Happy Reading!!!Entah berapa lama Youngjo tak sadarkan diri, namun secara perlahan ia mulai membuka matanya. Iyaa pun berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya yang ada, dan satu hal yang ia lihat sekarang hanyalah ruangan yang bernuansa serba putih. Bau obat-obatan pun mulai memenuhi indra penciumannya. Ah, Youngjo tau, sekarang ia sedang berada di rumah sakit.
Atensinya terpaku pada lengan kirinya yang kini terbalut rapi oleh perban berwarna putih. Ia berusaha menggerakkan lengannya, namun percuma saja, itu terasa sangat kaku dan kini lengannya benar-benar mati rasa.
Tak lama kemudian ada seseorang yang memasuki ruangan Youngjo. Mengetahui hal itu Youngjo langsung memejamkan matanya dan pura-pura tertidur.
"Hyung..." Panggil Geonhak suaranya terdengar sedikit menggema.
Ia mendekati tempat tidur Youngjo, mengambil sebuah kursi lalu duduk di sampingnya.
"Hyung, kau harus segera bangun"
"Mereka semua merindukanmu Hyung. Aku tak tega melihat mereka terus menangis."
"Dan hyung, maafkan aku. Aku benar-benar orang bodoh yang memilih ego ku sendiri dan munuduh mu sembarangan" Isak tangisan mulai terdengar, kini Geonhak mulai dibanjiri oleh air mata.
"Maafkan aku Hyung"
Geonhak kini benar-benar merasa tersiksa melihat semua orang yang ia sayangi terluka. Mulai dari Wheein, Seoho dan juga Youngjo.
Youngjo membuka matanya perlahan lalu menatap Geonhak yang menundukkan kepalanya dan terus menitikkan air mata.
Tangannya terulur lalu mengusap bahu adiknya itu membuat Geonhak sedikit terkejut dan menatap ke arahnya dengan mata yang berlinang air mata. Dan bisa dilihat Youngjo memberikan senyuman yang tulus dan juga tatapan yang lembut.
"Seharusnya Hyung yang meminta maaf, Hyung udah buat kamu kecewa" ucap Youngjo membuat dada Geonhak terasa sesak.
"Itu semua memang salah hyung, kau tak perlu meminta maaf dan menyalakan dirimu Geonhakie" dan Geonhak kini mengangguk kasar ia menahan isak tangisannya.
Youngjo pun mengulurkan lengan kanannya, perlahan ia merangkul bahu Geonhak dan menariknya ke dalam pelukannya. Geonhak terkejut dan sempat terdiam namun setelah itu ia langsung membalas pelukan hyungnya dan kembali menangis.
"Maafin Hyung ya" bisik Youngjo, hatinya pun kini terasa sesak membuat matanya mengeluarkan air mata tanpa seizinnya.
Geonhak menggeleng cepat "enggak Hyung, aku yang seharusnya minta maaf" ucap Geonhak dan Youngjo hanya mengangguk, ia pun memaksakan senyumnya yang kaku.
. . .
"Shhh... Akhh" ringis Seoho dengan mata yang terpejam. Kini ia memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Hyung, syukurlah kau sudah sadar" ucap Keonhee girang.
Seoho membuka matanya perlahan dan melihat sekelilingnya, ah dia sedang berada di kamarnya. Ia pun menatap Keonhee.
"Keonie-ya, kau baik-baik saja kan?" Tanya Seoho, dia masih mengingat kejadian yang terjadi sebelumnya.
Keonhee mengangguk perlahan "aku baik-baik saja Hyung"
"Seoho-ya, syukurlah kau sudah sadar" ucap Moonbyul yang baru saja memasuki kamar Seoho dengan segelas teh hangat yang berada di tangannya.
Seoho melirik Moonbyul yang duduk di samping ranjangnya lalu meletakkan teh tersebut di atas nakas.
"Nuna, apa Geonhakie baik-baik saja? Woongie? Dongju? Dan Youngjo Hyung?" Tanya Seoho bertubi-tubi.
Moonbyul pun mengelus rambut Seoho perlahan. "Mereka semua baik-baik saja" jawab Moonbyul lalu tersenyum.
