~OoO~
"Dari sekian lama perpisahan mengapa kita kembali bertemu?"
Suasana pagi ini diiringi suara ricuh para murid SMA Bina Nusantara. Banyak murid perempuan yang bergosip tentang anak baru yang akan bersekolah disini.Tentu itu hal lumrah bagi mereka.Bergosip tentang anak baru yang katanya pindahan dari Bandung. Dengan visual yang manis, iya manis! kulit sawo matang, badan berisi, dan juga humoris.
Anjirrt cakepp
Bang nomer wa nya berapa
Bang sini sama dedek
Nikmat mana yang engkau dustakan ya Allah
Maniss bett njirr
Tari yang baru saja datang kesekolah dibuat bingung. Ada apa ini? Apakah ada yang baru?. Kira kira seperti itulah pertanyaan yang mengantri di otakknya.
"ehh sher, ada apaan sih? Ricuh banget" Tanya Tari kepada salah satu teman kelasnya.
Yang ditanya pun kemudian berujar."Aisss masa lo gak tau!! Itu lohh ada anak baru cowok, maniss bet"
"hooo gitu" ujarku dengan mengangguk-anggukkan kepala .
"Yaudah kalo gitu gua masuk dulu"
Tari tidak terlalu tertarik dengan anak baru itu.Selagi tidak ada yang berhubungan dengannya ia akan diam.Maka dari itu Tari memilih untuk masuk kekelas dari pada teriak teriak tidak jelas seperti teman temannya yang lain
Sheril memberikan tanda jempol kepada ku.
Sekarang keadaan kelas sudah membaik setelah kericuhan tadi.Kini guru walasku sepertinya ingin menyampaikan sesuatu.Terlihat dari gerak geriknya.
"Anak anak, ibu ingin memeberika kabar gembira. Kelas kita kedatangan anak baru.Dia pindahan dari Bandung,Ibu harap kalian dapat berteman baik"
"Baik buk" ujar kami serentak
"Baik, Reno silahkan masuk" ujar ibu walas.
deg!
Reno?
Gak! Gak mungkin!
Pasti beda orang!
Terdengar suara langkah kaki seseorang. Berjalan dengan tegas. Tak lupa menatapa satu persatu orang yang berada didepannya.
Tiba tiba matanya beralih kesalah satu cewe yang duduk disamping kanan meja.
Pandangan mereka bertemu."Reno" gumam Tari tanpa mengalihkan pandangannya.
Reno tetap menampilkan wajah khasnya.
"Silahkan perkenalkan namamu" ujar Bu Walas.
Reno mengangguk.
"Perkenalkan nama gua Reno Arkana pindahan dari Bandung" ujar Reno dengan pandangan tak luput dari seseorang yang sudah lama tidak bertemu.
"Ada yang ingin ditanyakan," ucap wali kelas
"Rumahnya dimana?"
"No hpnya berapa?"
"Ukuran sepatu apa?"
"Suka aku gak?"
"Siap dilamar kapan?"
"Suka apa?"
"Pake skincare ga?"
"Jomblo gak?"
"Udah punya pacar belum?"
Mereka berebut satu sama lain untuk bertanya kepada Reno. Sedangkan yang ditanya hanya terkekeh pelan, apalagi saat melihat raut wajah keras seseorang membuatnya semakin senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Biru
General FictionHanya penulis amatir yang masih belajar dalam dunia pernovelan. diupdate ketika lagi mood doang. hehe Sedikit cringee. mweehehe