mafia kings and queens

Episode02

Bingung harus bagaimana??.

🌻🌻🌻

Saat ini di rumah seorang mafia, yang katanya kejam dan tidak pernah mengampuni musuhnya sama sekali.

Tapi itu sangat berbanding terbalik, ketika ia bersama keluarganya.

Ia berubah menjadi sangat manja, dan juga cengeng, layaknya seorang bayi.

Ia, tinggal dirumahnya sendiri, tidak tinggal di rumah orangtuanya.

Ia tinggal dirumahnya bersama asisten pribadinya, yang sudah ia anggap seperti Abang nya.

Ya, terkadang sekretaris nya pun tinggal dirumahnya, tetapi terkadang pulang kerumahnya sendiri, atau menginap di markas mereka.

Ia, menganggap asisten pribadinya dan juga sekretaris nya itu sebagai Abang nya.

Karena ia seorang anak tunggal kaya raya, yang sangat menginginkan adanya seorang Abang di hidupnya.

"Ko masak??" Tanya Azka yang baru ke dapur".

"Kalo ga masak mau makan apa??" Tanya gio.

"Nih bekal buat ke kampus udah disiapin jangan lupa makan" ucap gio, sambil memasukan kotak makan ke tas nya Azka.

"Iya juga ya".

"Ok, makasih" ucap Azka dan akhirnya Azka pun pergi ke kampus dengan mengunakan taxi.

Karena ia tidak mau di publish, kalau sebenarnya ia adalah anak tunggal kaya raya dan seorang mafia.

Iya, ia tau kalau ia ke kampus mengunakan taxi, itu akan menjadi omongan orang lain.

Karena orang-orang ngiranya Azka adalah orang yang benar-benar miskin, sehingga tidak mampu untuk membayar taxi.

🌻🌻🌻

Dan Azka pun sudah sampai di kampus.

Dan iya benar saja ia menjadi perhatian karena turun dari taxi, apalagi penampilannya Azka culun sekali menurut mereka.

Hanya sahabatnya lah yang menyambut nya, di kampus.

Ya bukan yambut Azka si, tapi lebih ke kangen aja, karena mereka ketemu cuma pas di kampus aja.

"Azka, sini lu".

"Roy, gimana urusan lu??".

"Aman, gimana kerjaan lu??".

"Aman juga".

"So banget si, si Azka ke kampus pake segala naik taxi lagi" ucap seorang mahasiswa yang selalu membully Azka.

"Ya terserah dia lah, duit-duit dia bukan duit Lo, yang dipake bayar taxi nya juga" ucap temannya Azka.

"Danu, udah jangan di dengerin".

"Tapi az, dia tuh nyebelin orangnya".

"Gue tau, kita jangan sampe sama kaya dia kelakuan nya".