"Sekarang mereka dimana?" Tanya Seoho lagi.
"Woongie sama Dongju lagi tidur, kalo Geonhak Hyung lagi nemenin Youngjo Hyung" jawab Keonhee.
"Minumlah agar kau merasa sedikit membaik" ucap Moonbyul seraya memberikan Seoho segelas teh hangat tadi yang masih mengeluarkan sedikit uap tipisnya.
Keonhee pun membantu Seoho merubah posisi tidurnya menjadi duduk, Seoho pun menerima segelas teh tersebut. Namun sebelum meminumnya Seoho mengerutkan keningnya lalu mengamati teh tersebut.
"Ini bukan Brotowali kan nuna?" Tanya Seoho membuat Moonbyul tertawa, ternyata benar keenam anak-anak ini takut terhadap teh buatan Hyejin tersebut, termasuk Youngjo.
Moonbyul menggelengkan kepalanya "enggak itu cuma teh manis biasa, bukan ramuan buatan Hyejin" jawab Moonbyul dengan kekehan ringan di akhir kalimatnya.
"Syukurlah, lidahku selamat" celetuk Seoho lalu meminum teh tersebut.
"Awas masih sedikit panas!"
"Uhuk! Uhuk!" Seoho terbatuk lalu menyemburkan teh tersebut ke wajah milik Keonhee membuat Keonhee terkejut lalu berteriak.
Moonbyul pun menepuk-nepuk punggung milik Seoho perlahan dan memberikan Keonhee tisu.
"Bisa gak sih Hyung kalo batuk jangan di semburin gitu. Kan wajah ganteng ku jadi gak elit ini!" Protes Keonhee ia masih sibuk mengelap wajahnya.
Seoho hanya tersenyum kini batuknya sudah mereda "maaf gak sengaja" ucapnya lalu meniup teh tadi dan meminumnya.
Moonbyul hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka. Namun tak lama kemudian terdengar suara ponsel yang berdering dan itu milik Moonbyul. Dan dengan segera Moonbyul pun keluar dari kamar Seoho dan mengangkat panggilan tersebut.
Atensinya membulat sempurna mendengar ucapan dari sambungan telpon tersebut, dan tanpa disadari air matanya mulai mengalir deras membasahi pipinya.
"Baiklah, aku akan segera kesana setelah mereka semua tertidur"
"Nuna" panggil seseorang membuat Moonbyul sedikit terkejut. Ia mematikan sambungan tersebut dan langsung mengusap air matanya kasar.
Ia pun membalikkan tubuhnya lalu menatap Keonhee yang sedang berada di ambang pintu menatapnya dengan tatapan bingung.
"Nuna, kau baik-baik saja?" Tanya Keonhee lalu menghampiri Moonbyul, Moonbyul menggangguk perlahan lalu tersenyum simpul.
"Aku baik-baik saja" Jawab Moonbyul dengan suara yang sedikit bergetar.
"Sebaiknya kau segera istirahat. Kau pasti lelah bukan?" Sambungnya
"Baiklah nuna, tapi aku ingin menemani Seoho Hyung dulu" ucap Keonhee,
Keonhee merasa sikap Moonbyul ini sedikit aneh. Ia seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
"KEONIE-YA!" teriak Seoho membuat Keonhee dan Moonbyul terkejut.
Keonhee pun langsung berlari menuju kamar Seoho dan sempat membentur pintu.
"Ada apa? Kenapa? Mengapa? Apa?" Tanya Keonhee panik sedangkan Seoho hanya terkekeh geli.
"Aku hanya berteriak hehe" celetuk Seoho.
Keonhee pun tersenyum. Andai saja Seoho sedang tidak sakit mungkin Keonhee akan menendang hyungnya itu saat ini juga.
Sedangkan Moonbyul hanya menatap mereka berdua dengan tatapan yang kosong.
. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
For Youngjo || Oneus
Fanfic"Semua itu percuma, aku gagal. Aku mengingkari janji ku sendiri" Sedikit kisah tentang Kim Youngjo dan semua masa lalu nya. °Started: 4 Desember 2022° °End:???° Warning!!! - Don't copy my stories! - Cerita ini murni dari hasil karangan Author sendi...