"Dia sederhana, aku menyukainya.
Namun ia tidak menyadari "
- Biru Atmaja
Pagi ini langit menyapa sang pemilik jalan si gadis bermata teduh, Tari berangkat ke sekolah seperti biasanya. Hari ini ia datang ke sekolah pagi pagi sekali.
Berjalan dari lorong ke lorong dan tidak lupa pula earphone yang tersumpal di telinga cantiknya. Sepi, itulah keadaan sekolah saat ini. Hanya ada suara yang berbunyi yaitu derap langkah kakinya.Sesampainya dikelas, Tari langsung duduk dan menelungkupkan kepalanya di atas meja dan terbang ke alam mimpi.
Pukul 07.00 - Para siswa dan siswi mulai berdatangan. Suara kericuhan dan teman kelas Tari pun nyaris terdengar. Sampai sampai ia terbangun dari tidur indahnya.
Bima - sang ketua kelas menyerngitkan dahinya bingung.
" loh Tar, tumben dateng kepagian? " tanya Bima" Iya Bima, tadi gue rencananya mau bikin tugas. Tapi ketiduran " balas Tari
"ohh gitu, gue kirain kenapa" balas Bima lagi.
Memang semalam Tari begadang karena belajar dengan begitu keras.
Tari hanya tersenyum membalas perkataan Bima tadi.
KRING KRINGG --bel sekolah berbunyi
Kegaduhan kembali terjadi dikelas. Para siswa dan sisiwi berbondong-bondong menuju ke Lapangan untuk mengikuti Upacara Bendera.
Begitupun dengan Tari, ia segera mengambil topi dan melangkah pergi dari menuju ke Lapangan.Tanpa disadari ada seseorang yang memperhatikan nya dibalik jendela.
Upacara dimulai dengan khidmat. Tidak ada murid yang jatuh pingsan.Namun tidak dengan Tari yang sudah merasakan sesuatu. Denyut kepalanya seperti di putar putar.
Tari lo jangan pingsan dulu, lo harus kuat Tar. gumam Tari tapi tidak didengar oleh siapapun.
Sayang sekali, hari ini bukan hari keberuntungan nya. Tari ambruk, semua siswa dan siswi yang mengikuti upacara panik, begitu juga dengan guru guru. Namun, salah satu dari mereka bersiap menolong Tari dan membawanya ala bridal style ke UKS.
Dengan samar samar Tari mengenali wajah sang Pangeran tanpa kuda.Bukannya itu Biru? batin Tari. Ya orang yang menolong Tari adalah Biru. Biru Atmaja.
Tatapan khawatir dari wajahnya yang tampan itu terlihat. Tapi detik selanjutnya ia kembali menetralkan seperti biasa.
Dengan telaten Biru merebahkan tubuh Tari di kasur UKS. Petugas UKS pun datang dengan tergopoh gopoh dan mulai memeriksa keadaan Tari.
Biru mengamati wajah Tari yang pucat namun terlihat cantik dimatanya.
"Gimana keadaannya?" tanya Biru.
"Sepertinya Kak Tari belum sarapan pagi. Maka dari itu wajah nya keliatan pucat" balas Petugas UKS.
"Nitip bentar ya, gue mau ke kantin beli makanan buat Tari" Ucap Biru yang kemudian diangguki oleh si Petugas UKS.
Sesampainya di UKS, Biru meletakkan makanan yang dia bawa dari kantin diatas brankar dekat kasur Tari. Biru tidak sengaja mengamari wajah Tari yang cantik.
Disaat lo tidur aja lo masi keliatan cantik Tar. gumamnya kemudian ikut tidur dikasur sebelah dan terbang ke alam mimpi.
1 jam telah berlalu
Tari, gadis yang tadi pingsan mulai membuka matanya. Ia menyerngit sambil memegang kepalanya.
" Gue dimana? " monolong Tari. Kemudian beralih menatap brankar yang terdapat makanan dan sebuah note.
Cepat sembuh ya.
- B
Biru yang merasakan suara yang begitu lembut itu terbangun. Kemudian menyibak tirai yang membatasi mereka.
"Lo di UKS" ucap Biru
Tari pun terkejut karena mendapati teman kelasnya yang akhir akhir ini mulai berbicara kepadanya.
