"Zuha pergi dulu!" Tomo yang mendengar itu langsung berlari kearah Kazuha dan menahan tangannya.
"Mau kemana?" Kazuha yang ditarik tangannya langsung menolehkan kepalanya.
"E-eng.. Zuha mau pergi bekerja"
"Bukankah cafe hari ini sedang tutup? Untuk apa kau bekerja?" Gawat. Kazuha jelas terpaku ditempat. Bagaimana bisa Tomo mengetahui kalau cafe tutup?! Cafe itu memang sering tutup tanpa ada jadwal tersendiri. Kadang tutup 2x seminggu, 3x, 1x, ataupun tak pernah tutup dalam seminggu.
"O-oh.. itu.. Hu Tao tiba tiba membuka cafe! Ya!"
Tomo menatap Kazuha tak percaya, lalu ia pun menghela nafas panjang. "Yasudah kalau begitu. Mengapa kau tak membawa seragammu?" Kazuha terlonjak kaget sekali lagi. Memang, Kazuha sering sekali membawa paperbag berisikan seragam miliknya. Tapi hari ini kan ia ingin jalan jalan bersama Lumine, untuk apa ia membawa seragam itu? Tapi, tidak mungkin juga Kazuha akan memberi tahu itu pada Tomo.
"Eng.. di cafe sudah ada baju cadangan, Zuha malas membawa seragam sendiri" jelas Kazuha yang ditanggapi anggukan oleh pria yang lebih tinggi.
"Baiklah.. aku akan menjemputmu jam 9 malam"
"Eh, tidak perlu! Zuha akan menyetir sendiri! Tomo nanti kelelahan" Baru kali ini Kazuha berbohong pada Tomo seniat mungkin. Biasanya, ia hanya berbohong pada hal kecil. Jadi, Kazuha harus sangat cepat mencari alasan supaya Tomo tak mencurigainya.
Tomo mengangkat sebelah alisnya keatas. Lalu Kazuha meyakinkan kembali dengan mengangguk cepat.
"Yasudah. Hati hati saat menyetir."
"Oke! Kazuha pergi dulu! Selamat tinggal!" Kazuha mengakhiri dengan ciuman di pipi, lalu ia melambaikan tangannya dan berjalan menuju pintu keluar.
Apa kau berpikir kalau Tomo akan percaya begitu saja? Tentu tidak. Ia menemukan hal hal yang mencurigakan baginya. Tomo berencana untuk menjemput Kazuha di cafe nanti malam.
-
"Lumine!" Teriak pria bersurai putih itu sambil melambai lambaikan tangannya. Perempuan yang dipanggil itu langsung menoleh dan membalas lambaiannya dengan senyuman. Mereka sudah janjian untuk bertemu di taman bunga, mereka akan menghabiskan waktu bersama sama hingga malam nanti. Mungkin cukup untuk menggantikan seluruh waktu dan perhatian yang Lumine korbankan untuk Kazuha seorang.
Kazuha menghampiri Lumine. "Mau kemana dulu?" Lumine bertanya pada Kazuha. Ia pun menoleh dan menjawab "Umn.. Bagaimana dengan berfoto foto? Kita sudah lama tidak berfoto!" Lumine mengangguk dan mengambil kamera yang menggantung di lehernya.
Lumine memang jago di bidang pemotretan sebab dulu ia adalah anak jurnalistik. Ia sudah terbiasa dengan memotret segala yang indah baginya. Akun insto milik Lumine pasti penuh dengan hasil pemotretan pegunungan, kebun, dan lain lain. Bagaimana dengan taman bunga? Hah, easy baginya. Apalagi dihiasi dengan orang favoritnya.
"Kazuha, kau berdiri disana dan berpose sesukamu" Lumine menunjuk kearah rumah kecil yang dikelilingi bunga tulip. Sungguh indah.
Kazuha pun mengangguk dan berjalan kearah sana. Sebelum ia akan dipotret, Kazuha memetik setangkai bunga tulip yang berwarna pink cerah.
"Siap? 1 2 3!"
Ckrek!
Sebuah cahaya menyinari pria manis itu. Kazuha tersenyum manis, satu tangannya memegang tulip tersebut sementara tangan yang lainnya menempatkan rambut dibelakang telinga.
Lumine tanpa sadar tersenyum sembari menatap hasil foto tersebut dikameranya.
"Lumine! Apakah hasilnya bagus?" Kazuha mendekat kearah Lumine yang sibuk memandangi foto dirinya. "Bagus, kau sangat indah Kazuha."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetheart [Tomokazu] (Slow Update)
De TodoHanya kehidupan mesra dua pasang kekasih sebelum hari pernikahan mereka. Lovey dovey story about Tomo and Kazuha life. Rumah yang damai dan kamar penuh nafsu di malam hari, adalah hal favorit mereka sampai saat ini. Cinta abadi yang tak mungkin leny...