Setelah bekerja pemikiran ku perlahan terbuka. Aku yang seumur hidup menahan diri dalam keinginan mulai bertahap punya mimpi.
Di masa masa sekolah smk beberapa kali aku deket dengan cewe. Sekadar deket karena ga ada keberanian buat lebih. Di smp pun lebih parah. Selama 2th suka satu orang dalam diem. Gampangnya kaya lagu 'immagination' nya shawn mandes dia cipta in buat aku. Mungkin kaya rasa suka yang genuine. Pandangan pertama terpesona bertahap curi curi pandang. Sekadar natap dari jauh. Mulai melirik aktifitas nya. Waktu itu dia suka banget dateng ke sekolah pagi pagi dan duduk di teras kelas. Dan hal yang bikin aku semangat berangkat pagi, momen dimana aku lewatin jalan paving 2 orang di antara taman, melihat kedepan 20meter disana dia duduk tertawa, terkadang menyimak sekitar. Kelas dia tepat di ujung jalan paving pembelah taman ini. Sedangkan kelas ku tepat di sisi kanan kelas dia. Momen yang hampir setiap hari ke ulang dan momen aku bisa liat dia seakan lebih deket seiring langkah dari jarak kurang lebih 20meter.
Kembali ke cerita, dimana aku mulai bekerja. Pertama aku bekerja sebagai tenaga kasar di deket deket rumah. Karena belum ada ijazah dan untuk mengisi waktu luang sembari mencari yang lebih baik. Waktu itu aktifitas ku masih selayaknya sekolah, bekerja balik istirahat dan bekerja lagi. Selang 3 bulan jalan, aku resign. aku dapet pekerjaan di karawang. Singkat nya berangkat dan merantau untuk kali pertama. Waktu itu berangkat ber 6, kita lolos seleksi perusahaan yang di adakan di timur jawa. Disana kita kontrak rumah 2 petak dan mulai menajalani kehidupan. Aku perlahan mulai beradaptasi. Tapi masih repetitif seperti sebelumnya bekerja - balik - istirahat dan kembali bekerja. WA. hanya di isi oleh obrolan group. Dan notif biasanya hanya datang dari orang tua. Aku ga terlalu memikirkan hal tersebut.
Aku bekerja di karawang. Dan waktu itu upah ku bisa dibilang tinggi meski masih dalam masa magang. Kami di gaji selayaknya mereka yang bekerja disana. Jadi baik tekanan atau akomodasi disama ratakan. Perlahan kebiasaan monoton ku mulai berubah terdistorsi oleh keadaan. Tak jarang saat libur main ke mall nonton atau sekadar ngopi di starbuck yang waktu itu kali pertama bagiku. Mulai sering pamer di instastory. Nah ada satu cewe sebut saja Annis dia beberapa kali komen di instastory. Aku tanggepin seadanya. Aku tau Annis dari lama. Waktu masih jaman BBM, Saling terhubung dengan pesan broadcast. Dari situ kita kenalan dan hanya sebatas tau tanpa pernah ketemu langsung. Karena beberapa kali dia komen di instastory. Perlahan aku juga sedikit berani komen komen juga di story dia. Jalan pelan sampe kita lanjut tukeran WA.
Di WA pun awalnya aku hanya mikir sekadar temen ga ada niatan apapun. Dia komen status WA ku, aku jawab seadanya begitu juga sebaliknya saat aku komen status WA dia. Aku perlakukan selayaknya temen WA pada umumnya yang biasanya aku abaikan saat bertemu kata 'iya' dan 'oke'. Beberapa kali seperti itu. Sampai dia nanya 'kok ga di bales' aku bilang sibuk dan terfikir 'apa sebuah keharusan?' Dan ke ulang ke 2 kali. Waktu itu aku kerja shift dan tekanan pekerjaan untuk ku berat, terlebih ini kali pertama aku kerja jauh. Jadi ga kepikiran melebarkan chat yang udah buntu.
Setelah kali kedua dia chat 'knpa ga di bales' perlahan mulai aku liat dia. Aku chat apa aja yang aku pikirin. Meski ga terlalu sering chat panjang dan fast respon tapi chat kita jalan tiap hari. Kebiasaan kerja - balik - istirahat - kerja sekarang aku tambah dengan chat dia. Disini mungkin kebanyakan cewe ga percaya 'cowo chat 1 cewe' namun waktu itu emang demikian. Seharian kerja dan ada yang jadi tempat mengadu. Aku ngerasa cukup. Aku bersyukur di waktu itu. Kita chat tiap hari kadang ga sampe 10 chat tapi aku ngerasa berkualiatas. Kita saling sharing keseharian. Soal aku dan pekerjaan. Atau dia tentang kuliah tatabusana nya.
3 atau 4 bulan berlalu hubungan dengan Annis. Dan jujur waktu itu aku udah mulai baper. Terpikir untuk ngajak jadian tapi ada fakta bahwa kami tak sekalipun saling ketemu. Hal yang bikin aku baper waktu itu. Sekali, aku inget banget dia dulu an. Sumpah. Dia nyeletuk dan chat dengan kata 'sayang' aku yang gamau ke ge er an aku tanya 'salah kirim?'. Dia bilang 'engga'. Waktu itu aku ga begitu memikirkan kelanjutannya karena ada masalah yang lebih urgent. Aku kerja dalam kontrak 6 bulan. Jika lanjut karyawan tetap dan kalo engga selese. Jadi di ujung masa kontrak ada interview. aku fokus ke situ dan singkatnya. 3 dari 6 balik. Aku pun balik. Aku selese disana. Singkatnya aku cerita Anis ini, dia nenangin aku. Dan waktu itu aku putusin buat pulang ngajak ketemuan dan bilang sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DE RUMINATION
RandomRuminasi Sebuah pola pikir berulang dan berakar dari emosi negatif membuat seorang merasa kosong. Dan rumination relationship adalah sebuah hubungan dari 2 insan yang berdasar rumination. Di penuhi emosi negatif kecemburuan berlebih, terlalu protekt...