" Jadi, beneran Lo Biru yang bawa gue ke UKS?" tanya Tari lembut.
"Iyaa, Matahari " balas Biru singkat.
Padahal didalam hatinya ia sudah gugup setengah mati.
Berbicara dengan Tari adalah sebuah keberuntungan baginya. Karena walaupun mereka sekelas, mereka tidak pernah berbicara. Hanya sekedar tau nama saja.
Tari pun hanya menampilkan wajah tenang.
Walaupun didepan nya ini adalah Biru - teman kelasnya yang tidak pernah berinteraksi dengannya. Karena sifatnya yang sedikit tertutup dan juga sulit bersosialisasi."Makasi udah nolongin gue" Tari mencapkan dengan tulus.
"ekhm Iya sama sama" balas Biru.
"Oiyaa, kita kan dari kelas sepuluh sampe sekarang sekelas. Tapi gue baru bisa ngobrol berdua sama lo itu kemaren dan sekarang.hehe ""iya" balas Tari singkat. Karena dia juga bingung mau merespon seperti apa.
Keheningan kembali terjadi, tetapi Biru si cerewet ini merusaknya.
"Lo tau ga bintang yang paling terang itu apa? " tanya Biru. Ia memastikan apakah Tari akan menanggapi pernyataan gajelasnya ini atau tidak .
" Menurut buku yang pernah gue baca, bintang yang paling terang itu adalah Sirius"
balas Tari seadanya.Biru pun senang bukan kepalang. Akhirnya Tari mau merespon pertanyaan nya ini.
"Tapi dengan melihat Cahaya sirius itu juga sama aja kita melihat masa lalu" Ucap Biru.
Tari mengernyitkan keningnya bingung.
" Kenapa bisa gitu ? " tanya TariBiru tersenyum dan terkekeh karena pertanyaan Tari dengan wajah cengo nya. Sedikit imut menurut Biru.
"Karena Cahaya yang dipancarkan dari langit ke Bumi sebenarnya cahaya dari masalalu"
"Kok bisa?
" Mau dengerin cerita gue gak, Tar? "
" Hmm. Boleh" jawab Tari sedikit ragu. Karena ini pertama kalinya ia berbicara dengan seorang Biru Atmaja.
"Lo tau gak, jarak cahaya dari langit ke Bumi itu jauh banget. Makanya butuh waktu lama buat cahayanya sampai ke Bumi. Dan cahaya yang kita lihat sebenarnya cahaya dari masalalu"
"Emang berapa lama cahaya sampai ke Bumi? " tanya Tari.
"Hmm sekitar 4 tahunan mungkin" balas Biru.
"Lama juga ya. Tapi itu gak sesuai sama analisis ilmuwan kan? " jawab Tari
"Iyaa lo benar, dan lo tau?. Bintang yang pernah melewati masa redup dan bersinar lagi adalah Bintang Betelgause"
" Bintang yang menurut gue paling indah.
Sama seperti lo Matahari "Tari sedikit kaget dengan kata kata yang dilontarkan Biru. Mungkin Biru hanya bercanda, pikirnya. Karena ia sering mendengar kabar miring jika Biru memiliki perasaan terhadapnya. Namun, Tari gadis bermata teduh itu tidak menghiraukan kabar miring yang menyebut nyebut namanya.
Sadar suasana sedikit canggung, akhirnya Biru kembali membuka suara.
"Lupain perkataan gue tadi, Tar. Jangan terlalu dipikirin" ucap Biru menatap ekspresi cengo Tari.
karung mana karung. aaa gemes banget. batin Biru
"Kalau gitu gue pamit ya, mau ngumpul sama temen-temen"
"Ohh iyaa. Makasih juga udah nolongin gue tadi" ucap Tari tulus.
"Iya sama sama" jawab Biru. Lalu melenggang pergi dan meninggalkan UKS.
kamu tetap cantik seperti saat pertama kali kita bertemu. Batin Biru dalam hati saat berbalik melihat ke arah UKS
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Biru
General FictionHanya penulis amatir yang masih belajar dalam dunia pernovelan. diupdate ketika lagi mood doang. hehe Sedikit cringee. mweehehe