5 (n)

421 20 0
                                    

"Ah! ah! ah! ngh! mnh aAH! Hff.. Uh!" Kazuha sudah pasrah, ia tidak tahu sekarang sudah ronde ke berapa dan pukul berapa. Yang ia tahu hanya penis besar keluar masuk lubangnya yang basah dan perutnya yang terisi penuh sperma. Perutnya sudah sangat hangat dan kenyang.

Aktivitas panas ini tak kunjung berhenti oleh Tomo. Tomo sendiri tak mengetahui sekarang ronde keberapa, ia tak menghitungnya. Ia tak peduli.

"Tomohh.. uhnn! ah! nghh! Z-zuhahh! Mau keluar..! hyah.. Mmhh!.." Mengetahui itu, pria penuh nafsu itu langsung memaju mundurkan penisnya dengan sangat cepat. Ia merasa kalau penis itu sebentar lagi akan mengisi kembali perut kekasihnya.

"Aku juga, hff.." Tomo menghela nafas saat ia memaju mundurkan kembali penisnya dengan brutal. Dengan 4 tusukan, kedua nya keluar secara bersamaan.

"HANHH!! mmhh.. nng.. hah.." Tomo terkaget saat ia melihat penis Kazuha tidak mengeluarkan apa apa. Ia memegang penis itu dan menatap Kazuha.

"Kazuha, apa kau belum keluar?" Tomo kebingungan, ia tahu betul bagaimana jika Kazuha sedang ejakulasi. Kazuha akan mendesah keras sambil mengadahkan kepalanya keatas. Jelas Kazuha melakukan itu tadi. Namun, mengapa tak ada cairan yang keluar sama sekali? Apakah Kazuha..

"E-eh.. Zuha tadi keluar..! T-tomo.. kenapa tidak ada yang keluar?! A-apa ada masalah pada penis Zuha?! Tomo.." Kazuha panik sendiri saat melihat tak ada lagi cairan yang keluar dari miliknya. Tomo terkekeh melihat kekasihnya panik seperti itu. Menggemaskan!

"Tidak, Zuha. Tidak ada yang salah dengan penismu. Kau hanya mengalami dry orgasm." Tomo menenangkan Kazuha sambil meraba pelan penis mungil itu. Ia perlahan melepaskan kaitan tangan Kazuha dan mengecupnya pelan.

"A-ah.. apakah itu tandanya Zuha sakit?" Kazuha mendudukan dirinya dipangkuan Tomo.

"Tidak, kau baik baik saja" Tomo melumat pelan bibir manis itu dan memeluk Kazuha seerat eratnya. Ah, bagian favorit Kazuha.

"Kau mau mandi?" Tomo mengelus elus punggung dan rambut Kazuha sambil menciumi bahu mulus itu.

"Tentu saja! Ayo!" Pria yang lebih besar menggendong Kazuha dan pergi menuju kamar mandi. Lalu, Tomo melirik sebentar kearah jam, sudah pukul 2.56 saja ternyata. Lama juga ya mereka bercinta.

-

Sambil mengguyur bahu Kazuha dengan air, Tomo bertanya pada Kazuha yang sedang bermain air.
"Zuha, apa kau tak kedinginan menggunakan seragam seperti tadi? Celananya begitu pendek, sekarang juga sedang musim dingin. Dan aku tak senang bila pahamu dilihat orang orang, bisa jadi mereka akan menggodamu."

Kazuha menoleh dan mengecup pipi Tomo. "Tomo, walaupun mereka melihat paha atau bahu Zuha yang terbuka dan menggoda Zuha, Tomo tak perlu khawatir karena pandangan Zuha hanyalah Tomo seorang. Sulit rasanya bisa berpaling dari Tomo" Kazuha memperjelas supaya tak ada kekhawatiran Tomo terhadap miliknya.

Kazuha hanya milik Tomo seorang. Hanya Tomo seorang.

Tomo yang gemas langsung memeluk dengan erat sang surai putih. Yang dipeluk tersenyum dan membalas pelukan tersebut. Sungguh romantis hubungan mereka ini.

"Ngomong ngomong, apa saja yang terjadi di cafe tadi?" Tomo melepaskan pelukannya.

"Oh itu, tadi kan Zuha sedang-..."

-

Beberapa minggu kemudian..

Kazuha sudah mulai terbiasa dengan seragam dan pekerjaannya, melayani pelanggan dan memasak makanan manis. Ia juga sudah mulai berteman baik dengan Hu Tao dan Albedo. Mereka tak jarang keluar untuk sekedar hangout atau berbelanja perlengkapan cafe.

My Sweetheart [Tomokazu] (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang