku akan menerimanya,..tapi mungkin hubungan kita cukup sampai disini saja, sebelum diriku dan dirimu sama² saling melukai, kita akhiri hubungan kita...kita putus saja, Oppa...terimakasih untuk waktumu beberapa bulan ini...aku sangat bahagia mengenalmu dan mencintaimu,.." ucap Jisoo sekuat hati menahan airmatanya menatapku dan akupun hanya diam menatapnya tanpa berniat menyela ataupun menyanggah ucapannya.
"Maafkan aku Jisooku Sayang...aku benar² Pria brengsek yg membuat Wanita sebaik dan selembut dirimu menangis...maafkan aku..." batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
RomanceDunia ini penuh dengan kebencian. Meski begitu, masih ada cinta sejati dihati. Bagaimana bisa seseorang hidup tanpa cinta? Tidak ada syarat dalam cinta. Dan tak ada yang perlu disesalkan. Biarpun dia tidak disini bersamaku. Tapi aku tetap mencintai...